Jonatan Christie Juara All England 2024, Akhiri Puasa Gelar 30 Tahun Tunggal Putra Indonesia
18 March 2024 |
10:32 WIB
Sejarah kembali tercipta di All England 2024. Jonatan Christie sukses menjadi juara setelah tampil impresif di laga final turnamen badminton tertua di dunia tersebut. Gelar All England ini jadi yang pertama kali didapatnya sepanjang karier Jonatan di dunia bulu tangkis.
Kemenangan ini juga mengakhiri puasa gelar 30 tahun sektor tunggal putra Indonesia di turnamen badminton tertua di dunia tersebut Terakhir kali tunggal putra Indonesia juara di All England saat era Hariyanto Arbi.
Baca juga: Candra Wijaya Nilai Regenerasi Atlet Bulutangkis Nasional Masih Hadapi Sejumlah Tantangan
Waktu itu, Hariyanto Arbi sukses mempertahankan gelar juara di All England 1994, setelah sebelumnya juga menjadi kampiun pada edisi 1993. Di partai puncak, Arbi mengalahkan Ardy B Wiranata dalam laga All Indonesian Final dengan skor 15-12, 17-14.
Kini, sejarah kembali berulang. Jonathan berhasil menjadi juara setelah mengalahkan sesama rekan pelatnas, Anthony Ginting dalam laga All Indonesian Final. Di gelar di Utilita Arena, Birmingham, Minggu (17/3/2024), Jojo, sapaan karibnya, mengalahkan Ginting dua gim langsung.
Duel yang berlangsung selama 55 menit itu sejatinya berlangsung ketat. Sejak awal gim, Ginting kerap memaksa Jonatan membuat kesalahan. Meski berhasil mencuri poin pertama, tetapi Jonatan tetap menunjukkan kegigihannya.
Pertahanan Jonatan yang lebih solid membuat Ginting cukup kesulitan menembusnya. Beberapa kali, Jojo juga tampak berhasil membaca arah serangan Ginting, sehingga dapat mengembalikan kok ke arah lawan.
Hal tersebut membuat Jonatan berhasil mengunci kemenangan pada gim pertama dengan skor 21-25. Saat gim kedua berjalan, Ginting langsung tancap gas dengan meraih dua poin pertama. Namun, Jonatan balik mengejar dan unggul 4-2.
Setelahnya, Ginting tampak masih terjebak dengan kesalahan-kesalahan sendiri yang dibuatnya. Di beberapa poin krusial, lesatan koknya masih kerap tersangkut di net. Jonatan pun akhirnya kembali mengunci kemenangan gim kedua dengan skor 20-14, sekaligus memenangkan pertandingan.
Jonatan sangat bersyukur atas kemenangan yang didapatnya kali ini. Dia mengaku tidak pernah menyangka untuk bisa menjadi juara All England. Namun, mimpi itu kini telah jadi kenyataan baginya.
“Ini juga gelar Super 1000 pertama saya. Pasti sangat-sangat berharga. Dan yang lebih berharga lagi, saya dan Anthony (Ginting), tim tunggal putra akhirnya kami bisa mengulang sejarah 30 tahun lalu,” ucap Jonatan dikutip Hypeabis.id dari laman PBSI, Senin (18/3/2024).
Jonatan mengatakan gelar All England yang didapatnya ini diraih tidak dengan mudah. Ada banyak latihan keras yang dilakukannya bertahun-tahun yang selalu konsisten dilakukannya. Selain itu, ada pula banyak kegagalan di berbagai turnamen.
Namun, hal tersebut membuatnya terus terpacu untuk latihan lagi lebih keras. Dia kembali bersyukur bahwa buah dari apa yang ditanam dan dipupuknya selama ini kini berbuah. Sesudah ini, dia masih akan terus mencoba melakukan yang terbaik lagi buat nama Indonesia terus berkibar di dunia internasional.
“Setelah kemarin memastikan all Indonesian finals saya sudah semakin enjoy karena siapapun yang menang, yang penting Indonesia. Dari membuat sejarah saja, saya sudah sangat senang,” imbuhnya.
Kemenangan Jojo pada All England 2024 makin berkesan bagi dunia bulu tangkis Indonesia karena di lapangan lain, ganda putra Indonesia pun meraih gelar serupa. Fajar/Rian tampil prima untuk menyudahi perlawanan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik melalui permainan dua gim dengan skor 21-16, 21-16.
Indonesia pun berhasil membawa pulang dua gelar juara. Hasil ini cukup bagi Indonesia untuk menjadi juara umum di All England edisi tahun ini.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Kemenangan ini juga mengakhiri puasa gelar 30 tahun sektor tunggal putra Indonesia di turnamen badminton tertua di dunia tersebut Terakhir kali tunggal putra Indonesia juara di All England saat era Hariyanto Arbi.
Baca juga: Candra Wijaya Nilai Regenerasi Atlet Bulutangkis Nasional Masih Hadapi Sejumlah Tantangan
Waktu itu, Hariyanto Arbi sukses mempertahankan gelar juara di All England 1994, setelah sebelumnya juga menjadi kampiun pada edisi 1993. Di partai puncak, Arbi mengalahkan Ardy B Wiranata dalam laga All Indonesian Final dengan skor 15-12, 17-14.
Tunggal Putra Jonatan Christie (Sumber gambar: PBSI)
Kini, sejarah kembali berulang. Jonathan berhasil menjadi juara setelah mengalahkan sesama rekan pelatnas, Anthony Ginting dalam laga All Indonesian Final. Di gelar di Utilita Arena, Birmingham, Minggu (17/3/2024), Jojo, sapaan karibnya, mengalahkan Ginting dua gim langsung.
Duel yang berlangsung selama 55 menit itu sejatinya berlangsung ketat. Sejak awal gim, Ginting kerap memaksa Jonatan membuat kesalahan. Meski berhasil mencuri poin pertama, tetapi Jonatan tetap menunjukkan kegigihannya.
Pertahanan Jonatan yang lebih solid membuat Ginting cukup kesulitan menembusnya. Beberapa kali, Jojo juga tampak berhasil membaca arah serangan Ginting, sehingga dapat mengembalikan kok ke arah lawan.
Hal tersebut membuat Jonatan berhasil mengunci kemenangan pada gim pertama dengan skor 21-25. Saat gim kedua berjalan, Ginting langsung tancap gas dengan meraih dua poin pertama. Namun, Jonatan balik mengejar dan unggul 4-2.
Setelahnya, Ginting tampak masih terjebak dengan kesalahan-kesalahan sendiri yang dibuatnya. Di beberapa poin krusial, lesatan koknya masih kerap tersangkut di net. Jonatan pun akhirnya kembali mengunci kemenangan gim kedua dengan skor 20-14, sekaligus memenangkan pertandingan.
Jonatan sangat bersyukur atas kemenangan yang didapatnya kali ini. Dia mengaku tidak pernah menyangka untuk bisa menjadi juara All England. Namun, mimpi itu kini telah jadi kenyataan baginya.
“Ini juga gelar Super 1000 pertama saya. Pasti sangat-sangat berharga. Dan yang lebih berharga lagi, saya dan Anthony (Ginting), tim tunggal putra akhirnya kami bisa mengulang sejarah 30 tahun lalu,” ucap Jonatan dikutip Hypeabis.id dari laman PBSI, Senin (18/3/2024).
Jonatan mengatakan gelar All England yang didapatnya ini diraih tidak dengan mudah. Ada banyak latihan keras yang dilakukannya bertahun-tahun yang selalu konsisten dilakukannya. Selain itu, ada pula banyak kegagalan di berbagai turnamen.
Tunggal Putra Jonatan Christie (Sumber gambar: PBSI)
Namun, hal tersebut membuatnya terus terpacu untuk latihan lagi lebih keras. Dia kembali bersyukur bahwa buah dari apa yang ditanam dan dipupuknya selama ini kini berbuah. Sesudah ini, dia masih akan terus mencoba melakukan yang terbaik lagi buat nama Indonesia terus berkibar di dunia internasional.
“Setelah kemarin memastikan all Indonesian finals saya sudah semakin enjoy karena siapapun yang menang, yang penting Indonesia. Dari membuat sejarah saja, saya sudah sangat senang,” imbuhnya.
Kemenangan Jojo pada All England 2024 makin berkesan bagi dunia bulu tangkis Indonesia karena di lapangan lain, ganda putra Indonesia pun meraih gelar serupa. Fajar/Rian tampil prima untuk menyudahi perlawanan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik melalui permainan dua gim dengan skor 21-16, 21-16.
Indonesia pun berhasil membawa pulang dua gelar juara. Hasil ini cukup bagi Indonesia untuk menjadi juara umum di All England edisi tahun ini.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.