Anak-anak rentan terkena karies gigi. (Sumber gambar: Moses Vega/Unsplash)

Penyebab & Cara Penanganan Karies Gigi pada Anak Menurut Dokter

22 March 2024   |   09:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Karies gigi atau gigi berlubang adalah salah satu penyakit gigi dan mulut yang sering dialami oleh anak-anak. Sayangnya, kebanyakan orang tua cenderung menganggap bahwa karies gigi pada anak adalah kondisi yang tidak serius sehingga tidak perlu melakukan perawatan khusus. 

Data dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 mencatat 93 persen anak Indonesia mengalami masalah karies gigi. Di sisi lain, data prevalensi karies di Indonesia mencapai 60-80 persen dari populasi di Tanah Air, dan menjadikan karies sebagai penyakit keenam yang paling banyak diderita oleh masyarakat.

Baca juga: Ragu Perawatan Gigi saat Puasa? Ternyata Begini Hukumnya

Karies gigi merupakan kerusakan pada enamel atau lapisan luar gigi oleh bakteri yang memproduksi asam. Bakteri yang berada di dalam rongga mulut akan berkembang biak dan menggerogoti sisa makanan yang menempel di permukaan gigi dan menghasilkan zat asam. Paparan zat asam disertai makanan dan minuman yang asam akan menyebabkan mineral gigi hilang, sehingga menyebabkan lubang pada gigi.

Karies gigi ini merupakan masalah kesehatan  gigi yang cukup umum terjadi pada banyak orang, baik anak-anak maupun orang dewasa. Anak-anak usia 4-11 tahun merupakan salah satu kelompok usia yang memiliki risiko mengalami karies gigi. Pada anak-anak, karies gigi terjadi ditandai dengan kondisi gigi yang mengalami kerusakan dan menyebabkan gigi keropos, berlubang, dan tampak kehitaman.

Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) Suryono menjelaskan jenis karies yang paling sering dialami oleh anak-anak adalah karies rampan. Salah satu faktor utamanya ialah kebiasaan anak menggunakan dot yang terbuat dari karet atau plastik ketika minum susu sambil tidur.

Pada saat tidur, kandungan gula dari minuman akan tersimpan dan menggenang lama di dalam mulut, sehingga bakteri akan tumbuh subur pada lubang gigi. Plus, ketika anak tidur, air liur akan mengalami pengurangan, sehingga genangan air minum mengandung gula tertahan oleh dot di antara lidah, gigi, langit-langit dan di sekitar bibir. Kondisi itulah yang menyebabkan gigi berlubang.

Selain itu, faktor lain yang menyebabkan karies rampan pada anak ialah kebiasaan mengonsumsi makanan manis dan lengket serta malas untuk menggosok gigi. Sisa-sisa makanan yang tersimpan pada gigi anak akhirnya menjadi makanan bagi bakteri sehingga menghasilkan asam, yang bisa merusak jaringan keras gigi. Hasilnya, muncul lubang-lubang kecil pada gigi yang lama kelamaan akan membesar

"Itulah yang menjadi sumber rusaknya enamel yang menutupi permukaan gigi," katanya kepada Hypeabis.id di Masjid Agung Trans Studio Bandung, Rabu (20/3/2024).
 

Penting untuk mengajarkan rutin sikat gigi pada anak. (Sumber gambar: Kazuend/Unsplash)

Penting untuk mengajarkan rutin sikat gigi pada anak. (Sumber gambar: Kazuend/Unsplash)

Untuk mencegah terjadinya karies pada anak, ada beberapa upaya yang perlu dilakukan oleh orang tua. Utamanya ialah mengajarkan anak untuk rutin menggosok gigi. Suryono mengatakan orang tua sudah bisa mengajarkan anak untuk membersihkan gigi sejak mereka sudah tumbuh gigi, mulai dari gigi susu hingga gigi permanen.

Ketika anak sudah mulai tumbuh besar, ajarkan juga flossing pada anak yang bertujuan untuk membersihkan makanan yang masih menyangkut pada sela-sela gigi. "Walaupun masih gigi susu atau tumbuh dua gigi, itu juga sudah harus diajari untuk membersihkan gigi. Kalau masih bayi tentunya orang tua harus proaktif melakukan pembersihan misalnya dengan kapas basah," ujarnya.

Selain itu, ajarkan anak juga untuk mengurangi mengonsumsi makanan manis dan lengket. Sebaliknya, perbanyak mengonsumsi makanan berserat seperti sayuran dan buah-buahan bisa merangsang produksi air liur, sehingga menetralkan derajat keasaman dalam mulut dan mencegah gigi berlubang.

Upaya lainnya yakni jangan biarkan anak minum sambil tidur terutama susu atau minuman manis karena bisa meningkatkan risiko karies rampan. Saat hendak tidur, sebisa mungkin jauhkan minuman tersebut dari anak. Sebagai gantinya, ajarkan anak untuk minum dengan gelas kecil, sehingga dapat membantu menghilagkan kebiasaan anak minum hingga tertidur.

Tak kalah penting, rutin periksakan gigi anak ke dokter gigi sejak usia anak satu tahun. Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi dan mengatasi masalah gigi pada anak sedini mungkin, sebelum bertambah parah. "Supaya menjadi budaya juga pada anak untuk tidak takut ke dokter gigi," imbuh Suryono.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Cara Daftar dan Persyaratan Mudik Gratis Lebaran 2024 dari Kemenhub

BERIKUTNYA

5 Program Mudik Gratis Lebaran 2024 BUMN: Jasa Raharja sampai Pelindo

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: