Ingin Ganti Susu Sapi? Ini Alternatifnya
13 May 2021 |
13:43 WIB
Susu sapi telah menjadi salah satu minuman sehat yang banyak dikonsumsi masyarakat sehari-hari. Seringkali susu sapi diminum langsung atau dicampurkan dalam makanan atau minuman lain seperti sereal, kopi, hingga teh.
Meski mayoritas masyarakat mampu mengonsumsi susu sapi, tapi ada sebagian dari Genhype yang punya alasan tersendiri kenapa memilih untuk enggak mengonsumsi susu sapi. Alasannya macam-macam, mulai dari adanya intoleransi atau alergi hingga preferensi pribadi untuk menghindari konsumsi susu sapi.
Hypeabis.id merangkum lima susu alternatif dari susu sapi yang bisa dikonsumsi untuk keseharian Genhype. Mengutip dari Healthline, ini lima produk susu yang bisa alternatif selain susu almond dan susu kacang kedelai.
1. Susu oat atau havermut
Susu oat atau havermut terbuat dari campuran havermut dan air. Secara rasa, susu havermut punya rasa manis yang alami dan tidak terlalu pekat, sehingga bisa menjadi pengganti susu sapi ketika dikonsumsi langsung maupun dijadikan bahan untuk membuat sereal dan smoothie.
Kelebihannya adalah susu havermut punya kandungan serat yang tinggi sehingga baik untuk pencernaan. Tidak hanya itu, ada juga kandungan beta-glucan yang bisa mengikat kolesterol sehingga bisa mengurangi jumlah kolesterol dalam tubuh yang nantinya bisa mengurangi risiko penyakit jantung.
Meski punya manfaat baik, susu ini juga tinggi akan kalori dan karbohidrat sehingga disarankan agar mengonsumsinya secukupnya.
2. Susu kentang
Susu ini merupakan salah satu jenis susu berbasis nabati yang kurang populer dibandingkan dengan susu nabati lain seperti susu kacang kedelai dan susu almond. Susu ini dibuat dengan mencampurkan kentang yang sudah dimasak dengan air.
Sama seperti susu beras, susu kentang juga merupakan susu yang baik untuk mereka yang memiliki alergi makanan, terutama alergi kacang. Secara nutrisi, susu ini punya kandungan vitamin D dan vitamin B12 serta bebas dari gluten dan lemak.
Akan tetapi, susu ini belum diketahui manfaat serta larangan konsumsi bagi beberapa kalangan masyarakat tertentu.
3. Susu kacang mede
Sama seperti susu berbasis kacang, susu kacang mede terbuat dari campuran kacang mede atau selai kacang mede dan air. Ciri khas dari susu ini terletak pada rasanya yang kental, creamy, dan manis alami disertai dengan rasa kacang. Susu ini cocok untuk membuat smoothie, sebagai krimer kopi, dan sebagai pengganti susu untuk makanan penutup.
Jika dibandingkan dengan susu sapi, susu kacang mede memiliki jumlah kalori sepertiga lebih sedikit, jumlah lemak kurang dari setengah, serta punya karbohidrat dan protein yang lebih sedikit. Inilah mengapa susu ini kurang disarankan bagi mereka yang ingin menambah asupan protein dalam pola makannya.
Meski rendah protein, tapi susu ini cocok untuk mereka yang melakukan diet penurunan berat badan (karena jumlah kalorinya yang sedikit) serta untuk mereka yang membutuhkan pemantaian jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh seperti penderita diabetes.
4. Susu beras
Susu ini terbuat dari beras putih atau coklat yang sudah digiling dan air. Di antara semua susu berbasis nabati, susu inilah yang paling memiliki dampak alergi dibanding dengan susu lainnya yang berbasis kacang-kacangan maupun yang memiliki kandungan gluten.
Secara rasa, susu beras punya rasa manis alami dengan tingkat kekentalan sedang. Bedanya adalah konsistensi susu beras lebih mengarah pada konsistensi air sehingga bisa dijadikan pilihan untuk diminum langsung maupun dicampurkan untuk smoothie hingga makanan penutup.
Kandungan karbohidrat susu beras memiliki jumlah dua kali lipat lebih besar dibanding susu sapi, tapi secara protein dan lemak jumlahnya tidak sebanyak susu sapi. Karena inilah, konsumsi susu beras tidak disarankan bagi sejumlah kalangan seperti penderita diabetes, atlet, anak-anak, dan ibu hamil.
5. Susu quinoa
Quinoa banyak dikenal karena dianggap sebagai salah satu 'superfood' yang populer selama beberapa tahun terakhir, tapi quinoa sebagai bahan utama susu berbasis nabati adalah hal yang masih baru.
Susu quinoa terbuat dari air dan quinoa yang merupakan jenis biji-bijian yang bisa dikonsumsi sebagai gandum. Susu ini punya citarasa yang sedikit manis dengan rasa kacang ditambah dengan rasa quinoa yang khas, sehingga susu ini cocok untuk dikonsumsi bersama sereal atau dituangkan dalam bubur hangat.
Jumlah kalori susu quinoa sendiri hampir sama meski susu ini punya jumlah kurang dari setengahnya susu sapi. Sementara itu, untuk kandungan protein dan lemak susu ini punya jumlah yang sedikit hal ini dikarenakan quinoa dalam susu ini hanya sebesar 5-10 dari total kandungan di dalamnya.
Meski kandungan protein, serat, vitamin, dan mineral dalam quinoa sudah diencerkan, tapi susu ini masih dianggap sebagai salah satu susu nabati yang punya kandungan nutrisi seimbang jika dibandingkan dengan susu nabati lainnya. Tidak hanya itu, susu ini juga coock untuk mereka yang vegetarian dan vegan.
Editor: Roni Yunianto
Meski mayoritas masyarakat mampu mengonsumsi susu sapi, tapi ada sebagian dari Genhype yang punya alasan tersendiri kenapa memilih untuk enggak mengonsumsi susu sapi. Alasannya macam-macam, mulai dari adanya intoleransi atau alergi hingga preferensi pribadi untuk menghindari konsumsi susu sapi.
Hypeabis.id merangkum lima susu alternatif dari susu sapi yang bisa dikonsumsi untuk keseharian Genhype. Mengutip dari Healthline, ini lima produk susu yang bisa alternatif selain susu almond dan susu kacang kedelai.
1. Susu oat atau havermut
Susu havermut. (Dok. Brittany Bendabout dari Unsplash)
Susu oat atau havermut terbuat dari campuran havermut dan air. Secara rasa, susu havermut punya rasa manis yang alami dan tidak terlalu pekat, sehingga bisa menjadi pengganti susu sapi ketika dikonsumsi langsung maupun dijadikan bahan untuk membuat sereal dan smoothie.
Kelebihannya adalah susu havermut punya kandungan serat yang tinggi sehingga baik untuk pencernaan. Tidak hanya itu, ada juga kandungan beta-glucan yang bisa mengikat kolesterol sehingga bisa mengurangi jumlah kolesterol dalam tubuh yang nantinya bisa mengurangi risiko penyakit jantung.
Meski punya manfaat baik, susu ini juga tinggi akan kalori dan karbohidrat sehingga disarankan agar mengonsumsinya secukupnya.
2. Susu kentang
Susu ini merupakan salah satu jenis susu berbasis nabati yang kurang populer dibandingkan dengan susu nabati lain seperti susu kacang kedelai dan susu almond. Susu ini dibuat dengan mencampurkan kentang yang sudah dimasak dengan air.
Sama seperti susu beras, susu kentang juga merupakan susu yang baik untuk mereka yang memiliki alergi makanan, terutama alergi kacang. Secara nutrisi, susu ini punya kandungan vitamin D dan vitamin B12 serta bebas dari gluten dan lemak.
Akan tetapi, susu ini belum diketahui manfaat serta larangan konsumsi bagi beberapa kalangan masyarakat tertentu.
3. Susu kacang mede
Susu kacang mede. (Dok. Polina Tankilevitch dari Pexels)
Sama seperti susu berbasis kacang, susu kacang mede terbuat dari campuran kacang mede atau selai kacang mede dan air. Ciri khas dari susu ini terletak pada rasanya yang kental, creamy, dan manis alami disertai dengan rasa kacang. Susu ini cocok untuk membuat smoothie, sebagai krimer kopi, dan sebagai pengganti susu untuk makanan penutup.
Jika dibandingkan dengan susu sapi, susu kacang mede memiliki jumlah kalori sepertiga lebih sedikit, jumlah lemak kurang dari setengah, serta punya karbohidrat dan protein yang lebih sedikit. Inilah mengapa susu ini kurang disarankan bagi mereka yang ingin menambah asupan protein dalam pola makannya.
Meski rendah protein, tapi susu ini cocok untuk mereka yang melakukan diet penurunan berat badan (karena jumlah kalorinya yang sedikit) serta untuk mereka yang membutuhkan pemantaian jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh seperti penderita diabetes.
4. Susu beras
Susu ini terbuat dari beras putih atau coklat yang sudah digiling dan air. Di antara semua susu berbasis nabati, susu inilah yang paling memiliki dampak alergi dibanding dengan susu lainnya yang berbasis kacang-kacangan maupun yang memiliki kandungan gluten.
Secara rasa, susu beras punya rasa manis alami dengan tingkat kekentalan sedang. Bedanya adalah konsistensi susu beras lebih mengarah pada konsistensi air sehingga bisa dijadikan pilihan untuk diminum langsung maupun dicampurkan untuk smoothie hingga makanan penutup.
Kandungan karbohidrat susu beras memiliki jumlah dua kali lipat lebih besar dibanding susu sapi, tapi secara protein dan lemak jumlahnya tidak sebanyak susu sapi. Karena inilah, konsumsi susu beras tidak disarankan bagi sejumlah kalangan seperti penderita diabetes, atlet, anak-anak, dan ibu hamil.
5. Susu quinoa
Ilustrasi quinoa. (Dok. Pierre Bamin dari Unsplash)
Quinoa banyak dikenal karena dianggap sebagai salah satu 'superfood' yang populer selama beberapa tahun terakhir, tapi quinoa sebagai bahan utama susu berbasis nabati adalah hal yang masih baru.
Susu quinoa terbuat dari air dan quinoa yang merupakan jenis biji-bijian yang bisa dikonsumsi sebagai gandum. Susu ini punya citarasa yang sedikit manis dengan rasa kacang ditambah dengan rasa quinoa yang khas, sehingga susu ini cocok untuk dikonsumsi bersama sereal atau dituangkan dalam bubur hangat.
Jumlah kalori susu quinoa sendiri hampir sama meski susu ini punya jumlah kurang dari setengahnya susu sapi. Sementara itu, untuk kandungan protein dan lemak susu ini punya jumlah yang sedikit hal ini dikarenakan quinoa dalam susu ini hanya sebesar 5-10 dari total kandungan di dalamnya.
Meski kandungan protein, serat, vitamin, dan mineral dalam quinoa sudah diencerkan, tapi susu ini masih dianggap sebagai salah satu susu nabati yang punya kandungan nutrisi seimbang jika dibandingkan dengan susu nabati lainnya. Tidak hanya itu, susu ini juga coock untuk mereka yang vegetarian dan vegan.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.