Cokelat memiliki pasar yang tersegmentasi (Photo by Charisse Kenion on Unsplash)

Cokelat, Si Manis yang Belum Sepenuhnya Dieksplorasi

07 May 2021   |   12:14 WIB
Image
Nirmala Aninda Manajer Konten Hypeabis.id

Berbicara tentang peluang dan tantangan pada industri cokelat di Indonesia, kita seperti dihadapi dengan paradoks. Di satu sisi, alam Indonesia diberkahi dengan hasil tani kakao yang berkualitas dan diminati banyak konsumen baik di dalam dan di luar negeri.

Pelaku industrinya juga sudah banyak dan terus tumbuh. Mulai dari perusahaan besar hingga pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.

Di sisi lain, cokelat bukan produk yang sifatnya trendi dan dikonsumsi oleh banyak orang di setiap kesempatan seperti kopi atau teh. Di luar negeri, hot chocolate jadi minuman yang banyak dikonsumsi ketika musim dingin.

Adapun, cokelat memiliki sentimen khusus dan lebih banyak dinikmati pada momen-momen tertentu seperti hari Valentine, hari Paskah, dan hari Natal.

Bagi Jeffry Lukito, pendiri Korte Chocolate, kondisi ini menjadi tantangan dan peluang. "Cokelat belum punya budaya yang establish di Indonesia. Meskipun tidak booming, cokelat secara konsisten selalu ada," ujarnya beberapa waktu lalu.

Jeffry yang memulai bisnis cokelatnya sejak 2014 melihat, saat ini keberadaan usaha berbahan dasar cokelat di Indonesia memang belum begitu ramai. Namun tidak sedikit dari mereka yang memiliki produk berkualitas.

Korte Chocolate misalnya, mendatangkan bahan baku dari Lampung, Pulau Jawa dan Bali sebagai penghasil kakao andalan yang kemudian diproses menjadi cokelat bubuk.
 

Designed by Freepik

Designed by Freepik

Dia mengamati bahwa cokelat memiliki pasarnya sendiri, dan satu hal yang dibutuhkan oleh industri sekarang adalah mendorong lebih banyak pelaku usaha yang akan memperluas eksposur produk cokelat kepada masyarakat.

Dengan kualitas cokelat terbaiknya, produk Korte Chocolate berhasil diekspor ke beberapa negara seperti Malaysia, Singapura serta sedang dalam proses untuk pengiriman Kuwait.

"Cokelat Indonesia itu punya kualitas bagus dan banyak peminatnya. Sejak awal mendirikan Korte Chocolate kami fokus untuk mendukung dan menonjolkan bahan baku dari petani lokal," ujar Jeffry.

Cokelat berkualitas dari produsen indonesia banyak, tetapi dari segi selera dan rasanya mudah diterima masyarakat adalah cokelat dari pulau Jawa dan Bali.

Cokelat tersebut banyak disukai karena memiliki rasa yang familiar dengan apa yang sering dikonsumsi masyarakat pada produk cokelat yang beredar di pasaran. Rasanya pun sedikit lebih manis  beraroma kekacang-kacangan, roasty dan agak pahit.

Dalam pengembangan usaha mikro kecil dan menengah, Korte Chocolate banyak menjalin kerjasama dengan pelaku usaha dan perusahaan lain supaya unggul dalam kompetisi dari segi kualitas dan kuantitas.

Kolaborasi ini dia lakukan untuk membentuk industri yang solid dengan lebih dulu mendorong sesama pelaku usaha cokelat untuk berkembang sama-sama.

Korte Chocolate turut mengusung konsep partnership melalui kerjasama dengan kafe atau hotel.

Editor: Indyah Sutriningrum
 

SEBELUMNYA

Takut Data Pribadi Hilang? Begini Cara Melindungi Data Secara Mudah

BERIKUTNYA

Ini 5 Tanaman yang Bakal Tren Pada Tahun ini, Cocok Buat Rumah Milenial

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: