5 Fakta Menarik Film Poor Things yang Dibintangi Emma Stone & Mark Ruffalo
21 March 2024 |
12:30 WIB
Film Poor Things (2023) yang rilis pada penghujung tahun lalu, menarik perhatian para pencinta film secara global. Selain karena plot ceritanya yang unik dan menarik, film ini juga dibintangi aktor papan atas seperti Emma Stone dan Mark Ruffalo.
Belum lama ini, karya sutradara Yorgos Lanthimos tersebut sukses membawa pulang banyak penghargaan di perhelatan Piala Oscar 2024. Mulai dari kategori Best Production Design, Best Makeup and Hairstyling, dan Best Costume Design. Tak hanya itu, Emma Stone yang memerankan karakter perempuan utama dalam film ini juga berhasil menyabet Oscar 2024 untuk Kategori Best Actress.
Sebelumnya Poor Things sukses meraih piala Golden Lion di Festival Film Venesia 2023, yang merupakan penghargaan tertinggi dalam ajang tersebut. Setiap tahunnya dipilih satu film terbaik yang telah dikurasi dengan saksama oleh juri internasional yang terdiri dari sutradara, aktor, penulis naskah, produser dan lainnya.
Baca juga: Daftar Pemenang Venice Film Festival 2023, Poor Things Raih Piala Golden Lion
Poor Things mengisahkan tentang Bella Baxter (Emma Stone), perempuan yang dihidupkan kembali oleh seorang ilmuwan, Dr. Godwin Baxter (Willem Dafoe) setelah meninggal karena suatu kecelakaan misterius. Di kehidupan keduanya, Bella memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dia senang mempelajari semua hal yang ada di dunia.
Bella kemudian bertemu dengan Duncan Wedderburn (Mark Ruffalo) dan jatuh cinta dengannya. Mereka berdua berkelana melintasi benua-benua di dunia. Sepanjang perjalanan itu, Bella mulai melihat sisi gelap manusia yang dihadapkan dengan penindasan dan ketidakadilan.
Proses syuting Poor Things telah dimulai di Hungaria pada Agustus 2021. Film ini dijadwalkan tayang pada 8 September 2023 di Amerika Serikat, tapi harus tertunda karena adanya aksi pemogokan SAG-AFTRA dan WGA. Akhirnya perilisan ditunda sampai 8 Desember 2023. Meski begitu, film ini sudah tayang pada 1 September 2023 di festival film Venice.
Nah Genhype, yuk simak fakta-fakta film Poor Things yang bisa membuatmu makin tertarik untuk menontonnya.
Sejumlah kritikus film mengapresiasi sinematografi Poor Things yang dikemas dengan sangat baik. Film bergenre komedi kelam dan fiksi ilmiah ini makin menarik dengan penambahan bumbu-bumbu komedi romantis yang memberi sedikit warna pada setiap babaknya.
Dalam film-film Frankenstein, penonton bisa melihat bagaimana seorang ilmuwan gila bernama Victor membuat monster dari serpihan dan potongan tubuh orang mati yang disatukan dengan cara dijahit bersama, lalu dihidupkan kembali menggunakan listrik.
Perbedaannya, Poor Things tidak akan menyoroti tentang eksperimen gila menghidupkan orang mati. Namun, tentang perjalanan Bella Baxter mengenali dirinya dan dunia yang ditinggali di kehidupan keduanya.
Poor Things juga bisa dikatakan sebagai film coming of age. Plotnya menyoroti bagaimana Bella, dengan sudut pandangnya yang lugu sekaligus kekanak-kanakan, menemukan jati diri dan kebebasannya.
Pada adegan pertama saat Bella Baxter lahir, film akan menampilkan warna hitam dan putih karena pada hakikatnya bayi belum bisa melihat warna hingga usia empat bulan.
Setelah itu warna-warna mulai terlihat mencolok, merepresentasikan sudut pandang Bella Baxter atas dunianya. Sampai di akhir film, warna yang digunakan lebih realistis, menggambarkan bagaimana dia sudah bisa melihat realita dunia. Warna yang realistis ini juga menunjukan kepribadian dan karakternya yang semakin dewasa.
Akhirnya tim makeup memutuskan mengubah warna rambut Bella Baxter menjadi hitam pekat guna menambah kesan surrealisme. Ini membuat karakternya terlihat makin hidup di layar. Selain itu, yang tak kalah menarik, Emma Stone menggunakan rambut extension yang panjangnya mencapai lebih dari satu meter.
Menurutnya, adegan tersebut mudah karena ada koreografinya. Mereka juga mengambil gambar di set yang aman dan tertutup. Namun, dia mengakui hal paling sulit saat memerankan Bella Baxter adalah saat dirinya harus makan 60 kue Portuguese tart. Memang enak, tapi lama kelamaan membuatnya mual dan membuatnya ingin muntah.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Film Furiosa: A Mad Max Saga, Adu Peran Anya Taylor-Joy dan Chris Hemsworth
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Belum lama ini, karya sutradara Yorgos Lanthimos tersebut sukses membawa pulang banyak penghargaan di perhelatan Piala Oscar 2024. Mulai dari kategori Best Production Design, Best Makeup and Hairstyling, dan Best Costume Design. Tak hanya itu, Emma Stone yang memerankan karakter perempuan utama dalam film ini juga berhasil menyabet Oscar 2024 untuk Kategori Best Actress.
Sebelumnya Poor Things sukses meraih piala Golden Lion di Festival Film Venesia 2023, yang merupakan penghargaan tertinggi dalam ajang tersebut. Setiap tahunnya dipilih satu film terbaik yang telah dikurasi dengan saksama oleh juri internasional yang terdiri dari sutradara, aktor, penulis naskah, produser dan lainnya.
Baca juga: Daftar Pemenang Venice Film Festival 2023, Poor Things Raih Piala Golden Lion
Poor Things mengisahkan tentang Bella Baxter (Emma Stone), perempuan yang dihidupkan kembali oleh seorang ilmuwan, Dr. Godwin Baxter (Willem Dafoe) setelah meninggal karena suatu kecelakaan misterius. Di kehidupan keduanya, Bella memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dia senang mempelajari semua hal yang ada di dunia.
Bella kemudian bertemu dengan Duncan Wedderburn (Mark Ruffalo) dan jatuh cinta dengannya. Mereka berdua berkelana melintasi benua-benua di dunia. Sepanjang perjalanan itu, Bella mulai melihat sisi gelap manusia yang dihadapkan dengan penindasan dan ketidakadilan.
Proses syuting Poor Things telah dimulai di Hungaria pada Agustus 2021. Film ini dijadwalkan tayang pada 8 September 2023 di Amerika Serikat, tapi harus tertunda karena adanya aksi pemogokan SAG-AFTRA dan WGA. Akhirnya perilisan ditunda sampai 8 Desember 2023. Meski begitu, film ini sudah tayang pada 1 September 2023 di festival film Venice.
Nah Genhype, yuk simak fakta-fakta film Poor Things yang bisa membuatmu makin tertarik untuk menontonnya.
1. Adaptasi novel karya Alasdair Gray
Cerita dalam film Poor Things didasarkan pada novel berjudul sama karya Alasdair Gray yang terbit pada 1992. Film ini merupakan karya layar lebar adaptasi novel pertama yang digarap Yorgos LanthimosSejumlah kritikus film mengapresiasi sinematografi Poor Things yang dikemas dengan sangat baik. Film bergenre komedi kelam dan fiksi ilmiah ini makin menarik dengan penambahan bumbu-bumbu komedi romantis yang memberi sedikit warna pada setiap babaknya.
2. Frankenstein versi wanita
Saat menonton film ini, kalian mungkin akan teringat dengan Frankenstein dalam versi wanitanya. Seorang ilmuwan bernama Dr. Godwin Baxter akan menghidupkan kembali seorang wanita yang meninggal karena suatu kecelakaan misterius.Dalam film-film Frankenstein, penonton bisa melihat bagaimana seorang ilmuwan gila bernama Victor membuat monster dari serpihan dan potongan tubuh orang mati yang disatukan dengan cara dijahit bersama, lalu dihidupkan kembali menggunakan listrik.
Perbedaannya, Poor Things tidak akan menyoroti tentang eksperimen gila menghidupkan orang mati. Namun, tentang perjalanan Bella Baxter mengenali dirinya dan dunia yang ditinggali di kehidupan keduanya.
Poor Things juga bisa dikatakan sebagai film coming of age. Plotnya menyoroti bagaimana Bella, dengan sudut pandangnya yang lugu sekaligus kekanak-kanakan, menemukan jati diri dan kebebasannya.
Film Poor Things (Sumber gambar: Searchlight Pictures)
3. Permainan warna dalam setiap adegan
Penyajian sinematografi Poor Things memang patut diacungi jempol. Mereka menggunakan warna sebagai simbol perkembangan karakter Bella Baxter. Inilah kenapa penonton akan melihat transisi hitam putih ke warna-warna mencolok.Pada adegan pertama saat Bella Baxter lahir, film akan menampilkan warna hitam dan putih karena pada hakikatnya bayi belum bisa melihat warna hingga usia empat bulan.
Setelah itu warna-warna mulai terlihat mencolok, merepresentasikan sudut pandang Bella Baxter atas dunianya. Sampai di akhir film, warna yang digunakan lebih realistis, menggambarkan bagaimana dia sudah bisa melihat realita dunia. Warna yang realistis ini juga menunjukan kepribadian dan karakternya yang semakin dewasa.
4. Cerita di balik rambut Bella Baxter
Rambut Bella Baxter awalnya tidak berwarna hitam pekat, tapi kemerahan. Namun karena warna merah terlihat sangat mencolok di kamera, akhirnya diputuskan warna rambutnya menjadi merah kecoklatan. Malangnya atau justru untungnya, terjadi kesalahan saat proses pewarnaan rambut. Bukannya merah kecoklatan, rambut Emma Stone malah diwarnai hitam pekat.Akhirnya tim makeup memutuskan mengubah warna rambut Bella Baxter menjadi hitam pekat guna menambah kesan surrealisme. Ini membuat karakternya terlihat makin hidup di layar. Selain itu, yang tak kalah menarik, Emma Stone menggunakan rambut extension yang panjangnya mencapai lebih dari satu meter.
5. Adegan sulit yang bikin Emma Stone mual
Saat berlangsungnya ajang Celebration of the Nominees for Outstanding Producer of Theatrical Motion Pictures in Los Angeles, Emma Stone ditanya apakah sulit memerankan sosok Bella Baxter yang menuntut banyak adegan seksualitas. Dengan santai, dia menjawab tidak.Menurutnya, adegan tersebut mudah karena ada koreografinya. Mereka juga mengambil gambar di set yang aman dan tertutup. Namun, dia mengakui hal paling sulit saat memerankan Bella Baxter adalah saat dirinya harus makan 60 kue Portuguese tart. Memang enak, tapi lama kelamaan membuatnya mual dan membuatnya ingin muntah.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Film Furiosa: A Mad Max Saga, Adu Peran Anya Taylor-Joy dan Chris Hemsworth
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.