Pameran Gim E3 Resmi Dihentikan Selamanya
13 December 2023 |
06:35 WIB
Kabar kurang mengenakkan datang dari dunia gim. Electronic Entertainment Expo (E3), salah satu pameran tahunan yang pernah menjadi acara terbesar dan paling ditunggu di industri gim resmi disuntik mati. Tak akan ada lagi E3 pada tahun-tahun mendatang.
Dalam pernyataan yang disampaikan Entertainment Software Association (ESA) di laman resminya, mereka mengonfirmasi bahwa acara gim legendaris ini telah resmi dibubarkan tahun ini. Keputusan ini tampaknya menjadi respons terhadap perubahan lanskap yang cukup serius di dunia gim dalam beberapa tahun terakhir.
“Setelah lebih dari dua dekade E3, setiap acara selalu lebih besar dari sebelumnya. Kini waktunya tiba untuk mengucapkan selamat tinggal. Terima kasih atas kenangannya. GGWP (permainan yang bagus),” demikian pernyataan ESA di laman resminya, dikutip Hypeabis.id, Rabu (13/12),
Baca juga: Daftar Pemenang The Game Awards 2023, Baldur's Gate 3 Jadi Game of the Year
Ajang E3 memang mendapatkan badai industri yang cukup kencang dalam beberapa tahun terakhir. Sejak terus dibatalkan saat Covid-19 melanda, acara ini terus bertahan semampunya. Sementara itu, peta industri video game rupanya berubah sepenuhnya.
ESA sebenarnya ingin comeback dengan berjanji akan menggelar acara yang lebih besar pada tahun ini. Mereka juga bekerja sama dengan Reedpop, pihak yang juga menyelenggarakan PAX, New York Comic Con, dan konvensi bergengsi lain.
Namun, optimisme untuk bangkit dan menemukan jalan kembali ke industri gim kembali berujung buntu. E3 akhirnya harus angkat tangan, berujung gugur, dan gagal berada di lintasan industri gim yang makin bergerak cepat.
Kabar mengenai ditutupnya E3 secara permanen ini mendapat respons beragam dari berbagai pihak. Salah satunya adalah pengembang gim ternama Hollie Bennet. Dia mengaku cukup sedih melihat apa yang terjadi pada E3 saat ini.
“Sulit untuk menyimpulkan dampak E3 bagi industri. Seluruh siklus pengembang dan kalender penerbitan pada awalnya menjadi bagian darinya. Sangat sedih melihatnya gagak. Di masa lalu, tidak ada yang lebih menarik dari apa yang dilakukan E3,” tulis Hollie dikutip Hypeabis.id di akun X, Rabu (13/12).
E3 terakhir kali menggelar pamerannya pada 2021 secara virtual. Acara tatap muka terakhir terjadi pada 2019. Tanpa ada ajang perpisahan, acara ini kemudian memutuskan untuk berhenti selamanya. Terkecuali, pada masa depan nanti ada keajaiban menghidupkan nama besar ini lagi.
Dalam industri pameran gim, E3 pada awalnya mendapatkan posisi yang strategis. E3 pernah menjadi pameran utama yang selalu dinanti untuk industri gim dan teknologi baru.
Acara ini pertama kali dimulai sebagai pameran dagang di LA pada 1995, tepat setelah peluncuran PlayStation dan setahun sebelum Nintendo 64 rilis. Ajang pertemuan bagi para pelaku industri gim ini kemudian makin besar. Banyak pengembang yang memanfaatkan acara ini untuk merilis gim baru atau sekadar mempertontonkan prototipe. Hal ini membuat acara ini begitu berpengaruh pada industri.
Namun, ketika para pemain besar, seperti Nintendo, Ubisoft, dan Sony mulai meluncurkan gim baru di acara internal mereka, E3 mulai kehilangan signifikansinya. Hilangnya pengumuman eksklusif cukup berpengaruh padanya.
Jeda pandemi menjadi cerita lain yang makin memperburuk. Ketika pasar kemudian berubah karena pandemi, E3 tampak makin kesulitan untuk terus bertahan. Kini, acara penuh nostalgia bagi industri gim itu telah menutup diri untuk selamanya.
Baca juga: Rekomendasi Game Seru yang Rilis Desember 2023, Ada Avatar hingga Steamworld
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dalam pernyataan yang disampaikan Entertainment Software Association (ESA) di laman resminya, mereka mengonfirmasi bahwa acara gim legendaris ini telah resmi dibubarkan tahun ini. Keputusan ini tampaknya menjadi respons terhadap perubahan lanskap yang cukup serius di dunia gim dalam beberapa tahun terakhir.
“Setelah lebih dari dua dekade E3, setiap acara selalu lebih besar dari sebelumnya. Kini waktunya tiba untuk mengucapkan selamat tinggal. Terima kasih atas kenangannya. GGWP (permainan yang bagus),” demikian pernyataan ESA di laman resminya, dikutip Hypeabis.id, Rabu (13/12),
Baca juga: Daftar Pemenang The Game Awards 2023, Baldur's Gate 3 Jadi Game of the Year
Ajang E3 memang mendapatkan badai industri yang cukup kencang dalam beberapa tahun terakhir. Sejak terus dibatalkan saat Covid-19 melanda, acara ini terus bertahan semampunya. Sementara itu, peta industri video game rupanya berubah sepenuhnya.
ESA sebenarnya ingin comeback dengan berjanji akan menggelar acara yang lebih besar pada tahun ini. Mereka juga bekerja sama dengan Reedpop, pihak yang juga menyelenggarakan PAX, New York Comic Con, dan konvensi bergengsi lain.
Namun, optimisme untuk bangkit dan menemukan jalan kembali ke industri gim kembali berujung buntu. E3 akhirnya harus angkat tangan, berujung gugur, dan gagal berada di lintasan industri gim yang makin bergerak cepat.
Kabar mengenai ditutupnya E3 secara permanen ini mendapat respons beragam dari berbagai pihak. Salah satunya adalah pengembang gim ternama Hollie Bennet. Dia mengaku cukup sedih melihat apa yang terjadi pada E3 saat ini.
“Sulit untuk menyimpulkan dampak E3 bagi industri. Seluruh siklus pengembang dan kalender penerbitan pada awalnya menjadi bagian darinya. Sangat sedih melihatnya gagak. Di masa lalu, tidak ada yang lebih menarik dari apa yang dilakukan E3,” tulis Hollie dikutip Hypeabis.id di akun X, Rabu (13/12).
— E3 (@E3) December 12, 2023
E3 terakhir kali menggelar pamerannya pada 2021 secara virtual. Acara tatap muka terakhir terjadi pada 2019. Tanpa ada ajang perpisahan, acara ini kemudian memutuskan untuk berhenti selamanya. Terkecuali, pada masa depan nanti ada keajaiban menghidupkan nama besar ini lagi.
Dalam industri pameran gim, E3 pada awalnya mendapatkan posisi yang strategis. E3 pernah menjadi pameran utama yang selalu dinanti untuk industri gim dan teknologi baru.
Acara ini pertama kali dimulai sebagai pameran dagang di LA pada 1995, tepat setelah peluncuran PlayStation dan setahun sebelum Nintendo 64 rilis. Ajang pertemuan bagi para pelaku industri gim ini kemudian makin besar. Banyak pengembang yang memanfaatkan acara ini untuk merilis gim baru atau sekadar mempertontonkan prototipe. Hal ini membuat acara ini begitu berpengaruh pada industri.
Namun, ketika para pemain besar, seperti Nintendo, Ubisoft, dan Sony mulai meluncurkan gim baru di acara internal mereka, E3 mulai kehilangan signifikansinya. Hilangnya pengumuman eksklusif cukup berpengaruh padanya.
Jeda pandemi menjadi cerita lain yang makin memperburuk. Ketika pasar kemudian berubah karena pandemi, E3 tampak makin kesulitan untuk terus bertahan. Kini, acara penuh nostalgia bagi industri gim itu telah menutup diri untuk selamanya.
Baca juga: Rekomendasi Game Seru yang Rilis Desember 2023, Ada Avatar hingga Steamworld
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.