Pegiat Lari Merapat, Lomba Trail of The Kings Bakal Dihelat di Danau Toba
16 March 2024 |
09:00 WIB
Para pegiat lari di alam terbuka ada kabar gembira nih buat kalian. Sebab kawasan kaldera Danau Toba akan dijadikan sebagai salah satu ajang lomba lari lintas alam tingkat dunia, yakni lewat acara Trail of The Kings (ToTK) yang rencananya dijadwalkan berlangsung pada 4-5 Mei 2024.
Menjadi salah satu program untuk mendorong pariwisata, Trail of the Kings merupakan salah satu cara baru untuk mempopulerkan wisata Danau Toba ke tingkat dunia. Termasuk memasarkan kawasan danau vulkanik itu sebagai episentrum outdoor activities kelas dunia berbasis ekowisata dan geowisata.
Baca juga: Lomba Perahu Bidar Warisan Budaya Pemersatu Bangsa
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Jimmy Bernando Panjaitan mengatakan, dihelatnya event tersebut juga dilakukan untuk menggeliatkan kegiatan pariwisata Danau Toba. Sebab, dengan adanya kunjungan wisatawan baik, lokal dan mancanegara diharap bakal semakin menggerakkan perekonomian UMKM dan masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba.
Menurut Jimmy, pariwisata di Danau Toba tidak akan maju jika tidak ada aktivitasnya. Oleh karena itu lewat kegiatan tersebut BOPDT ingin kembali mengaktivasi Danau Toba agar tetap ramai dikunjungi turis lokal dan mancanegara, terutama dengan adanya perhelatan berskala internasional dengan memanfaatkan potensi wisata yang mereka miliki.
Adapun, dalam ajang tersebut BOPDT juga akan menghubungkan 16 geosite di sekitar kawasan Danau Toba agar semakin dikenal publik. Oleh karena itu Jimmy juga turut mengajak berbagai instansi terkait untuk saling bersinergi dan mensukseskan acara tersebut, khususnya dalam mempopulerkan Danau Toba ke mata dunia.
"Ini merupakan satu langkah awal sebelum kita menyelenggarakan Ultra-Trail du Mont Blanc (UTMB). Kami berharap bisa mendatangkan praktisi dari seluruh dunia dan mendapat pelari dan wisatawan yang akan stay dalam waktu yang panjang," katanya dalam acara konferensi pers di Gelora Bung Karno, Jumat (15/3/2024).
Selaras, Kosmas Harefa, Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kemenkomarves mengatakan, pihaknya juga turut mengapresiasi ToTK. Sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas, Danau Toba memang terus digenjot potensinya ekonominya, yakn lewat kegiatan sport tourism seperti F1 powerboat dan aquabike yang akan jadi event tahunan.
Tak hanya itu, sebagai salah satu danau vulkanik terbesar di dunia, Danau Toba juga memiliki potensi yang besar, meliputi geologi, budaya, dan sejarah. Potensi inilah yang menurutnya bisa menjadi peluang untuk menarik minat pelari trail lokal dan internasional untuk melintasi salah satu kaldera terbesar di dunia tersebut.
"Trail of the Kings ini harus mendapat dukungan dari semua pihak karena ada isu lingkungan yang juga kita bawa. Untuk kegiatan wisata, mungkin ada catatan terutama dalam penyiapan SDM masyarakat. Selain itu penanganan sanitasi dan kebersihan lingkungan juga akan terus kita perbaiki," katanya.
Sebagai tambahan informasi, ToTk di Danau Toba juga akan menggandeng Ultra-Trail du Mont-Blanc (UTMB), sebagai event trail run terbesar dan prestisius tingkat dunia. Adapun perhelatan ini juga terbuka untuk umum dari umur 10-85 tahun yang tidak terbatas domisili peserta dengan target pengunjung mencapai 1.500 peserta dalam dan luar negeri.
Baca juga: Cara Menpar Sandiaga Uno Contek Tokyo Marathon Untuk Bangun Sport Tourism Indonesia
SOP dan paket wisata ToTk nantinya juga untuk mempromosikan Danau Toba sebagai one single destination dalam promosi dan pemasarannya. Nantinya, produk wisata itu akan dikembangkan menjadi perjalanan wisata yang menghubungkan 8 kabupaten, 16 geosite, 33 geopoint , 6 kawasan wisata utama , puluhan desa, dan cagar budaya di kawasan Danau Toba.
Editor: Fajar Sidik
Menjadi salah satu program untuk mendorong pariwisata, Trail of the Kings merupakan salah satu cara baru untuk mempopulerkan wisata Danau Toba ke tingkat dunia. Termasuk memasarkan kawasan danau vulkanik itu sebagai episentrum outdoor activities kelas dunia berbasis ekowisata dan geowisata.
Baca juga: Lomba Perahu Bidar Warisan Budaya Pemersatu Bangsa
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Jimmy Bernando Panjaitan mengatakan, dihelatnya event tersebut juga dilakukan untuk menggeliatkan kegiatan pariwisata Danau Toba. Sebab, dengan adanya kunjungan wisatawan baik, lokal dan mancanegara diharap bakal semakin menggerakkan perekonomian UMKM dan masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba.
Menurut Jimmy, pariwisata di Danau Toba tidak akan maju jika tidak ada aktivitasnya. Oleh karena itu lewat kegiatan tersebut BOPDT ingin kembali mengaktivasi Danau Toba agar tetap ramai dikunjungi turis lokal dan mancanegara, terutama dengan adanya perhelatan berskala internasional dengan memanfaatkan potensi wisata yang mereka miliki.
Adapun, dalam ajang tersebut BOPDT juga akan menghubungkan 16 geosite di sekitar kawasan Danau Toba agar semakin dikenal publik. Oleh karena itu Jimmy juga turut mengajak berbagai instansi terkait untuk saling bersinergi dan mensukseskan acara tersebut, khususnya dalam mempopulerkan Danau Toba ke mata dunia.
"Ini merupakan satu langkah awal sebelum kita menyelenggarakan Ultra-Trail du Mont Blanc (UTMB). Kami berharap bisa mendatangkan praktisi dari seluruh dunia dan mendapat pelari dan wisatawan yang akan stay dalam waktu yang panjang," katanya dalam acara konferensi pers di Gelora Bung Karno, Jumat (15/3/2024).
Selaras, Kosmas Harefa, Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kemenkomarves mengatakan, pihaknya juga turut mengapresiasi ToTK. Sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas, Danau Toba memang terus digenjot potensinya ekonominya, yakn lewat kegiatan sport tourism seperti F1 powerboat dan aquabike yang akan jadi event tahunan.
Tak hanya itu, sebagai salah satu danau vulkanik terbesar di dunia, Danau Toba juga memiliki potensi yang besar, meliputi geologi, budaya, dan sejarah. Potensi inilah yang menurutnya bisa menjadi peluang untuk menarik minat pelari trail lokal dan internasional untuk melintasi salah satu kaldera terbesar di dunia tersebut.
"Trail of the Kings ini harus mendapat dukungan dari semua pihak karena ada isu lingkungan yang juga kita bawa. Untuk kegiatan wisata, mungkin ada catatan terutama dalam penyiapan SDM masyarakat. Selain itu penanganan sanitasi dan kebersihan lingkungan juga akan terus kita perbaiki," katanya.
Sebagai tambahan informasi, ToTk di Danau Toba juga akan menggandeng Ultra-Trail du Mont-Blanc (UTMB), sebagai event trail run terbesar dan prestisius tingkat dunia. Adapun perhelatan ini juga terbuka untuk umum dari umur 10-85 tahun yang tidak terbatas domisili peserta dengan target pengunjung mencapai 1.500 peserta dalam dan luar negeri.
Baca juga: Cara Menpar Sandiaga Uno Contek Tokyo Marathon Untuk Bangun Sport Tourism Indonesia
SOP dan paket wisata ToTk nantinya juga untuk mempromosikan Danau Toba sebagai one single destination dalam promosi dan pemasarannya. Nantinya, produk wisata itu akan dikembangkan menjadi perjalanan wisata yang menghubungkan 8 kabupaten, 16 geosite, 33 geopoint , 6 kawasan wisata utama , puluhan desa, dan cagar budaya di kawasan Danau Toba.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.