Lama Tidak Eksis, Ini Cerita di Balik 'Kelahiran' Kembali Yogyakarta Royal Orchestra
05 March 2024 |
15:35 WIB
1
Like
Like
Like
Puluhan tahun menghilang, Yogyakarta Royal Orchestra kini kembali eksis di panggung musik dan kebudayaan. Kelompok yang beranggotakan Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tersebut belakangan juga makin sering menyapa para penggemar lewat sejumlah konser.
Terbaru, grup yang berada di bawah naungan Kawedanan Kridhamardawa ini menggelar konser bertajuk Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Konser yang berlangsung selama dua hari berturut-turut, yakni pada 1-2 Maret 2024 itu digelar di gedung pertunjukan Aula Simfonia Jakarta.
Konduktor RW. Widyogunomardowo mengatakan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki kekayaan budaya yang luas. Tidak hanya kebudayaan Jawa semata, dalam perjalanannya keraton juga mendapatkan sentuhan budaya Eropa, termasuk dengan kehadiran musik Barat.
Baca juga: Simfoni Nasionalisme Nan Megah Karya Yogyakarta Royal Orchestra Membius Penikmat Orkestra Ibu Kota
Munculnya orkestra di lingkungan keraton juga punya sejarah panjang. RW. Widyogunomardowo menyebut musik Eropa di keraton sudah ada sejak masa kepemimpinan Sultan Hamengkubuwono I (1755-1792).
Namun, ketika itu, elemen musik orkestra lebih banyak digunakan untuk kepentingan Korps Musik Keprajuritan. Musik Eropa baru mendapatkan perkembangan yang lebih ngepop ketika masa Sultan HB VIII (1921-1939).
Pada masa itu, kerajaan juga membentuk kelompok musik bernama Kraton Orcest Djogja. Kelompok musik ini sempat eksis dalam kurun waktu yang lama sebelum akhirnya menghilang. Kini, di bawah arahan HB 10, kelompok tersebut dibangkitkan dalam semangat “Yogyakarta Royal Orchestra”.
RW. Widyogunomardowo mengatakan biasanya Yogyakarta Royal Orchestra menggelar konsernya secara tematik. Kelompoknya akan membawakan nomor-nomor khusus yang sesuai dengan perayaan dengan tema tertentu.
“Namun, karena keraton memiliki budaya karawitan. Kami biasanya menambahkan tembang Jawa yang diaransemen dengan konsep orkestra,” ujar RW. Widyogunomardowo ketika ditemui sebelum konser di gedung pertunjukan Aula Simfonia Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Mengutip Buku Program Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Yogyakarta Royal Orchestra, kebangkitan dan dimulainya eksistensi kelompok musik pada era modern ini punya kisah yang panjang.
Setelah hampir tujuh puluh tahun tidak aktif, kegiatan musik orkestra di lingkungan Keraton Yogyakarta mulai digalakkan kembali pada 2019. Atas prakarsa dan perjuangan KPH Notonegoro yang telah mendapatkan izin dari Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10, musik orkestra kembali dihidupkan lagi.
Ketika itu, aktivitas musik orkestra dimulai dengan pementasan ansambel musik tiup di Bangsal Mandalasana pada Minggu, 18 Agustus 2019, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74.
Pada 2020, tepatnya 21 Juni 2020, Keraton Yogyakarta mulai merencanakan akan me-launching kelompok musik orkestra baru bernama Yogyakarta Royal Orchestra (YRO). Kemunculannya diniatkan berbarengan dengan peringatan Hari Musik Dunia.
Namun, karena waktu itu wabah Covid-19 mulai menyebar ke seluruh dunia, pagelaran sekaligus peresmian Yogyakarta Royal Orchestra pun terpaksa ditunda. Barulah pada 21 Juni 2021, launching Yogyakarta Royal Orchestra diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10.
Kelompok musik yang baru diaktifkan lagi ini berada di bawah lembaga Kawedanan Kridhamardawa pimpinan KPH. Notonegoro. Untuk menjaga eksistensinya, grup musik ini memiliki program konser besar yang digelar dua kali dalam setahun.
Konser pertama dilakukan setiap Juni dalam rangka memperingati Hari Musik Dunia. Konser kedua dilakukan pada Desember yang diperuntukan untuk pertunjukan akhir tahun.
Selain memiliki dua agenda konser besar, kelompok ini kerap menggelar konser musik lain. Pentasnya lebih sering dilakukan di Bangsal Mandalasana, tetapi juga terkadang dilakukan di tempat lain.
Para Abdi Dalem Musikan Yogyakarta Royal Orchestra dibagi menjadi dua divisi, yakni divisi ansambel tiup dan ansambel gesek. Di luar itu, para anggota YRO juga mempunya tugas bersama dengan Abdi Dalem pengrawit mengiringi tari Keraton Yogyakarta.
Baca juga: Misi TRUST Orchestra Membumikan Orkestra di Tanah Air
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Terbaru, grup yang berada di bawah naungan Kawedanan Kridhamardawa ini menggelar konser bertajuk Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Konser yang berlangsung selama dua hari berturut-turut, yakni pada 1-2 Maret 2024 itu digelar di gedung pertunjukan Aula Simfonia Jakarta.
Konduktor RW. Widyogunomardowo mengatakan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki kekayaan budaya yang luas. Tidak hanya kebudayaan Jawa semata, dalam perjalanannya keraton juga mendapatkan sentuhan budaya Eropa, termasuk dengan kehadiran musik Barat.
Baca juga: Simfoni Nasionalisme Nan Megah Karya Yogyakarta Royal Orchestra Membius Penikmat Orkestra Ibu Kota
Musisi yang tergabung dalam Yogyakarta Royal Orchestra tampil saat konser Hari Penegakan Kedaulatan Negara (HPKN) di Jakarta, Jumat (1/3/2024). (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani)
Namun, ketika itu, elemen musik orkestra lebih banyak digunakan untuk kepentingan Korps Musik Keprajuritan. Musik Eropa baru mendapatkan perkembangan yang lebih ngepop ketika masa Sultan HB VIII (1921-1939).
Pada masa itu, kerajaan juga membentuk kelompok musik bernama Kraton Orcest Djogja. Kelompok musik ini sempat eksis dalam kurun waktu yang lama sebelum akhirnya menghilang. Kini, di bawah arahan HB 10, kelompok tersebut dibangkitkan dalam semangat “Yogyakarta Royal Orchestra”.
RW. Widyogunomardowo mengatakan biasanya Yogyakarta Royal Orchestra menggelar konsernya secara tematik. Kelompoknya akan membawakan nomor-nomor khusus yang sesuai dengan perayaan dengan tema tertentu.
“Namun, karena keraton memiliki budaya karawitan. Kami biasanya menambahkan tembang Jawa yang diaransemen dengan konsep orkestra,” ujar RW. Widyogunomardowo ketika ditemui sebelum konser di gedung pertunjukan Aula Simfonia Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Mengutip Buku Program Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Yogyakarta Royal Orchestra, kebangkitan dan dimulainya eksistensi kelompok musik pada era modern ini punya kisah yang panjang.
Setelah hampir tujuh puluh tahun tidak aktif, kegiatan musik orkestra di lingkungan Keraton Yogyakarta mulai digalakkan kembali pada 2019. Atas prakarsa dan perjuangan KPH Notonegoro yang telah mendapatkan izin dari Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10, musik orkestra kembali dihidupkan lagi.
Ketika itu, aktivitas musik orkestra dimulai dengan pementasan ansambel musik tiup di Bangsal Mandalasana pada Minggu, 18 Agustus 2019, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74.
Pada 2020, tepatnya 21 Juni 2020, Keraton Yogyakarta mulai merencanakan akan me-launching kelompok musik orkestra baru bernama Yogyakarta Royal Orchestra (YRO). Kemunculannya diniatkan berbarengan dengan peringatan Hari Musik Dunia.
Namun, karena waktu itu wabah Covid-19 mulai menyebar ke seluruh dunia, pagelaran sekaligus peresmian Yogyakarta Royal Orchestra pun terpaksa ditunda. Barulah pada 21 Juni 2021, launching Yogyakarta Royal Orchestra diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10.
Musisi yang tergabung dalam Yogyakarta Royal Orchestra tampil saat konser Hari Penegakan Kedaulatan Negara (HPKN) di Jakarta, Jumat (1/3/2024). (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani)
Konser pertama dilakukan setiap Juni dalam rangka memperingati Hari Musik Dunia. Konser kedua dilakukan pada Desember yang diperuntukan untuk pertunjukan akhir tahun.
Selain memiliki dua agenda konser besar, kelompok ini kerap menggelar konser musik lain. Pentasnya lebih sering dilakukan di Bangsal Mandalasana, tetapi juga terkadang dilakukan di tempat lain.
Para Abdi Dalem Musikan Yogyakarta Royal Orchestra dibagi menjadi dua divisi, yakni divisi ansambel tiup dan ansambel gesek. Di luar itu, para anggota YRO juga mempunya tugas bersama dengan Abdi Dalem pengrawit mengiringi tari Keraton Yogyakarta.
Baca juga: Misi TRUST Orchestra Membumikan Orkestra di Tanah Air
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.