Penyair Joko Pinurbo Berpulang Pada Usia 61 Tahun
27 April 2024 |
10:44 WIB
Dunia sastra Indonesia berduka. Sosok penyair ternama yang populer dengan karya-karya termahsyurnya, Joko Pinurbo meninggal dunia. Pria yang akrab disapa Jokpin tersebut berpulang ke pangkuan yang kuasa pada Sabtu (27/4/2024), di Rumah Sakit Panti Rapih, Yoyakarta.
Semasa hidupnya, Joko Pinurbo dikenal sebagai penyair yang terkenal dengan karya penuh warna dengan menonjolkan gayanya sendiri. Ketekunan Joko Pinurbo menulis puisi dimulai semasa dia menginjakkan bangku di Sekolah Menengah Atas (SMA). Mulai dari bangku sekolah, kiprah pria kelahiran 11 Mei 1962 tersebut terus berlanjut hingga menginjakkan kaki di bangku perkuliahan.
Baca juga: Profil Joko Pinurbo, Sastrawan yang Raih Penghargaan Achmad Bakrie 2023
Kiprah pria berusia 61 tahun tersebut kentara setelah dia menyelesaikan pendidikan terakhirnya dan melanjutkan ketekunannya dalam dunia sastra. Jokpin dikenal dengan karyanya dalam tulisan-tulisan puisi yang indah. Narasinya berkutat pada irisan ironi yang sarat emosi, humor yang tajam, dengan narasi yang berpadu dalam frasa indah.
Dalam dunia sastra dan puisi, Jokpin dikenal dengan kemampuannya dalam mengolah kata yang terkesan mengalir tetapi tetap tajam. Beberapa karya Jokpin juga telah diangkat dimusikalisasikan oleh penyanyi legendaris Oppie Andaresta, hingga komponis ternama Ananda Sukarlan.
Tak jarang, Jokin menggunakan objek tertentu untuk menerjemahkan idenya dalam puisi atau kata. Pria yang aktif dalam profesi sastrawan sejak 1983 ini mengajak pembaca karyanya untuk berkontemplasi melalui kata-kata yang akrab dengan keseharian. Jokpin juga memiliki karakteristik dalam permainan kata dalam bahasa Indonesia pada setiap puisinya.
Karya Jokpin langsung mengena di hati pecinta puisi sejak meluncurkan puisi Celana yang diterbitkan oleh IndonesiaTera di Magelang pada 1999 lalu. Dari sana, karya Jokpin terus bergulir dari tahun ke tahun. Terakhir, Jokpin menuliskan karyanya yang bertajuk Tak Ada Asu di Antara Kita: Kumpulan Cerpen yang diterbitkan pada Januari 2023. Dalam hidupnya, kurang lebih 20 karya puisi populer karya Jokin meledak di pasar pecinta sastra.
Jokpin kerap mendatangi undangan di festival sastra di penjuru dunia. Meskipun banyak mengedepankan permainan kata dalam Bahasa Indonesia, karya Jokpin berhasil diterjemahkan ke dalam sejumlah bahasa seperti bahasa Inggris, Mandarin, Jerman, hingga Rusia.
Dengan segudang pencapaiannya, Jokpin memenangkan penghargaan sastra ternama sejak tahun-tahun awalnya berkarya. Beberapa penghargaan yang sempat diterimanya antara lain Penghargaan Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (2001), Sih Award (2001), Penghargaan Sastra Badan Bahasa (2002, 2014), South East Asian (SEA) Write Award (2014), dan lainnya.
Sejumlah pertemuan sastra besar seperti Festival Sastra/Seni Winternachten 2002 di Belanda hingga Festival Puisi Internasional-Indonesia 2002 di Solo juga pernah dijajaki oleh sastrawan dengan karya 6 antologi bersama ini.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Semasa hidupnya, Joko Pinurbo dikenal sebagai penyair yang terkenal dengan karya penuh warna dengan menonjolkan gayanya sendiri. Ketekunan Joko Pinurbo menulis puisi dimulai semasa dia menginjakkan bangku di Sekolah Menengah Atas (SMA). Mulai dari bangku sekolah, kiprah pria kelahiran 11 Mei 1962 tersebut terus berlanjut hingga menginjakkan kaki di bangku perkuliahan.
Baca juga: Profil Joko Pinurbo, Sastrawan yang Raih Penghargaan Achmad Bakrie 2023
Kiprah pria berusia 61 tahun tersebut kentara setelah dia menyelesaikan pendidikan terakhirnya dan melanjutkan ketekunannya dalam dunia sastra. Jokpin dikenal dengan karyanya dalam tulisan-tulisan puisi yang indah. Narasinya berkutat pada irisan ironi yang sarat emosi, humor yang tajam, dengan narasi yang berpadu dalam frasa indah.
Dalam dunia sastra dan puisi, Jokpin dikenal dengan kemampuannya dalam mengolah kata yang terkesan mengalir tetapi tetap tajam. Beberapa karya Jokpin juga telah diangkat dimusikalisasikan oleh penyanyi legendaris Oppie Andaresta, hingga komponis ternama Ananda Sukarlan.
Hidup
— Joko Pinurbo (@jokopinurbo_) April 5, 2024
adalah
perjalanan
kehilangan.
Hidup adalah
kumpulan perpisahan.
— Joko Pinurbo (Jalan Minnah)
Tak jarang, Jokin menggunakan objek tertentu untuk menerjemahkan idenya dalam puisi atau kata. Pria yang aktif dalam profesi sastrawan sejak 1983 ini mengajak pembaca karyanya untuk berkontemplasi melalui kata-kata yang akrab dengan keseharian. Jokpin juga memiliki karakteristik dalam permainan kata dalam bahasa Indonesia pada setiap puisinya.
Karya Jokpin langsung mengena di hati pecinta puisi sejak meluncurkan puisi Celana yang diterbitkan oleh IndonesiaTera di Magelang pada 1999 lalu. Dari sana, karya Jokpin terus bergulir dari tahun ke tahun. Terakhir, Jokpin menuliskan karyanya yang bertajuk Tak Ada Asu di Antara Kita: Kumpulan Cerpen yang diterbitkan pada Januari 2023. Dalam hidupnya, kurang lebih 20 karya puisi populer karya Jokin meledak di pasar pecinta sastra.
Jokpin kerap mendatangi undangan di festival sastra di penjuru dunia. Meskipun banyak mengedepankan permainan kata dalam Bahasa Indonesia, karya Jokpin berhasil diterjemahkan ke dalam sejumlah bahasa seperti bahasa Inggris, Mandarin, Jerman, hingga Rusia.
Dengan segudang pencapaiannya, Jokpin memenangkan penghargaan sastra ternama sejak tahun-tahun awalnya berkarya. Beberapa penghargaan yang sempat diterimanya antara lain Penghargaan Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (2001), Sih Award (2001), Penghargaan Sastra Badan Bahasa (2002, 2014), South East Asian (SEA) Write Award (2014), dan lainnya.
Sejumlah pertemuan sastra besar seperti Festival Sastra/Seni Winternachten 2002 di Belanda hingga Festival Puisi Internasional-Indonesia 2002 di Solo juga pernah dijajaki oleh sastrawan dengan karya 6 antologi bersama ini.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.