Ilustrasi (dok. Pexels)

Instruksi Jokowi Turunkan Biaya Tes PCR, Ini Tanggapan dr. Tirta

16 August 2021   |   14:31 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Permintaan Presiden Joko Widodo agar biaya tes Polymerase Chain Reaction (PCR) berada pada kisaran Rp 450.000-Rp 550.000 didukung sejumlah pihak. Salah satunya Relawan Peduli Pencegahan Covid-19 Tirta Mandira Hudhi. Pria yang akrab disapa Dokter Tirta memang sudah lama menyuarakan agar biaya PCR diturunkan.

Hal ini menurutnya agar tes itu bisa lebih terjangkau masyarakat. Oleh karenanya dia menyambut baik instruksi Jokowi ini, tetapi dengan catatan. “Semoga keadaan di lapangan sesuai instruksi bapak Presiden @jokowi. Karena masih ada yang jual 900.000 dan bahkan di luar jawa mencapai 1.5 juta rupiah,” tulis Tirta di akun Instagram pribadinya, @dr.Tirta.

Dia pun berharap agar akses PCR yang murah dengan hasil yang cepat juga bisa dirasakan masyarakat di Pulau Jawa. 

“Harap jadi perhatian @kemenkes_ri , agar warga luar jawa juga mendapat pelayanan kesehatan yang maksimal dan fasilitas puskesmas di tingkatkan,” tuturnya.

Bukan hanya Kementerian Kesehatan, dia meminta para pejabat di daerah juga menjalankan instruksi Jokowi serta mengawasi pelaksanaannya.

Sementara itu, Motivator dan Pakar Marketing Tung Desem Waringin justru berharap agar biaya tes PCR digratiskan seperti di Amerika Serikat dan Kanada. 

Dari pengalamannya, banyak orang terutama pekerja harian yang sebetulnya merasa terpapar Covid-19, tetapi karena harus membayar biaya tes PCR ditambah lagi menjalani isolasi minimal 10 hari, akhirnya mereka memutuskan untuk tidak melakukan tes Covid-19 tersebut. Tentu hal ini dapat meningkatkan potensi menularkan ke banyak orang. 

“Mestinya gratis saja,” tulis Tung Desem yang ikut mengomentari postingan Dokter Tirta. 

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Kemenkes bakal merespons permintaan Presiden tersebut. 
"Sesuai arahan Presiden [Jokowi] akan di tindaklanjuti oleh Kemenkes," ujarnya. 

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Begini Tantangan UMKM Indonesia Ekspansi ke Pasar Global

BERIKUTNYA

Mengenal Pakaian Adat Suku Badui dari Banten

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: