Ilustrasi editor video (Sumber gambar: Unsplash/ Jakob Owens)

Canggih, Sora AI Video Generator Bisa Bikin Film dengan Perintah Teks

19 February 2024   |   13:28 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

OpenAI kembali melakukan gebrakan baru di sektor Artificial Intelligence (AI) Generative. Setelah berhasil menciptakan text generation melalui ChatGPT, disusul image generation dengan Dall-E, OpenAI kembali memperkenalkan model video generation pertamanya bernama Sora.

Sora adalah model AI yang dapat menciptakan adegan realistis dan imajinatif berbasis video hanya dari perintah berupa teks. Teknologi ini pun diprediksi bisa menciptakan disrupsi baru dalam dunia audio visual, termasuk film. 

Baca juga: OpenAI Gagal Daftarkan GPT Jadi Merek Dagang

Ketika memperkenalkan teknologi ini pertama kali pada Jumat (16/2/2024), OpenAI juga memperlihatkan beberapa contoh ‘hasil kerja’ dari Sora. Hanya dari perintah yang sederhana, Sora sudah mampu menghasilkan video dengan skenario, komposisi, dan pergerakan kamera yang kompleks.

Dalam video sampel yang dibagikan, OpenAI hanya memasukkan perintah sebagaimana berikut “Kota Tokyo yang indah dan bersalju sedang ramai. Kamera bergerak melalui jalanan kota yang ramai, mengikuti beberapa orang yang menikmati indahnya cuaca bersalju dan berbelanja di kios-kios terdekat. Kelopak bunga sakura yang indah beterbangan tertiup angin bersama butiran salju.”

Hasil dari perintah berbasis teks tersebut, kemudian diterjemahkan oleh Sora ke dalam bentuk video. Rupanya, hasil video yang dihasilkan cukup realistis seperti hasil dari syuting film ternama. Video tersebut juga sangat detail, terutama terkait dengan subjek dan latar belakang di dalamnya. Simak postingan X OpenAI di bawah ini:
 

Dari hasil tersebut, Sora juga terlihat mampu menciptakan berbagai karakter di dalam video tersebut, sehingga terasa seperti sebuah adegan film yang hidup. Dalam laman resminya, OpenAI memang mengeklaim Sora bukan hanya akan mengerti perintah dari pengguna saja, tetapi juga membuat objek di dalamnya menjadi eksis bak di dunia nyata.

Berbeda dengan AI kebanyakan, Sora juga mampu menghasilkan video dengan durasi yang sudah lumayan panjang. Bukan tidak mungkin, durasi tersebut bisa terus ditingkatkan seiring dengan berjalannya update ke depan.

“Memperkenalkan Sora, model teks-ke-video kami. Sora dapat menghasilkan video berdurasi hingga satu menit dengan tetap menjaga kualitas visual dan kepatuhan terhadap perintah pengguna,” tulis OpenAI, dikutip Hypeabis.id dari laman resminya, Senin (19/2/2024).

Kendati telah cukup sempurna, meski ini baru generasi awal, OpenAI memahami bahwa Sora masih memiliki beberapa kekurangan. Mereka mengakui bahwa model AI tersebut masih kesulitan menyimulasikan dengan akurat aspek fisik dari sebuah adegan kompleks.

Sora juga belum terlalu pandai untuk memahami perilaku sebab-akibat. Dalam hal ini, ketika ada adegan seseorang menggigit kue, Sora bisa saja melewatkan detail kecil berupa bekas gigitan di kue tersebut.

OpenAI juga melihat Sora belum terlalu mengerti tentang detail ruang di dalam sebuah adegan. Hal ini kerap berakibat pada kesalahan penempatan objek di kanan atau di kiri. Selain itu, OpenAI juga mengaimini bahwa konsistensi sudut pandang kamera juga belum terlalu sempurna.


Isu Keamanan Teknologi Sora

Seperti teknologi AI Generative lain, isu keamanan, hak cipta, dan disrupsi teknologi menjadi hal utama yang muncul pada Sora. Kali ini, OpenAI tampak menyadari betul gejolak yang muncul tersebut dan meresponsnya dengan tidak langsung merilis produk anyarnya tersebut.

OpenAI mengekalim Sora masih akan terus melakukan serangkaian uji coba dengan melibatkan para ahli dari berbagai bidang. Langkah ini diambil demi memastikan ke depannya, Sora tidak digunakan untuk tujuan konten negatif, seperti hoaks, ujaran kebencian, hingga pornografi.

Saat ini, Sora juga belum bisa diakses oleh publik. Teknologi ini baru diuji coba oleh tim kecil yang terdiri dari pembuat film dan seniman visual untuk memberikan feedback sehingga nantinya bisa tampil lebih sempurna.

Dalam hal keamanan, OpenAI juga berencana menambahkan fitur penanda di setiap video yang dihasilkan oleh Sora. Fitur dengan nama C2PA metadata tersebut sebelumnya telah digunakan pada Dall-E 3.

Diharapkan, penanda ini bisa mencegah makin maraknya penyebaran konten hoaks berbasis AI di masa depan. OpenAI berjanji untuk bekerjasama dengan pembuat kebijakan, pendidik, dan seniman dalam memastikan penggunaan positif dari teknologi ini. 

Baca juga: Teknologi AI Kian Masif, Begini Peluang Jasa Konsultan IT pada Era Disrupsi 

“Kami akan melibatkan para pembuat kebijakan, pendidik, dan seniman di seluruh dunia untuk memahami kekhawatiran mereka dan mengidentifikasi kasus penggunaan positif teknologi baru ini. Meskipun telah dilakukan penelitian dan pengujian yang ekstensif, kami tidak dapat memprediksi semua manfaat yang akan diperoleh orang dalam menggunakan teknologi kami, atau semua cara orang akan menyalahgunakannya,” imbuhnya. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Band Rocket Rockers Asal Bandung Gelar Tur Ulang Tahun di Jepang

BERIKUTNYA

Cek Spesifikasi dan Harga Suzuki Ertiga Hybrid Cruise yang Meluncur di IIMS 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: