Desain stasiun bumi Satria di Cikarang (Tangkapan layar Kemkominfo-SNT)

Ini 11 Lokasi Stasiun Bumi dari Satelit Republik Indonesia

18 August 2021   |   13:51 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Dalam rangka pemerataan akses internet bagi masyarakat Indonesia di seluruh penjuru Nusantara, pemerintah telah menyiapkan proyek satelit multifungsi bernama Satelit Republik Indonesia atau Satria. Secara umum, keseluruhan proyek ini dijadwalkan rampung dan mulai beroperasi pada November 2023 mendatang.

Sebagai informasi, dalam pengembangan proyek satelit ada dua komponen utama pembangunan yakni komponen satelit luar angkasa (space) dan komponen bumi (terrestrial). 18 Agustus, merupakan hari penting karena menjadi hari peletakan batu pertama stasiun bumi proyek Satria.

Direktur Utama PSN/SNT Adi Rahman Adiwoso mengatakan bahwa stasiun bumi untuk satelit multifungsi pemerintah atau Satria akan dibangun di sebelas lokasi yang tersebar di berbagai penjuru Tanah Air.

Ke-sebelas lokasi stasiun bumi untuk Satria adalah Batam, Cikarang, Pontianak, Banjarmasin, Tarakan, Kupang, Ambon, Manado, Monokwari, Timika, dan Jayapura.
 
Stasiun Bumi Satria (Tangkapan Layar)

"[Stasiun Bumi] di Cikarang akan menjadi gateway, satellite control facility, dan network operation. Sementara di Banjarmasin akan menjadi backup satellite control center-nya," katanya dalam konferensi virtual.

Dia mengatakan bahwa proses pembangunan stasiun bumi secara keseluruhan sudah mulai dengan pembebasan tanah. Selain itu, komponen antena dari perusahaan Xi'an asal China juga sudah dalam proses final manufaktur.

Adapun, desain stasiun bumi Satria memilki dua antena. Dia menuturkan satu antena berfungsi untuk kontrol satelit dan satu lagi untuk gateway Jakarta dengan gedung yang mendukung seluruh operasional satelit tersebut.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Infomartika Johnny G Plate mengatakan bahwa groundbreaking ini menandai dimulainya pembangunan ruas bumi proyek Satria, sekaligus menunjukkan upaya percepatan transformasi digital yang terus dilakukan.

Dia menuturkan, dengan stasiun pengendali bumi tersebut, pemerintah dapat melakukan pengendalian dan pengawasan pergerakan satelit, melakukan manajemen jaringan sesuai dengan standar kestabilan layanan, dan menjadi sarana komunikasi data antara satelit Satria dan Bumi.

Dia juga menyampaikan bahwa stasiun bumi atau terestrial setidaknya terdiri dari tiga komponen utama. Pertama stasiun pengendali yang berfungsi sebagai master control dari satelit.

Kedua gateway yang berfungsi sebagai bagian transmisi satelit yang mengirimkan dan menerima sinyal dari dan ke satlit. Ketiga hub yang berfungsi sebagai server telekomunikasi ke internet.

"Tiga komponen ini yang mengawali pembangunannya melalui goundbreaking. Di saat yang bersamaan, kita juga berharap proses produksi satelit (space) yang kini sedang berlangsung juga dapat berjalan dengan baik," ujarnya.


Editor: Avicenna 

SEBELUMNYA

Yuk Selamatkan Bumi dari Krisis Iklim dengan Aplikasi Emisi

BERIKUTNYA

Waspada Brain Fog setelah Covid-19

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: