Seniman Fotografi Flora Rikin Gelar Karya Bertajuk Dialektika
13 January 2024 |
20:30 WIB
Seniman fotografi Flora Rikin mengadakan pameran foto bertajuk Dialektika di Cemara 6 Galeri - Toeti Heraty Museum, Jakarta. Pameran tunggalnya itu akan berlangsung dari 14 sampai 27 Januari 2024 yang merupakan karya-karya pilihan yang merefleksikan pergulatan pemikiran sang seniman.
Kurator Pameran Andang Iskandar mengatakan bahwa pameran Dialektika menampilkan 16 foto dari sang seniman. Karya-karya yang terpajang merupakan hasil proses kurasi yang cukup panjang. "Dari 40 foto menjadi 16 setelah diseleksi," katanya di Jakarta, Sabtu, 13 Januari 2024.
Baca juga: Kelindan Seni dan Maritim dalam Karya Instalasi Seniman Iwan Yusuf di Museum Bahari Jakarta
Selain pajang karya, pameran ini juga memiliki program publik, yakni Artis & Curator Talk yang akan digelar pada Minggu, 14 Januari 2024 pukul 11.00-14.00 WIB. Lalu pada Sabtu, 20 Januari 2024, terdapat acara bedah buku Dialektika dari perspektif estetika bersama Bambang Sugiharto yang akan diselenggarakan pukul 11.00-12.30 WIB.
Pada tanggal yang sama, terdapat juga langkah membangun narasi personal melalui medium fotografi dengan pembicara Vidhyasuri Utami.
Sementara dalam catatan kuratorialnya, Andang menuliskan bahwa dialektika dalam filsafat menekankan peran kontradiksi dan konflik yang ada di proses pembentukan pemikiran serta realitas. Konflik, pertentangan, dan kontradiksi adalah bagian integral dari pemahaman diri dan pembentukan personalitas seseorang.
Dalam konteks dialektika, perubahan dan transformasi personalitas bisa terjadi melalui penyelesaian konflik internal dan hubungan dengan lingkungan.
Seorang fotografer dapat menggunakan medium fotografi untuk mengekspresikan kontradiksi dan perubahan personalitas terhadap diri atau seseorang. Karya-karya yang fokus terhadap perubahan pengungkapan, konflik internal, atau identitas seseorang yang dapat memicu refleksi mendalam tentang kompleksitas personalitas manusia.
Dengan menggunakan elemen-elemen visual dalam fotografi, seorang fotografer dapat menangkap sisi-sisi yang berbeda dan personalitas manusia, serta melibatkan pemandang untuk merenungkan tentang kompleksitas kontradiksi dan perubahan dalam diri manusia.
Di sisi lain, dialektika secara etimologis dekat dengan dialog, percakapan, atau melalui percakapan. Dialog adalah bagian dari keseharian sebagai makhluk yang tumbuh dan dibangun dengan percakapan kisah-kisah, narasi, dan cerita yang diterima dan disampaikan sebagai cara untuk memahami diri dan realitas.
"Begitu pula fotografi dengan kemampuannya untuk merekam dan menghadirkan kembali realitas sering menjadi medium untuk menyampaikan kisah, cerita, narasi personal," tulisnya.
Karya foto menjadi bagian dari apa yang akan diceritakan, dikisahkan oleh fotografernya dan merupakan hasil dari proses dialog, percakapan antara diri dengan objek, foto, pemandangnya, serta diri sendiri.
Gagasan bertajuk Dialektika ini adalah bagaimana dialog, pertentangan, konflik internal, dan perubahan personal, sebagai bagian dan pemahaman akan diri. Kemudian, semua itu dikisahkan kembali menjadi narasi personal melalui praktik fotografi dan perjalanan visual seorang Flora Rikin.
Narasi Personal yang mampu menstimulus ingatan, kenangan masa lalu, sekaligus menghadirkan emosi sekarang, dan harapan pada masa depan bagi dirinya dan spectator (pemandang).
Baca juga: Menikmati Karya Seni Berukuran Mini di Pameran All The Small Things
Emosi yang terus mengintervensi pada kehidupan kita, sebagai individu atau juga sebagai mahluk sosial, mengajak kita beradaptasi dan sintesis kepada perubahan dan pembaharuan, pembelajaran, dan pemahaman proses individuasi diri.
Editor: Fajar Sidik
Kurator Pameran Andang Iskandar mengatakan bahwa pameran Dialektika menampilkan 16 foto dari sang seniman. Karya-karya yang terpajang merupakan hasil proses kurasi yang cukup panjang. "Dari 40 foto menjadi 16 setelah diseleksi," katanya di Jakarta, Sabtu, 13 Januari 2024.
Baca juga: Kelindan Seni dan Maritim dalam Karya Instalasi Seniman Iwan Yusuf di Museum Bahari Jakarta
Selain pajang karya, pameran ini juga memiliki program publik, yakni Artis & Curator Talk yang akan digelar pada Minggu, 14 Januari 2024 pukul 11.00-14.00 WIB. Lalu pada Sabtu, 20 Januari 2024, terdapat acara bedah buku Dialektika dari perspektif estetika bersama Bambang Sugiharto yang akan diselenggarakan pukul 11.00-12.30 WIB.
Pada tanggal yang sama, terdapat juga langkah membangun narasi personal melalui medium fotografi dengan pembicara Vidhyasuri Utami.
Kuratorial Dialektika
Sementara dalam catatan kuratorialnya, Andang menuliskan bahwa dialektika dalam filsafat menekankan peran kontradiksi dan konflik yang ada di proses pembentukan pemikiran serta realitas. Konflik, pertentangan, dan kontradiksi adalah bagian integral dari pemahaman diri dan pembentukan personalitas seseorang. Dalam konteks dialektika, perubahan dan transformasi personalitas bisa terjadi melalui penyelesaian konflik internal dan hubungan dengan lingkungan.
Seorang fotografer dapat menggunakan medium fotografi untuk mengekspresikan kontradiksi dan perubahan personalitas terhadap diri atau seseorang. Karya-karya yang fokus terhadap perubahan pengungkapan, konflik internal, atau identitas seseorang yang dapat memicu refleksi mendalam tentang kompleksitas personalitas manusia.
Dengan menggunakan elemen-elemen visual dalam fotografi, seorang fotografer dapat menangkap sisi-sisi yang berbeda dan personalitas manusia, serta melibatkan pemandang untuk merenungkan tentang kompleksitas kontradiksi dan perubahan dalam diri manusia.
Di sisi lain, dialektika secara etimologis dekat dengan dialog, percakapan, atau melalui percakapan. Dialog adalah bagian dari keseharian sebagai makhluk yang tumbuh dan dibangun dengan percakapan kisah-kisah, narasi, dan cerita yang diterima dan disampaikan sebagai cara untuk memahami diri dan realitas.
"Begitu pula fotografi dengan kemampuannya untuk merekam dan menghadirkan kembali realitas sering menjadi medium untuk menyampaikan kisah, cerita, narasi personal," tulisnya.
Karya foto menjadi bagian dari apa yang akan diceritakan, dikisahkan oleh fotografernya dan merupakan hasil dari proses dialog, percakapan antara diri dengan objek, foto, pemandangnya, serta diri sendiri.
Gagasan bertajuk Dialektika ini adalah bagaimana dialog, pertentangan, konflik internal, dan perubahan personal, sebagai bagian dan pemahaman akan diri. Kemudian, semua itu dikisahkan kembali menjadi narasi personal melalui praktik fotografi dan perjalanan visual seorang Flora Rikin.
Narasi Personal yang mampu menstimulus ingatan, kenangan masa lalu, sekaligus menghadirkan emosi sekarang, dan harapan pada masa depan bagi dirinya dan spectator (pemandang).
Baca juga: Menikmati Karya Seni Berukuran Mini di Pameran All The Small Things
Emosi yang terus mengintervensi pada kehidupan kita, sebagai individu atau juga sebagai mahluk sosial, mengajak kita beradaptasi dan sintesis kepada perubahan dan pembaharuan, pembelajaran, dan pemahaman proses individuasi diri.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.