Film Serigala Langit Tunjukkan Kehebatan Serdadu Indonesia di Udara
15 August 2021 |
18:00 WIB
Bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76, MAXstream bersama TNI Angkatan Udara (AU) dan E-Motion Entertainment merilis konten orisinal Serigala Langit. Dibintangi oleh Deva Mahenra, Yoshi Sudarso, Anya Geraldine, Bunga Jelitha, Donny Damara, Dede Yusuf, Wanda Hamidah dan Randy Pangalila, film bergenre drama action ini bercerita tentang seorang pilot pesawat tempur, Gadhing Baskara (Deva).
Gadhing adalah pilot baru di Skadron Serigala Langit. Selama ini, dia selalu jadi yang terbaik di antara rekan-rekan sebayanya. Dia juga punya rasa percaya diri dan optimisme yang tinggi untuk bergabung dengan Skadron Serigala Langit.
Rasa percaya diri yang berlebihan ini justru menimbulkan sifat arogan pada dirinya sehingga menciptakan konflik dan mengancam karirnya.
Tekanan demi tekanan membuat Gading Baskara harus bangkit untuk menjadi anggota tim yang tangguh di Skadron Serigala Langit, sang penjaga angkasa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Indonesia membutuhkan tayangan yang punya konten bervariasi dan memiliki daya tarik yang kuat. Maka, film Serigala Langit memberikan warna dan pengalaman lain yang dirasakan penonton film Indonesia dengan menikmati drama aksi pilot pesawat tempur," ujar Executive Producer Serigala Langit, Arnold J. Limasnax, dalam konferensi pers daring, Minggu (15/8).
Karya sutradara Reka Wijaya ini turut melibatkan langsung TNI AU melalui berbagai penggunaan alutsista seperti pesawat F-16 dan Sukhoi, penyediaan lokasi syuting di Landasan Udara (Lanud) Iswahyudi Madiun, Runaway Yogyakarta, dan Paragliding Parangtritis Yogyakarta.
Reka menuturkan beberapa tantangan yang dia hadapi selama proses syuting berlangsung.
Mulai dari durasi yang jadi lebih panjang karena pandemi, tantangan dari aktor yang tidak familiar dengan teknis sebagai prajurit TNI AU, hingga upayanya guna memberikan pengalaman menonton film dengan situasi riil kepada penonton.
"Kami lakukan beberapa kali riset sebelum memulai proses produksi karena kami ingin menunjukkan sisi riil dari seorang prajurit tempur. Penyusunan cerita hingga setting dibuat dengan hati-hati agar sesuai dengan kenyataan," tutur Reka.
Aksi gagah prajurit tempur tidak hanya diperankan oleh para aktor. Serigala Langit turut menampilkan aksi sejumlah prajurit ketika terbang dengan pesawat Hercules di ketinggian 15.000 kaki.
Film dengan tema kedirgantaraan nampaknya cukup jarang diproduksi di Indonesia.
Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengungkapkan bahwa film bertemakan kedirgantaraan pernah dirilis oleh TNI AU sekitar 30 tahun lalu, berjudul Perwira dan Ksatria, yang dibintangi oleh Dede Yusuf dan Doni Damara.
"Saat itu TNI AU bersama industri perfilman Tanah Air tergerak untuk menyuguhkan hiburan bertema perjuangan dan kedirgantaraan sekaligus meningkatkan minat generasi muda untuk menjadi prajurit TNI AU," ungkapnya.
Fadjar berharap film Serigala Langit dapat diterima seluruh elemen masyarakat, menumbuhkan minat kedirgantaraan generasi muda sekaligus meningkatkan rasa cinta terhadap Tanah Air dan angkasa Indonesia.
Untuk saat ini, Serigala Langit dapat Genhype saksikan melalui layanan platform digital MAXstream.
Editor: Dika Irawan
Gadhing adalah pilot baru di Skadron Serigala Langit. Selama ini, dia selalu jadi yang terbaik di antara rekan-rekan sebayanya. Dia juga punya rasa percaya diri dan optimisme yang tinggi untuk bergabung dengan Skadron Serigala Langit.
Rasa percaya diri yang berlebihan ini justru menimbulkan sifat arogan pada dirinya sehingga menciptakan konflik dan mengancam karirnya.
Tekanan demi tekanan membuat Gading Baskara harus bangkit untuk menjadi anggota tim yang tangguh di Skadron Serigala Langit, sang penjaga angkasa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Indonesia membutuhkan tayangan yang punya konten bervariasi dan memiliki daya tarik yang kuat. Maka, film Serigala Langit memberikan warna dan pengalaman lain yang dirasakan penonton film Indonesia dengan menikmati drama aksi pilot pesawat tempur," ujar Executive Producer Serigala Langit, Arnold J. Limasnax, dalam konferensi pers daring, Minggu (15/8).
Karya sutradara Reka Wijaya ini turut melibatkan langsung TNI AU melalui berbagai penggunaan alutsista seperti pesawat F-16 dan Sukhoi, penyediaan lokasi syuting di Landasan Udara (Lanud) Iswahyudi Madiun, Runaway Yogyakarta, dan Paragliding Parangtritis Yogyakarta.
Reka menuturkan beberapa tantangan yang dia hadapi selama proses syuting berlangsung.
Mulai dari durasi yang jadi lebih panjang karena pandemi, tantangan dari aktor yang tidak familiar dengan teknis sebagai prajurit TNI AU, hingga upayanya guna memberikan pengalaman menonton film dengan situasi riil kepada penonton.
"Kami lakukan beberapa kali riset sebelum memulai proses produksi karena kami ingin menunjukkan sisi riil dari seorang prajurit tempur. Penyusunan cerita hingga setting dibuat dengan hati-hati agar sesuai dengan kenyataan," tutur Reka.
Aksi gagah prajurit tempur tidak hanya diperankan oleh para aktor. Serigala Langit turut menampilkan aksi sejumlah prajurit ketika terbang dengan pesawat Hercules di ketinggian 15.000 kaki.
Film dengan tema kedirgantaraan nampaknya cukup jarang diproduksi di Indonesia.
Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengungkapkan bahwa film bertemakan kedirgantaraan pernah dirilis oleh TNI AU sekitar 30 tahun lalu, berjudul Perwira dan Ksatria, yang dibintangi oleh Dede Yusuf dan Doni Damara.
"Saat itu TNI AU bersama industri perfilman Tanah Air tergerak untuk menyuguhkan hiburan bertema perjuangan dan kedirgantaraan sekaligus meningkatkan minat generasi muda untuk menjadi prajurit TNI AU," ungkapnya.
Fadjar berharap film Serigala Langit dapat diterima seluruh elemen masyarakat, menumbuhkan minat kedirgantaraan generasi muda sekaligus meningkatkan rasa cinta terhadap Tanah Air dan angkasa Indonesia.
Untuk saat ini, Serigala Langit dapat Genhype saksikan melalui layanan platform digital MAXstream.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.