4 Film Keluarga Penuh Haru untuk Mengisi Libur Lebaran
13 May 2021 |
11:52 WIB
Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan saat Lebaran adalah dengan menonton film, terutama film drama keluarga yang bisa ditonton oleh semua orang tanpa terbatas dari umur berapapun. Drama keluarga seringkali menghadirkan berbagai macam cerita, baik yang senang maupun sedih.
Hypeabis.id memberikan empat rekomendasi film keluarga dari beberapa aliran yang bisa dijadikan referensi untuk melakukan maraton film. Simak yuk daftarnya!
1. Miracle in Cell No. 7
Film keluarga dari Korea Selatan ini bisa menjadi pilihan bagi para Genhype yang juga moviegoers nih. Film ini digarap oleh sutradara Lee Hwan-kyung dan ditulis olehnya bersama dengan Yoo Yeong-ah serta dibintangi oleh Ryu Seung-ryong Kal So-won, hingga Oh Dal-su.
Rilis pada 2013, drama ini berkisah tentang Yong-goo dengan gangguan mental yang dituduh atas pembunuhan dan pemerkosaan yang tidak pernah ia lakukan hingga harus dipenjara dan ingin bertemu dengan putrinya, Ye-seung. Film berlanjut ketika rekan-rekan Yong-goo di dalam tahanan membantu mempertemukannya dengan Ye-seung hingga harus dimasukkan ke dalam selnya secara diam-diam.
Film ini menarik untuk ditonton karena kisahnya yang mengharukan di sepanjang film, bahkan ada beberapa adegan yang nantinya mampu membuat penonton menitikkan air mata karena adegan kasih sayang antara ayah dan anak di dalamnya beserta dengan kisah manis di antara keluarga kecil itu.
2. 1 Litre of Tears
Berasal dari Jepang, film keluarga yang rilis pada 2005 ini mengisahkan tentang seorang remaja bernama Aya Kito yang berjuang untuk sembuh dan hidup dengan penyakit syaraf yang fatal dan tidak bisa diobati hingga membuatnya lumpuh total. Aya harus berjuang menghadapi rasa sakit dan kelemahan fisik yang makin lama makin parah hingga menguras emosinya.
Film ini juga mengeksplorasi tentang kehidupan keluarganya, terutama ibunya, yang terus bersama Aya dalam menghadapi berbagai ketakutan dan kesulitan untuk tetap hidup meski mengetahui waktunya tidak lama lagi.
Kisah mengharukan ini bisa jadi alternatif tontonan buat yang suka melihat kisah-kisah perjuangan melawan penyakit kritis, apalagi yang melibatkan adanya perjuangan secara fisik dan mental. Di saat yang sama, film ini juga menunjukkan ketulusan dan pengorbanan dari sejumlah tokoh di dalamnya.
3. My First Client
Rilis pada 2019, film yang terinspirasi dari kasus kriminal nyata beberapa tahun sebelumnya ini menyajikan kisah seorang laki-laki bernama Jung-yup yang sedang mencari pekerjaan sebagai pengacara di satu firma hukum di Seoul, Korea Selatan.
Dia sempat bekerja di pusat kesejahteraan anak di kota asalnya hingga ia bertemu dengan anak perempuan yang melaporkan percobaan pembunuhan yang dilakukan ibu tirinya. Akan tetapi, laporan anak itu diabaikan polisi dan anak itu dikembalikan ke orang tuanya. Tidak lama, anak itu dan adik laki-lakinya kembali ke pusat kesejahteraan untuk bertemu Jung-yup dan mengajaknya bermain setiap hari.
Jung-yup yang menyadari potensi kekerasan dari ibu tiri sepasang kakak-beradik ini hanya bisa pasrah karena belum memiliki kemampuan untuk membantu mereka. Hingga ia akhirnya bisa menolong anak perempuan tersebut ketika ia terseret tuduhan kasus pembunuhan terhadap adiknya dan anak itu menghubunginya, meski mengorbankan pekerjaannya di sebuah firma hukum besar di Seoul.
4. Keluarga Cemara
Salah satu film lokal asal Indonesia ini berkisah tentang Abah yang harus berjuang hidup di satu desa di Jawa Barat setelah semua harta yang ia miliki disita penagih hutang dan akhirnya mengalami kebangkrutan akibat penipuan yang dilakukan salah satu anggota keluarga besarnya.
Film ini menceritakan perjuangan Abah beserta keluarga kecilnya yakni Emak, Euis, hingga Cemara yang beradaptasi dengan kehidupan barunya beserta dengan masalah yang mereka hadapi seiring berjalannya waktu.
Film yang digarap oleh Yandy Laurens, ditulis oleh Yandy dan Ginatri S. Noer, serta menampilkan Nirina Zubir hingga Adhisty Zara ini merupakan film keluarga yang diadaptasi dari cerita bersambung (cerbung) yang dimuat di majalah Hai yang kemudian dijadikan novel berseri oleh Arswendo Atmowiloto.
Editor: Roni Yunianto
Hypeabis.id memberikan empat rekomendasi film keluarga dari beberapa aliran yang bisa dijadikan referensi untuk melakukan maraton film. Simak yuk daftarnya!
1. Miracle in Cell No. 7
Film keluarga dari Korea Selatan ini bisa menjadi pilihan bagi para Genhype yang juga moviegoers nih. Film ini digarap oleh sutradara Lee Hwan-kyung dan ditulis olehnya bersama dengan Yoo Yeong-ah serta dibintangi oleh Ryu Seung-ryong Kal So-won, hingga Oh Dal-su.
Rilis pada 2013, drama ini berkisah tentang Yong-goo dengan gangguan mental yang dituduh atas pembunuhan dan pemerkosaan yang tidak pernah ia lakukan hingga harus dipenjara dan ingin bertemu dengan putrinya, Ye-seung. Film berlanjut ketika rekan-rekan Yong-goo di dalam tahanan membantu mempertemukannya dengan Ye-seung hingga harus dimasukkan ke dalam selnya secara diam-diam.
Film ini menarik untuk ditonton karena kisahnya yang mengharukan di sepanjang film, bahkan ada beberapa adegan yang nantinya mampu membuat penonton menitikkan air mata karena adegan kasih sayang antara ayah dan anak di dalamnya beserta dengan kisah manis di antara keluarga kecil itu.
2. 1 Litre of Tears
Berasal dari Jepang, film keluarga yang rilis pada 2005 ini mengisahkan tentang seorang remaja bernama Aya Kito yang berjuang untuk sembuh dan hidup dengan penyakit syaraf yang fatal dan tidak bisa diobati hingga membuatnya lumpuh total. Aya harus berjuang menghadapi rasa sakit dan kelemahan fisik yang makin lama makin parah hingga menguras emosinya.
Film ini juga mengeksplorasi tentang kehidupan keluarganya, terutama ibunya, yang terus bersama Aya dalam menghadapi berbagai ketakutan dan kesulitan untuk tetap hidup meski mengetahui waktunya tidak lama lagi.
Kisah mengharukan ini bisa jadi alternatif tontonan buat yang suka melihat kisah-kisah perjuangan melawan penyakit kritis, apalagi yang melibatkan adanya perjuangan secara fisik dan mental. Di saat yang sama, film ini juga menunjukkan ketulusan dan pengorbanan dari sejumlah tokoh di dalamnya.
3. My First Client
Rilis pada 2019, film yang terinspirasi dari kasus kriminal nyata beberapa tahun sebelumnya ini menyajikan kisah seorang laki-laki bernama Jung-yup yang sedang mencari pekerjaan sebagai pengacara di satu firma hukum di Seoul, Korea Selatan.
Dia sempat bekerja di pusat kesejahteraan anak di kota asalnya hingga ia bertemu dengan anak perempuan yang melaporkan percobaan pembunuhan yang dilakukan ibu tirinya. Akan tetapi, laporan anak itu diabaikan polisi dan anak itu dikembalikan ke orang tuanya. Tidak lama, anak itu dan adik laki-lakinya kembali ke pusat kesejahteraan untuk bertemu Jung-yup dan mengajaknya bermain setiap hari.
Jung-yup yang menyadari potensi kekerasan dari ibu tiri sepasang kakak-beradik ini hanya bisa pasrah karena belum memiliki kemampuan untuk membantu mereka. Hingga ia akhirnya bisa menolong anak perempuan tersebut ketika ia terseret tuduhan kasus pembunuhan terhadap adiknya dan anak itu menghubunginya, meski mengorbankan pekerjaannya di sebuah firma hukum besar di Seoul.
4. Keluarga Cemara
Salah satu film lokal asal Indonesia ini berkisah tentang Abah yang harus berjuang hidup di satu desa di Jawa Barat setelah semua harta yang ia miliki disita penagih hutang dan akhirnya mengalami kebangkrutan akibat penipuan yang dilakukan salah satu anggota keluarga besarnya.
Film ini menceritakan perjuangan Abah beserta keluarga kecilnya yakni Emak, Euis, hingga Cemara yang beradaptasi dengan kehidupan barunya beserta dengan masalah yang mereka hadapi seiring berjalannya waktu.
Film yang digarap oleh Yandy Laurens, ditulis oleh Yandy dan Ginatri S. Noer, serta menampilkan Nirina Zubir hingga Adhisty Zara ini merupakan film keluarga yang diadaptasi dari cerita bersambung (cerbung) yang dimuat di majalah Hai yang kemudian dijadikan novel berseri oleh Arswendo Atmowiloto.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.