Penyalin Cahaya, Debut Film Panjang Wregas Bhanuteja Angkat Isu Kekerasan Seksual
13 August 2021 |
22:30 WIB
Tantangan pada film Penyalin Cahaya karya sutradara Wregas Bhanuteja bukan hanya soal isu yang diangkat tetapi juga keterlibatan aktor dan sutradara pada proyek film panjang perdana mereka.
Debut Wregas (pemenang film pendek terbaik di Semaine de la Critique-Cannes Film Festival 2016 serta dua Piala Citra 2016 dan 2019) di film panjang kali ini cukup dinantikan oleh penggemar karya film pendeknya.
Sebelum akhirnya menggarap Penyalin Cahaya, Wregas sudah melahirkan film-film pendek yang mencuri perhatian publik dan berhasil masuk ke berbagai festival film internasional.
Genhype pasti kenal dengan beberapa judul seperti Lemantun, Lembusura, Prenjak serta Tak Ada yang Gila di Kota Ini.
Di film Penyalin Cahaya, Wregas memiliki proses tersendiri untuk menentukan aktor yang akan memerankan karakter Sur dan Amin.
Dipilihlah aktor muda Shenina Cinnamon dan Chicco Kurniawan yang akan memerankan dua karakter utama. Kesempatan ini juga menjadi debut mereka berdua sebagai pemeran utama di film panjang.
Wregas mengungkapkan bahwa dia pertama kali bertemu Shenina setelah dikenalkan oleh Hannah Al Rasid yang pernah bekerja dengannya di film Ratu Ilmu Hitam.
"Setelah mengobrol banyak dengan Shenina dan mendengar kisah hidupnya, saya melihat energinya yang besar. Sejak sekolah dia memiliki kekuatan untuk melawan ketidakadilan dan hal yang melanggar kemanusiaan. Karakter inilah yang saya butuhkan untuk karakter Sur," tuturnya.
Dia juga menambahkan bahwa selain kemauan bekerja keras, berlatih, dan komitmen Shenina untuk memahami peran Sur, satu hal yang menjadi pertimbangan Wregas untuk memilih Shenina adalah keberpihakannya pada penyintas kekerasan seksual dan melawan ketidakadilan yang terjadi dalam topik ini.
Adapun alasan pemilihan Chicco sebagai Amin, Wregas tertarik untuk mengenalnya lebih lanjut adalah karena Chicco masih aktif mengikuti teater dan tergabung dalam kelompok teater Tetas.
Wregas sendiri pertama kali melihat akting Chicco dalam film Posesif karya sutradara Edwin.
"Hal yang membuat saya merasa ia cocok menjadi Amin adalah kisah hidup Chicco. Sejak kecil, dia sudah hidup dalam kondisi untuk selalu bekerja. Demikian pula karakter Amin si tukang fotokopi yang mengisi hidupnya dengan selalu bekerja, dan meletakkan kesenangan masa muda sebagai nomor kesekian," ujarnya.
Film Penyalin Cahaya berkisah tentang Sur yang harus kehilangan beasiswanya, karena dianggap mencemarkan nama baik fakultas usai swafotonya dalam keadaan mabuk beredar.
Sur tidak mengingat apa pun yang terjadi pada dirinya saat menghadiri pesta kemenangan komunitas teater di kampusnya. Dalam pesta tersebut, Sur tidak sadarkan diri.
Dia lantas meminta bantuan Amin, teman masa kecilnya yang juga tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta.
"Film ini menyajikan cerita yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Saya merasa film ini akan bisa menjadi salah satu cara untuk bersuara tentang topik kekerasan seksual," kata Shenina.
Cerita pada film ini juga menggugah Chicco untuk membuka sudut pandang yang mungkin belum pernah dia pikirkan sebelumnya dan memberikannya kesempatan untuk mengintrospeksi diri.
"Apakah saya terlalu sibuk dengan diri saya sendiri dan terlalu mempercayai kebenaran yang saya anggap benar? Film ini memberikan saya banyak tanggung jawab, namun juga saya juga merasa berbahagia dengan perjalanan menjadi sebagai Amin," tutur Chicco.
Dalam membuat film Penyalin Cahaya ini, Rekata Studio yang diproduseri oleh Adi Ekatama dan Ajish Dibyo berkolaborasi dengan produser Willawati bersama Kaninga Pictures.
Kaninga Pictures sendiri adalah rumah produksi yang pernah memproduksi film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017).
Dalam waktu dekat, film Penyalin Cahaya juga akan mengumumkan jajaran pemain lainnya.
Editor: Fajar Sidik
Debut Wregas (pemenang film pendek terbaik di Semaine de la Critique-Cannes Film Festival 2016 serta dua Piala Citra 2016 dan 2019) di film panjang kali ini cukup dinantikan oleh penggemar karya film pendeknya.
Sebelum akhirnya menggarap Penyalin Cahaya, Wregas sudah melahirkan film-film pendek yang mencuri perhatian publik dan berhasil masuk ke berbagai festival film internasional.
Genhype pasti kenal dengan beberapa judul seperti Lemantun, Lembusura, Prenjak serta Tak Ada yang Gila di Kota Ini.
Di film Penyalin Cahaya, Wregas memiliki proses tersendiri untuk menentukan aktor yang akan memerankan karakter Sur dan Amin.
Dipilihlah aktor muda Shenina Cinnamon dan Chicco Kurniawan yang akan memerankan dua karakter utama. Kesempatan ini juga menjadi debut mereka berdua sebagai pemeran utama di film panjang.
Wregas mengungkapkan bahwa dia pertama kali bertemu Shenina setelah dikenalkan oleh Hannah Al Rasid yang pernah bekerja dengannya di film Ratu Ilmu Hitam.
"Setelah mengobrol banyak dengan Shenina dan mendengar kisah hidupnya, saya melihat energinya yang besar. Sejak sekolah dia memiliki kekuatan untuk melawan ketidakadilan dan hal yang melanggar kemanusiaan. Karakter inilah yang saya butuhkan untuk karakter Sur," tuturnya.
Wregas Bhanuteja dan Shenina Cinnamon. (Dok. Rekata Studio)
Adapun alasan pemilihan Chicco sebagai Amin, Wregas tertarik untuk mengenalnya lebih lanjut adalah karena Chicco masih aktif mengikuti teater dan tergabung dalam kelompok teater Tetas.
Wregas sendiri pertama kali melihat akting Chicco dalam film Posesif karya sutradara Edwin.
"Hal yang membuat saya merasa ia cocok menjadi Amin adalah kisah hidup Chicco. Sejak kecil, dia sudah hidup dalam kondisi untuk selalu bekerja. Demikian pula karakter Amin si tukang fotokopi yang mengisi hidupnya dengan selalu bekerja, dan meletakkan kesenangan masa muda sebagai nomor kesekian," ujarnya.
Film Penyalin Cahaya berkisah tentang Sur yang harus kehilangan beasiswanya, karena dianggap mencemarkan nama baik fakultas usai swafotonya dalam keadaan mabuk beredar.
Sur tidak mengingat apa pun yang terjadi pada dirinya saat menghadiri pesta kemenangan komunitas teater di kampusnya. Dalam pesta tersebut, Sur tidak sadarkan diri.
Dia lantas meminta bantuan Amin, teman masa kecilnya yang juga tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta.
Wregas Bhanuteja dan Chicco Kurniawan. (Dok. Rekata Studio)
Cerita pada film ini juga menggugah Chicco untuk membuka sudut pandang yang mungkin belum pernah dia pikirkan sebelumnya dan memberikannya kesempatan untuk mengintrospeksi diri.
"Apakah saya terlalu sibuk dengan diri saya sendiri dan terlalu mempercayai kebenaran yang saya anggap benar? Film ini memberikan saya banyak tanggung jawab, namun juga saya juga merasa berbahagia dengan perjalanan menjadi sebagai Amin," tutur Chicco.
Dalam membuat film Penyalin Cahaya ini, Rekata Studio yang diproduseri oleh Adi Ekatama dan Ajish Dibyo berkolaborasi dengan produser Willawati bersama Kaninga Pictures.
Kaninga Pictures sendiri adalah rumah produksi yang pernah memproduksi film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017).
Dalam waktu dekat, film Penyalin Cahaya juga akan mengumumkan jajaran pemain lainnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.