Rekomendasi Makanan Pengganti Nasi yang Tahan Kenyang Lebih Lama Menurut Dokter Gizi

Genhype, melambungnya harga beras dalam beberapa pekan terakhir bisa menjadi momentum untuk melirik sumber karbohidrat lain. Sebab, masih ada menu alternatif pengganti nasi yang tidak hanya lebih sehat, tetapi juga mampu menahan rasa kenyang lebih lama.

Dokter spesialis gizi dan nutrisi RS Siloam MRCCC Inge Permadhi mengatakan bahwa sumber karbohidrat bagi tubuh sebenarnya ada banyak sekali. Di Eropa, orang lebih banyak memilih roti dan kentang untuk menjadi sumber energinya.

Di Indonesia, selain tentu saja nasi, sebenarnya ada banyak karbohidrat lain yang bisa jadi pilihan. Di beberapa daerah di dalam negeri saja ada banyak pilihan. Misalnya, ada yang lebih akrab dengan jagung, ubi, singkong, hingga sagu sebagai sumber karbohidrat. 

Baca juga: Penderita Diabetes Bisa Makan Karbohidrat Enggak Ya? Ini Kata Dokter

Inge mengatakan sumber karbohidrat yang beragam ini bisa menjadi alternatif yang bisa dicoba masyarakat Indonesia. Terlebih, untuk menyikapi harga beras yang naik sehingga bisa jadi momen yang pas untuk melakukan diversifikasi dalam pangan karbohidrat.

“Hampir semua karbohidrat itu mirip-mirip kandungan gizi dan nutrisinya. Misalnya, nasi 100 gram itu punya 175 kalori dan 4 gram protein, lalu mi basah itu per 100 gram mengandung 175 kalori dengan protein 4 gram, roti per 80 gram memiliki energi 175 dengan protein 4 gram,” ungkap Inge kepada Hypeabis.id, Rabu (21/2/2024).
 
Dengan demikian, ketika seseorang akan mengganti karbohidrat, manfaat yang akan didapatnya akan sama. Namun, bagi sebagian orang Indonesia, ada yang menganggap belum makan kalau belum mengonsumsi nasi.

Salah satu munculnya ungkapan ‘belum kenyang kalau belum makan nasi’ adalah karena faktor kebiasaan. Hal ini memunculkan perasaan belum kenyang ketika tidak mengonsumsi nasi. Akan tetapi, dalam pandangan Inge, ungkapan tersebut hanya berlaku bagi beberapa orang saja.

Sebaliknya, anak-anak zaman sekarang, yang sedari kecil sudah mendapatkan banyak variasi makanan, mereka cenderung lebih adaptif dan bisa melakukan variasi karbohidrat secara lebih baik.

Inge menegaskan bahwa ungkapan ‘belum makan nasi belum makan’ hanyalah semacam sugesti saja. Sebab, secara kandungan gizi, nyatanya tiap karbohidrat tidak terlalu jauh bedanya. Kunci dalam mengatasi ini adalah melakukan pembiasaan sehingga lama-kelamaan tubuh akan menyesuaikan sendiri.

Namun, Inge mengatakan bahwa ada beberapa jenis karbohidrat yang bisa membuat ‘rasa kenyang’ bertahan lebih lama. Efek ini biasanya terjadi pada beberapa makanan yang memiliki karbohidrat kompleks.

Selain itu, ada beberapa karbohidrat yang memiliki kandungan serat cukup tinggi. Kandungan tersebutlah yang membantu tubuh mempertahankan rasa kenyang lebih lama.

Beberapa karbohidrat yang bisa memberi manfaat tersebut adalah nasi merah. Selain tinggi serat, nasi merah juga cukup baik sebagai alternatif pilihan karena juga bisa membantu sistem pencernaan, dan menurunkan kadar gula darah.

Kemudian, roti gandum juga juga punya efek memberi rasa kenyang yang lebih lama.Sebab, pangan ini memberi lebih banyak serat serta nutrisi lain yang akhirnya bisa mempertahankan rasa kenyang di dalam tubuh. 

Baca juga: Mau Sehat Saat Lanjut Usia? Ayo Mulai Batasi Karbohidrat pada Usia Ini

“Ubi-ubian juga sebenarnya termasuk pangan yang bisa mempertahankan rasa kenyang lebih lama. Akan tetapi, ubi yang dimakan dengan kulitnya. Sebab, seratnya ada di situ. Lalu, beberapa pasta juga begitu,” imbuhnya.

Kini, bagi Inge, konsumsi karbohidrat hanyalah perihal pilihan saja. Sebab, semuanya kembali pada preferensi setiap orang untuk memilih jenis karbodidrat yang akan dikonsumsinya. 

Editor: Fajar Sidik