Universal Music, perusahaan label yang menaungi artis global seperti Taylor Swift dan Harry Style. (Sumber gambar : Universal Music)

Banyak Lagu di TikTok Tiba-tiba Dibisukan, Ternyata Ini Biang Keroknya

01 March 2024   |   17:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Pertarungan sengit antara Universal Music Group (UMG) dan TikTok memasuki babak baru. Tiktok kini menghapus semua lagu para artis yang tergabung dalam perusahaan musik asal Amerika Serikat itu, di tengah perang mengenai royalti.

Dalam pernyataan terbaru TikTok seperti dikutip dari The Verge, perusahaan sedang dalam proses melaksanakan persyaratan yang diajukan UMG terkait hak cipta. Artinya, semua lagu yang ditulis atau penulis lagu yang menandatangi kontrak dengan Universal Music Publishing Group akan dihapus.

Baca juga: Kronologi Universal Music yang Bakal Tarik Semua Lagu Artisnya dari TikTok

Di dalam pernyataan TikTok, juga disebutkan bahwa masalah ini juga berdampak pada artis yang tidak menandatangani kontrak dengan UMG, tetapi memiliki kesepakatan penerbitan dengan label tersebut, seperti Harry Styles, Steve Lacy, dan SZA.

Genhype bisa melihat langsung dampak dari kebijakan ini. Jika kamu membuka TikTok, semua lagu yang berada di bawah naungan UMG dibisukan, termasuk yang sudah dikreasikan para pembuat konten. TikTok tampaknya sedang menuntaskan permasalahan royalti ini. Sebab dalam pernyataan terbarunya, mereka tengah berupaya mencapai kesepakatan yang adil dengan Universal Music Group.

“Kami akan terus menghubungkan semua artis, termasuk mereka yang musiknya saat ini tidak tersedia di platform kami, dengan penggemarnya,” bunyi pernyataan TikTok dalam laman resminya.

Pada awal Februari, TikTok mulai menghapus lagu dari artis terpopuler UMG, termasuk Adele, Taylor Swift, Drake, dan Olivia Rodrigo, setelah kedua perusahaan tersebut gagal memperbarui perjanjian lisensi. UMG mengklaim TikTok melakukan intimidasi agar mencapai kesepakatan tidak adil, di tengah kekhawatiran label tersebut mengenai musik yang dihasilkan artificial intelligence (AI) dan kompensasi artis. 

Mengingat banyaknya penulis lagu dan penerbit yang diberi kredit pada sebagian besar lagu-lagu hit kontemporer, menimbulkan masalah proporsi terkait royalti. Mengutip Variety, sumber yang dekat dengan UMG mengklaim bahwa mereka mempunyai andil dalam sebagian besar lagu di platform tersebut, sementara sumber yang dekat dengan TikTok menyatakan jumlahnya jauh lebih kecil, antara 20 persen dan 30 persen. 

Dalam surat terbukanya pada Januari 2024 lalu, CEO UMG Lucian Grainge mengatakan dalam diskusi pembaruan kontrak dengan TiktTok, pihaknya mendesak tiga isu penting. Pertama, adanya kompensasi yang pantas untuk artis dan penulis lagu mereka.

Desakan kedua yakni melindungi para artis dari dampak berbahaya dari AI atau kecerdasan buatan. Ketiga, adanya keamanan online bagi pengguna TikTok.

“Terakit dengan masalah kompensasi artis dan penulis lagu, TikTok mengusulkan untuk membayar artis dan penulis lagu dengan tarif yang jauh lebih kecil dari tarif yang dibayarkan oleh platform sosial besar di lokasi serupa,” tutur Grainge.

Dia menambahkan bahwa TikTok menyumbang hanya 1 persen dari total pendapatan perusahaan. “Pada akhirnya TikTok mencoba membangun bisnis berbasis musik, tanpa membayar nilai wajar untuk musik tersebut,” tegasnya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Daftar Pemain & Karakter Film Dune: Part Two, Bertabur Bintang Hollywood Kenamaan

BERIKUTNYA

Resep Red Velvet Mille Crepes Mudah & Enak Ala Jebolan MasterChef Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: