Takut Data Pribadi Hilang? Begini Cara Melindungi Data Secara Mudah
04 May 2021 |
18:07 WIB
Pengelolaan data sangat penting untuk kebutuhan pekerjaan maupun untuk menyimpan dokumen, foto, maupun video pribadi. Gak cuma itu, data juga menjadi kelengkapan yang vital untuk menunjang pekerjaan dan personal individu.
Tapi, tahu nggak, kalo 67% atau setidaknya 2 dari 3 orang di Indonesia pernah mengalami kehilangan data berharga dari ponsel pintar. Nah, alasan umumnya adalah karena kerusakan gawai, ketidaksengajaan penghapusan data, dan serangan virus.
Tapi, sebuah penelitian dari perusahaan penyedia solusi penyimpanan data, Western Digital, juga menunjukkan bahwa 1 dari 5 orang Indonesia masih abai dengan pentingnya backup data. Padahal, fungsi ini sebenarnya cukup krusial apalagi ketika kita perlu menggali data-data terdahulu.
Berdasarkan rilis resmi yang diterima Bisnis beberapa waktu lalu, Western Digital memberikan lima cara mudah dan aman yang bisa kamu lakukan untuk melakukan backup data. Cek tipsnya di bawah ini, yuk!
1. Atur backup data otomatis
Pengaturan backup otomatis umumnya bisa dilakukan dalam pengaturan di berbagai aplikasi. WhatsApp misalnya, aplikasi ini memiliki pengaturan otomatis pada pengaturan backup di Google Drive yang bisa diatur tingkat rutinitasnya. Tetapi hal ini juga bisa dilakukan dengan menggunakan solusi penyimpanan seperti cloud atau hard disk dengan fitur backup data otomatis.
Hal ini tentu memudahkan kalian yang tidak terbiasa mengecek pengaturan, terutama pada bagian backup dan tentunya membuat aktivitas backup bisa lebih sering dilakukan meski minim pemantauan.
2. Buat pengarsipan data yang rapi
Pengarsipan yang baik adalah pengarsipan yang rapi dan tertata di dalam perangkat hard disk atau flash disk yang aman. Selain mempermudah kalian untuk menemukan data yang diperlukan, melakukan pengarsipan juga bisa meminimalkan risiko kerusakan perangkat elektronik sehingga cadangan file bisa selalu aman bahkan untuk waktu yang panjang.
Western Digital menyarakan pengarsipan dilakukan setiap dua tahun sekali dan jika memungkinkan, arsip bisa dipindahkan ke perangkat lain setiap 3-5 tahun sekali. Alasannya adalah makin banyak data yang disimpan, maka kebutuhan akan tempat penyimpanan data yang besar juga makin dibutuhkan.
3. Selalu pakai perangkat keras dam lunak yang terenkripsi
Teknologi enkripsi penting supaya data yang disimpan, terutama data sensitif, tetap aman dan terlindungi. Alasan lainnya yang membuat kamu perlu pakai enkripsi juga karena data atau file sensitif ini rawan hilang atau disalahgunakan ketika sedang ditransfer dari satu lokasi ke lokasi lain.
4. Pakai kata sandi
Kata sandi bisa digunakan supaya data kita tetap aman dan terjaga dari risiko pencurian atau penyalahgunaan dari pihak lain. Ini penting lho terutama ketika kita memindahkan data dari perangkat ponsel pintar ke tablet dan/atau laptop atau sebaliknya.
Kata sandi yang digunakan bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan bisa dipasang untuk membatasi akses file-file tertentu sehingga kalian tidak perlu khawatir akan kebocoran data sensitif ke pihak lain.
5. Ingat aturan 3-2-1 untuk backup data
Seringkali kita menjumpai orang yang bingung di mana tempat yang baik untuk menyimpan file yang dimiliki dan menciptakan suatu database. Jika penyimpanan data dilakukan hanya dalam satu perangkat tunggal seperti hanya di laptop, maka hal ini bisa berisiko.
Kenapa berisiko? Kalau ada kerusakan, maka pengembalian data akan sulit dilakukan bahkan bisa saja tidak bisa dilakukan kalau datanya sudah hilang. Nah, karena itulah penting untuk menerapkan metode 3-2-1 untuk backup data yang lebih aman, di mana metode pertama adalah punya minimal 3 salinan data, kedua adalah punya 2 salinan data di 2 lokasi berbeda, dan terakhir punya 1 salinan data secara luring atau offline.
Editor: Purboyo
Tapi, tahu nggak, kalo 67% atau setidaknya 2 dari 3 orang di Indonesia pernah mengalami kehilangan data berharga dari ponsel pintar. Nah, alasan umumnya adalah karena kerusakan gawai, ketidaksengajaan penghapusan data, dan serangan virus.
Tapi, sebuah penelitian dari perusahaan penyedia solusi penyimpanan data, Western Digital, juga menunjukkan bahwa 1 dari 5 orang Indonesia masih abai dengan pentingnya backup data. Padahal, fungsi ini sebenarnya cukup krusial apalagi ketika kita perlu menggali data-data terdahulu.
Berdasarkan rilis resmi yang diterima Bisnis beberapa waktu lalu, Western Digital memberikan lima cara mudah dan aman yang bisa kamu lakukan untuk melakukan backup data. Cek tipsnya di bawah ini, yuk!
1. Atur backup data otomatis
Pengaturan backup otomatis umumnya bisa dilakukan dalam pengaturan di berbagai aplikasi. WhatsApp misalnya, aplikasi ini memiliki pengaturan otomatis pada pengaturan backup di Google Drive yang bisa diatur tingkat rutinitasnya. Tetapi hal ini juga bisa dilakukan dengan menggunakan solusi penyimpanan seperti cloud atau hard disk dengan fitur backup data otomatis.
Hal ini tentu memudahkan kalian yang tidak terbiasa mengecek pengaturan, terutama pada bagian backup dan tentunya membuat aktivitas backup bisa lebih sering dilakukan meski minim pemantauan.
2. Buat pengarsipan data yang rapi
Pengarsipan yang baik adalah pengarsipan yang rapi dan tertata di dalam perangkat hard disk atau flash disk yang aman. Selain mempermudah kalian untuk menemukan data yang diperlukan, melakukan pengarsipan juga bisa meminimalkan risiko kerusakan perangkat elektronik sehingga cadangan file bisa selalu aman bahkan untuk waktu yang panjang.
Western Digital menyarakan pengarsipan dilakukan setiap dua tahun sekali dan jika memungkinkan, arsip bisa dipindahkan ke perangkat lain setiap 3-5 tahun sekali. Alasannya adalah makin banyak data yang disimpan, maka kebutuhan akan tempat penyimpanan data yang besar juga makin dibutuhkan.
3. Selalu pakai perangkat keras dam lunak yang terenkripsi
Teknologi enkripsi penting supaya data yang disimpan, terutama data sensitif, tetap aman dan terlindungi. Alasan lainnya yang membuat kamu perlu pakai enkripsi juga karena data atau file sensitif ini rawan hilang atau disalahgunakan ketika sedang ditransfer dari satu lokasi ke lokasi lain.
4. Pakai kata sandi
Kata sandi bisa digunakan supaya data kita tetap aman dan terjaga dari risiko pencurian atau penyalahgunaan dari pihak lain. Ini penting lho terutama ketika kita memindahkan data dari perangkat ponsel pintar ke tablet dan/atau laptop atau sebaliknya.
Kata sandi yang digunakan bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan bisa dipasang untuk membatasi akses file-file tertentu sehingga kalian tidak perlu khawatir akan kebocoran data sensitif ke pihak lain.
5. Ingat aturan 3-2-1 untuk backup data
Seringkali kita menjumpai orang yang bingung di mana tempat yang baik untuk menyimpan file yang dimiliki dan menciptakan suatu database. Jika penyimpanan data dilakukan hanya dalam satu perangkat tunggal seperti hanya di laptop, maka hal ini bisa berisiko.
Kenapa berisiko? Kalau ada kerusakan, maka pengembalian data akan sulit dilakukan bahkan bisa saja tidak bisa dilakukan kalau datanya sudah hilang. Nah, karena itulah penting untuk menerapkan metode 3-2-1 untuk backup data yang lebih aman, di mana metode pertama adalah punya minimal 3 salinan data, kedua adalah punya 2 salinan data di 2 lokasi berbeda, dan terakhir punya 1 salinan data secara luring atau offline.
Editor: Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.