Koleksi Busana SMK N 4 Balikpapan (Sumber gambar: Dok. IN2MF)

Intip Inspirasi Wastra Karya Siswa-Siswi dalam Balutan Busana Modest

12 December 2023   |   21:00 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Bukan hanya desainer ternama, semarak tren busana juga diwarnai karya hebat dari desainer kalangan siswa. Mereka tak kalah seru berkompetisi dalam menampilkan kreativitas mereka melalui keindahan busana bernuansa wastra asli Indonesia.

Bermodal kekayaan dan keindahan wastra daerah tersebut, para siswa dari berbagai daerah berkreasi memadukan ragam jenis kain yang unik. Saat ini, desainer dari kalangan pelajar terbilang aktif mengikuti agenda fashion show besar di Indonesia.

Baca juga: Berpeluang Besar, Ini Tantangan Industri Fashion Indonesia untuk Dikenal Secara Global

Mereka menampilkan kreasi segar yang menyasar segmentasi Gen Z. Angin baru dalam dunia fesyen ini turut diramaikan oleh SMKN 4 Balikpapan dalam Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF). Kali ini, Nur Fadiah Fildzah bersama timnya menjadi otak di balik karya kekinian lini jenama HARUKAREH yang mewakilinya sekolahnya tersebut.
 
Nur Fadiah menggunakan jenis wastra batik Balikpapan dan tenun ATBM, yang menyasar segmentasi usia 20 hingga 50 tahun. Nur Fadiah menyebut, HARUKAREH hendak membawa misi ‘permulaan’ dalam koleksi yang dinamainya Tampara tersebut.

“Tampara sendiri berasal dari bahasa Dayak yang berarti permulaan. Permulaan disini dimaksudkan permulaan kehidupan di awal hari yang diisi dengan semangat penuh percaya diri dan semangat menjalani hari yang sejak masih cakrawala,” jelas Nur Fadiah.

Koleksi busana SMK N 4 Balikpapan (Sumber gambar: Dok. IN2MF)

Koleksi busana SMK N 4 Balikpapan (Sumber gambar: Dok. IN2MF)

Dengan 2 jenis wastra tersebut, Nur Fadiah lebih menonjolkan warna hitam dan marun yang mendominasi busana modest tersebut. Warna yang menegaskan permulaan penuh keberanian ini menonjolkan banyak detail potongan yang bertumpuk demi menghasilkan pola pakaian yang padat lewat beberapa material berbeda.

Detail batik Balikpapan dimunculkan dengan dasar warna merah, hitam, dan sentuhan kuning keemasan sehingga membuat siluetnya mencerminkan keberanian sekaligus kemewahan. Alhasil, busananya menampilkan kesan yang tajam untuk digunakan pada acara-acara formal dan semi-formal.
 
Lain daerah, maka lain pula wastra yang diperkenalkan. Tidak hanya Balikpapan, siswa dari SMKN 4 Madiun juga ikut merayakan wastra lewat karya-karya berbahan kain jumprat dan kain lurik. Kedua jenis kain ini menginspirasi para desainer pelajar SMKN 4 Madiun membawa warna budaya yang unik. 

Ketua Jurusan Tata Busana SMKN 4 Madiun Herwin Yulistyowati menjelaskan, para desainer muda dari SMKN 4 Madiun sengaja memilih warna-warna cerah yang merepresentasikan gagasan perasaan dan semangat positif. Warna inilah yang diharapkan akan mengubah cara pandang baru generasi muda terhadap keindahan kain batik.

Batik dianggap sebagai seni tradisional yang memiliki akar penting dalam sejarah panjang Indonesia. Tugas generasi muda adalah mempersembahkannya kembali dengan nuansa modern agar keindahannya tetap relevan di tengah dunia mode kontemporer dengan ragam kreativitas desainer muda saat ini.

Koleksi busana SMK N  4 Madiun (Sumber gambar: Dok. IN2MF)

Koleksi busana SMK N 4 Madiun (Sumber gambar: Dok. IN2MF)

Hal yang membuat koleksi SMKN 4 Madiun ini menarik adalah pengembangan kain yang  dipilih telah melalui proses panjang mulai dari teknik pewarnaan kain hingga pembuatannya ke dalam jenis-jenis pakaian. “Teknik pewarnaan kain dengan cara ciprat dan beberapa teknik pengembangan yang lain,” jelas Herwin.

Herwin melanjutkan, teknik mewarnai kain dengan metode ciprat inilah yang membuat kain-kain yang dihasilkan memiliki corak yang terkesan unik dan berbeda.”Koleksi yang memadukan keelokan tradisional dengan sentuhan kreatif yang segar memberikan kesan kontemporer dan kekinian,” imbuhnya.
 
Terdapat delapan jenis koleksi hasil rancangan para desainer pelajar yang dibuat dengan potongan pakaian berbeda-beda. Sebagian besar busananya didominasi dengan pakaian kasual yang menggabungkan jenis kain jumprat bercorak putih di atas kain-kain berwarna. Sementara sisi lainnya menampilkan jenis tenun ATBM dengan motif-motif klasik.

Baca juga: Balikpapan Fashion Week Jadi Pendorong Geliat Ekonomi Kreatif di 'Kota Minyak'

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Cek Sinopsis & Daftar Pemain Serial Tira, Dibintangi Chelsea Islan

BERIKUTNYA

Perjalanan Panjang Jamu, Ramuan Tradisional yang Kini Berstatus Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: