Peluang Meraup Laba dari Bisnis Sampo Serbaguna
09 January 2024 |
14:30 WIB
Sampo merupakan salah satu bentuk produk perawatan pada rambut yang paling umum digunakan untuk membersihkan kotoran maupun minyak yang menempel. Namun, selain untuk jadi produk perawatan tubuh, ada jenis sampo khusus untuk perawatan barang rumahan seperti alas kaki hingga kendaraan.
Salah satu pelaku usaha yang bergerak di bidang tersebut adalah Dwi Senoaji Bimantara atau yang kerap disapa Seno. Bermula dari keinginannya untuk memberikan solusi seputar perawatan benda-benda koleksi maka dia merumuskan sebuah ide untuk membuat satu produk perawatan sepatu. Untuk saat ini, produk perawatan sepatu yang Seno miliki cukup beragam. Terdiri dari 13 varian produk yang berbeda.
Baca juga: Eksplorasi Peluang Bisnis di Dunia Desain Grafis Digital ala Milenial & Gen Z
"Varian dari produk kita itu ada 13 jenis produk yang mencakup tiga kelompok varian yang berbeda. Ada kelompok cleaner khusus untuk membersihkan sepatu tersebut, ada restored untuk membalikan kondisi sepatu menjadi lebih baik lagi, lalu ada protector untuk pelindung dari sepatu itu sendiri," ujar Seno.
Pemilik brand Metamorf.id tersebut mengungkapkan, dalam sebulan dia mampu menjual sekitar 1.500 - 2.000 botol dengan berbagai macam varian produk dan harga. Dalam mempromosikan produknya, Seno memanfaatkan platform di media sosial, market place serta fitur iklan berbayar.
Demi menjaga kepuasan pelanggan, Seno memiliki dua metode khusus. Metode pertama dengan improvisasi produk. Guna mengembangkan kualitas dan varian produknya, Seno kerap melakukan evaluasi setiap beberapa bulan.
Lalu, pada metode yang kedua, Seno menerapkan sistem interaksi dengan para pelanggannya. Dengan cara engaging ke pelanggan itu sendiri atau menjaga hubungan dengan para pelanggannya. Dalam jangka waktu seminggu atau dua minggu setelah pembelian, Seno kerap meminta ulasan terhadap produk yang dia jual, dalam rangka sebagai bahan evaluasi demi meningkatkan kualitas produknya.
Dalam sebulan, pemilik dari Metamorf.id tersebut mampu meraup omzet yang cukup lumayan. Dia mengungkapkan, dalam sebulan dia mampu meraup omzet sekitar Rp50 juta – Rp100 juta. Dalam menjalankan bisnisnya tersebut, Seno mengaku ada dua faktor yang menjadi tantangannya tersendiri.
“Dalam faktor eksternal, kompetitor sudah pasti jadi tantangan, terus karena kita menjual produk tersebut di platform digital, perubahan algoritma atau sistem juga menjadi tantangan tersendiri buat kita. Untuk faktor internal, jelas gimana caranya untuk membangun sebuah tim untuk dapat kasih yang terbaik bagi para pelanggan,” paparnya.
Ke depannya, Seno mengaku akan terus berupaya dalam meningkatkan penjualan produk perawatannya, dengan menambahkan varian, dengan penambahan layanan, penambahan jenis produk dan keikutsertaannya di berbagai macam platform lainnya.
Berbeda dengan Seno yang menjual produk perawatan khusus untuk sepatu, Dede Iskandar atau yang kerap disapa Iskandar, menjual produk perawatan khususk untuk kendaraan, baik motor maupun mobil. Berlatar belakang digital marketing dengan hobi otomotif, Iskandar berinovasi untuk membuat sebuah produk perawatan.
Modal awal bisnis rintisannya terbatas di kisaran jutaan Rupiah, meski demikian dia dengan maksimal memanfaatkan marketplace. Faktor keterbatasan modal juga yang membuat Iskandar melaunching produk perawatannya tersebut satu persatu.
Namun, untuk saat ini produk perawatan yang Iskandar miliki terdiri dari 15 varian produk untuk dua jenis kendaraan, yaitu motor dan mobil. Dalam sebulan produk yang bisa Iskandar jual di kisaran 10.000 – 15.000 buah dengan berbagai varian jenis produk dan berbagai jenis varian harga.
Dalam menjual serta mempromosikan produknya tersebut, Iskandar memanfaatkan berbagai macam platform di media sosial dan berbagai market place lalu juga memanfaatkan fitur iklan berbayar dari berbagai macam platform. Dalam sebulan, pemilik dari Oxide tersebut mampu meraup omzet sekitar Rp100 juta – Rp200 juta per bulan.
Sama halnya dengan Seno, dalam menjalankan bisnis tersebut Iskandar mengungkapkan tidak terlepas dari yang namanya tantangan.
“Tantangannya sih paling tentang riset produk, karena hal tersebut berkaitan dengan kepemilikan barang milik orang yang kita tahu harganya itu tidak murah. Hal berikutnya mungkin dalam pencarian barang baku yang original dan tentunya aman saat digunakan,” ujar Iskandar.
Ke depannya, Iskandar berencana untuk membuat sebuah layanan treatment yang memang para pelanggan tersebut dapat membawa kendaraan mereka langsung ke tokonya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Salah satu pelaku usaha yang bergerak di bidang tersebut adalah Dwi Senoaji Bimantara atau yang kerap disapa Seno. Bermula dari keinginannya untuk memberikan solusi seputar perawatan benda-benda koleksi maka dia merumuskan sebuah ide untuk membuat satu produk perawatan sepatu. Untuk saat ini, produk perawatan sepatu yang Seno miliki cukup beragam. Terdiri dari 13 varian produk yang berbeda.
Baca juga: Eksplorasi Peluang Bisnis di Dunia Desain Grafis Digital ala Milenial & Gen Z
"Varian dari produk kita itu ada 13 jenis produk yang mencakup tiga kelompok varian yang berbeda. Ada kelompok cleaner khusus untuk membersihkan sepatu tersebut, ada restored untuk membalikan kondisi sepatu menjadi lebih baik lagi, lalu ada protector untuk pelindung dari sepatu itu sendiri," ujar Seno.
Pemilik brand Metamorf.id tersebut mengungkapkan, dalam sebulan dia mampu menjual sekitar 1.500 - 2.000 botol dengan berbagai macam varian produk dan harga. Dalam mempromosikan produknya, Seno memanfaatkan platform di media sosial, market place serta fitur iklan berbayar.
Demi menjaga kepuasan pelanggan, Seno memiliki dua metode khusus. Metode pertama dengan improvisasi produk. Guna mengembangkan kualitas dan varian produknya, Seno kerap melakukan evaluasi setiap beberapa bulan.
Lalu, pada metode yang kedua, Seno menerapkan sistem interaksi dengan para pelanggannya. Dengan cara engaging ke pelanggan itu sendiri atau menjaga hubungan dengan para pelanggannya. Dalam jangka waktu seminggu atau dua minggu setelah pembelian, Seno kerap meminta ulasan terhadap produk yang dia jual, dalam rangka sebagai bahan evaluasi demi meningkatkan kualitas produknya.
Potret produk perawatan dari Metamorf.id (Sumber gambar: Hypeabis/Andika Prasetyo)
“Dalam faktor eksternal, kompetitor sudah pasti jadi tantangan, terus karena kita menjual produk tersebut di platform digital, perubahan algoritma atau sistem juga menjadi tantangan tersendiri buat kita. Untuk faktor internal, jelas gimana caranya untuk membangun sebuah tim untuk dapat kasih yang terbaik bagi para pelanggan,” paparnya.
Ke depannya, Seno mengaku akan terus berupaya dalam meningkatkan penjualan produk perawatannya, dengan menambahkan varian, dengan penambahan layanan, penambahan jenis produk dan keikutsertaannya di berbagai macam platform lainnya.
Berbeda dengan Seno yang menjual produk perawatan khusus untuk sepatu, Dede Iskandar atau yang kerap disapa Iskandar, menjual produk perawatan khususk untuk kendaraan, baik motor maupun mobil. Berlatar belakang digital marketing dengan hobi otomotif, Iskandar berinovasi untuk membuat sebuah produk perawatan.
Modal awal bisnis rintisannya terbatas di kisaran jutaan Rupiah, meski demikian dia dengan maksimal memanfaatkan marketplace. Faktor keterbatasan modal juga yang membuat Iskandar melaunching produk perawatannya tersebut satu persatu.
Namun, untuk saat ini produk perawatan yang Iskandar miliki terdiri dari 15 varian produk untuk dua jenis kendaraan, yaitu motor dan mobil. Dalam sebulan produk yang bisa Iskandar jual di kisaran 10.000 – 15.000 buah dengan berbagai varian jenis produk dan berbagai jenis varian harga.
Dalam menjual serta mempromosikan produknya tersebut, Iskandar memanfaatkan berbagai macam platform di media sosial dan berbagai market place lalu juga memanfaatkan fitur iklan berbayar dari berbagai macam platform. Dalam sebulan, pemilik dari Oxide tersebut mampu meraup omzet sekitar Rp100 juta – Rp200 juta per bulan.
Sama halnya dengan Seno, dalam menjalankan bisnis tersebut Iskandar mengungkapkan tidak terlepas dari yang namanya tantangan.
“Tantangannya sih paling tentang riset produk, karena hal tersebut berkaitan dengan kepemilikan barang milik orang yang kita tahu harganya itu tidak murah. Hal berikutnya mungkin dalam pencarian barang baku yang original dan tentunya aman saat digunakan,” ujar Iskandar.
Ke depannya, Iskandar berencana untuk membuat sebuah layanan treatment yang memang para pelanggan tersebut dapat membawa kendaraan mereka langsung ke tokonya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.