Setelah dua musim beruntun memerkuat Honda Team Asia di kelas Moto3, Mario Aji tahun ini memulai babak baru dalam kariernya dengan promosi ke kelas Moto2 musim ini. Pembalap 20 tahun tersebut menggantikan posisi Ai Ogura dan bakal berduet dengan Somkiat Chantra.
Mario Aji adalah pembalap asal Indonesia yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi sorotan. Sebab, musim ini akhirnya ada orang Indonesia yang ikut berpartisipasi di ajang balap bergengsi Moto2.
Kendati demikian, Aji tampaknya mesti lebih banyak beradaptasi. Seri balap kedua Moto2 yang pekan ini digelar di Portugal tampaknya masih jadi proses pembelajaran baginya di kategori lomba baru tersebut.
Pembalap Moto2 Mario Aji (Sumber gambar: Website Honda Racing)
Dalam balapan yang berlangsung 21 lap, Mario Aji berada di urutan ke-23. Meski belum masih 20 besar, Mario Aji sudah memperbaiki posisinya dari seri balap pertama di GP Qatar yang hanya finis di posisi ke-24 saja.
Terlebih, debut Mario Aji di kelas Moto2 juga sebenarnya tak terlalu berjalan mulus. Sebab, dia sempat sakit dan membuatnya tidak bisa menyelesaikan tes pramusim secara penuh.
"Kami masih mencoba beberapa hal untuk mendapatkan setting motor yang sempurna, tapi yang pasti rasanya jauh lebih baik daripada di Qatar," ungkap Mario Aji melui keterangannya di Honda Racing, dikutip Hypeabis.id Senin (25/3/2024).
Mario Aji menyebut balapan kali ini masih berjalan positif. Dia menilai karakter sirkuit Portugal yang lebih banyak memakai ritme stop and go dan tikungan cepat rupanya sangat membantunya untuk belajar banyak cara berkendara.
Meski ini adalah minggu yang berat, dirinya berjanji untuk tidak akan berhenti bekerja keras belajar dan berkembang di kategori baru ini. Dia pun berharap dirinya berada di level yang lebih baik saat GP Amerika nanti.
"Kami membuat kemajuan di setiap balapan, kami berada di jalur yang baik, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim atas kerja keras mereka dan kepada semua pendukung dan sponsor yang selalu percaya pada saya, sampai jumpa di Austin," imbuhnya.
Di umurnya yang masih 20 tahun dan kini sudah masuk kelas Moto2, Mario Aji adalah pembalap asal Indonesia paling berpotensi saat ini. Dia masih sangat mungkin untuk berkembang dan menemukan potensi terbaiknya.
Di sisi lain, pembalap kelahiran 6 Maret 2004 ini pun harus bisa membuktikan diri bahwa dirinya layak di posisinya saat ini. Tekadnya yang kuat dan kecintaannya terhadap balapan sejak kecil akan jadi pertaruhan yang menarik baginya sekarang.
Melansir laman resmi MotoGP, Mario Aji sudah menyukai dunia balap sejak umurnya masih 10 tahun. dia diperkenalkan dengan motocross oleh ayahnya dan mulai membalap di usianya yang masih belia kala itu. Setelah itu, dia beralih ke road racing.
Pada 2018, pembalap asli Magetan ini berkompetisi di Idemitsu Asia Talent Cup. Mario menempati peringkat kelima klasemen akhir, serta mengemas empat podium dan satu kemenangan. Dalam satun yang sama, dia juga berlomba di Asia Road Racing Championship (ARRC).
Pembalap Honda Team Asia (kanan) (Sumber gambar: Website Honda Racing)
Berlaga di kelas Asia Production 250cc (AP250), Mario menghuni peringkat keenam secara keseluruhan. Selama tiga musim berikutnya, dari 2019-2021, dia mengasah kemampuannya dengan berpartisipasi di Red Bull MotoGP Rookies Cup dan FIM CEV Repsol di Moto3 Junior World Championship.
Pada dua kejuaraan tersebut, Mario konsisten finis 15 besar. Hal ini berimbas pada kariernya. Pada 2022, Mario memulai debutnya pada kejuaraan dunia Moto3 bersama Honda Team Asia. Namanya lalu mencuri perhatian ketika berhasil mengamankan start barisan depan di Grand Prix Indonesia 2022.
Selama melakoni penampilan perdana sebagai rookie kelas lightweight, Mario mengumpulkan poin sebanyak dua kali. Meski setelahnya penampilannya tak cukup apik, Honda Team Asia tetap memercayakan satu slot pembalap kepadanya.
Bahkan, pada 2024 dirinya dipromosikan ke Moto2. Mario kini harus bekerja ekstra keras untuk beradaptasi dalam kelas menengah ini untuk bisa terus bertahan.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.