Tren Mode dari Paris Fashion Week Fall/Winter 2025, Mantel Panjang sampai Motif Kulit Ular
19 March 2025 |
10:48 WIB
Paris Fashion Week Fall/Winter 2025-2026 menampilkan koleksi busana wanita terbaru dari berbagai rumah mode ternama. Deretan busana yang ditampilkan di runway pekan mode bergengsi ini melahirkan tren fesyen terbaru yang akan menjadi acuan seluruh masyarakat dunia dalam berbusana.
Sejumlah rumah mode yang berpartisipasi di pekan mode tersebut ada Louis Vuitton yang yang menyuguhkan koleksi bertemakan perjalanan, termasuk tas, koper, dan pakaian praktis seperti parka dan jubah, serta gaun malam yang mewah dan elegan.
Baca juga: Gaya Idol K-pop di Milan Fashion Week 2025/2026, ada Jin BTS dan Karina aespa
Chanel kembali menampilkan koleksi busana yang menghormati warisan desainnya, dengan fokus pada warna hitam dan putih, bahan tulle, dan tweed. Miu Miu di bawah arahan Miuccia Prada, mengeksplorasi feminitas dari pakaian wanita yang menciptakan tampilan ekspresif.
Givenchy menampilkan koleksi debut dari direktur kreatif baru mereka, Sarah Burton yang membawakan deretan blazer dress struktural yang modis. Sementara, Dior menghadirkan potongan-potongan busana yang terinspirasi dari era Elizabethan, serta masih banyak lagi.
Mengutip Vogue dan Instyle, berikut sejumlah tren fesyen terbaru dari Paris Fashion Week Fall/Winter 2025-2026.
Acne Studios di bawah arahan direktur kreatif Jonny Johansson menampilkan perpaduan harmonis antara keanggunan kaum urban perkotaan dan elemen alam. Menampilkan outerwear dengan bahu yang lebih lembut dan membulat, mengingatkan pada setelan power suit. Gaun-gaun berpotongan longgar mengalir dipadukan dengan hemline pendek, belahan, dan stocking yang menonjolkan kaki.
Sementara itu, Coach bersama direktur kreatif Stuart Vevers, menghadirkan koleksi yang memadukan estetika vintage dengan pengaruh streetwear kontemporer. Vevers terinspirasi dari kunjungan pertamanya ke New York pada 1996, khususnya budaya skate dan street di East Village yang tergambar dalam film Kids karya Larry Clark.
Berbagai jenis outerwear, termasuk jaket kulit, mantel panjang dengan lengan ramping dan bahu sempit memberikan sentuhan modern yang mengingatkan pada era 1990-an. Dipadukan celana super longgar dengan ikat pinggang panjang dan ujung yang menjuntai hingga menyentuh lantai. Koleksi ini didominasi oleh warna gelap dan netral seperti hitam, biru tua, dan cokelat. Desainnya memancarkan kesan broken-in elegance, dengan tekstur yang tampak usang tapi autentik.
Sabuk besar menjadi sorotan utama dalam koleksi terbaru sejumlah rumah mode. Schiaparelli dan Chloé menggunakan sabuk berukuran besar untuk menonjolkan pinggang serta memberikan statement pada pakaian berlapis.
Schiaparelli di bawah arahan kreatif Daniel Roseberry, memadukan nuansa western dengan sentuhan surealisme. Koleksi ini menampilkan mantel panjang yang menyapu lantai, denim dan sepatu bot koboi. Aksesori berukuran besar, termasuk tas dan sabuk membuat penampilan lebih menonjol.
Sementara Chemena Kamali, melalui koleksi terbarunya untuk Chloé, menghadirkan mantel bersiluet tajam yang dipadukan dengan rok renda mengalir, dan sabuk besar menciptakan kesan anggun tanpa kehilangan ketegasannya. Secara keseluruhan, penggunaan sabuk besar dalam koleksi-koleksi ini tidak hanya berfungsi sebagai aksesori, tetapi juga sebagai elemen kunci yang mencerminkan perpaduan antara kekuatan dan feminitas.
Pada Paris Fashion Week Fall/Winter 2025, palet warna yang bold alias lebih berani dan mencolok menjadi sorotan utama. Rumah mode seperti Hermès di bawah arahan Véronique Nichanian menampilkan koleksi busana dengan palet warna seperti cokelat, kopi, perunggu, hijau, dan abu-abu arang. Warna-warna ini dipilih dengan cermat untuk mencerminkan energi, kelembutan, dan optimisme, serta memberikan kesegaran pada musim dingin.
Begitupun Prada dengan direktur kreatifnya, Miuccia Prada dan Raf Simons memadukan celana ungu cerah dengan trench coat bermotif kotak, menciptakan perpaduan gaya yang kontras tapi menarik. Penggunaan warna-warna berani ini menambahkan elemen kejutan pada pakaian musim dingin.
Berbagai motif dan pola juga menjadi sorotan utama dalam pekan mode tersebut. Motif polka dot kembali menjadi tren yang diinterpretasikan dengan sentuhan modern. Isabel Marant menampilkan boots longgar bermotif polka dot, sementara Rokh menghadirkan perpaduan pola polka yang tidak serasi, dan Vivienne Westwood memperlihatkan pola polka ganda yang menarik.
Selain itu, cetakan kulit ular menggantikan motif leopard sebagai tren utama musim ini. Stella McCartney, Gabriela Hearst, dan Duran Lantink menampilkan gaun dan setelan dengan cetakan kulit ular, memberikan kesan berani dan edgy.
Motif bunga tiga dimensi atau roset juga muncul sebagai tren baru yang segar. Jenama Casablanca menambahkan roset neon pada rok pensil dan setelan burgundy, Cecilie Bahnsen menghadirkan roset pada kolaborasi keduanya dengan The North Face, dan Ganni menambahkan roset pada pakaian rajut, memberikan sentuhan feminin dan romantis.
Baca juga: Hypereport: Prediksi Tren Fashion 2025, Gaya Futuristis sampai Retro Klasik yang Modis
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Sejumlah rumah mode yang berpartisipasi di pekan mode tersebut ada Louis Vuitton yang yang menyuguhkan koleksi bertemakan perjalanan, termasuk tas, koper, dan pakaian praktis seperti parka dan jubah, serta gaun malam yang mewah dan elegan.
Baca juga: Gaya Idol K-pop di Milan Fashion Week 2025/2026, ada Jin BTS dan Karina aespa
Chanel kembali menampilkan koleksi busana yang menghormati warisan desainnya, dengan fokus pada warna hitam dan putih, bahan tulle, dan tweed. Miu Miu di bawah arahan Miuccia Prada, mengeksplorasi feminitas dari pakaian wanita yang menciptakan tampilan ekspresif.
Givenchy menampilkan koleksi debut dari direktur kreatif baru mereka, Sarah Burton yang membawakan deretan blazer dress struktural yang modis. Sementara, Dior menghadirkan potongan-potongan busana yang terinspirasi dari era Elizabethan, serta masih banyak lagi.
Mengutip Vogue dan Instyle, berikut sejumlah tren fesyen terbaru dari Paris Fashion Week Fall/Winter 2025-2026.
1. Outer mantel panjang yang modis
Sejumlah rumah mode seperti Acne Studios dan Coach memperkenalkan outerwear berupa mantel-mantel panjang dan tebal yang memberikan kesan elegan sekaligus fungsional untuk musim dingin.Acne Studios di bawah arahan direktur kreatif Jonny Johansson menampilkan perpaduan harmonis antara keanggunan kaum urban perkotaan dan elemen alam. Menampilkan outerwear dengan bahu yang lebih lembut dan membulat, mengingatkan pada setelan power suit. Gaun-gaun berpotongan longgar mengalir dipadukan dengan hemline pendek, belahan, dan stocking yang menonjolkan kaki.
Sementara itu, Coach bersama direktur kreatif Stuart Vevers, menghadirkan koleksi yang memadukan estetika vintage dengan pengaruh streetwear kontemporer. Vevers terinspirasi dari kunjungan pertamanya ke New York pada 1996, khususnya budaya skate dan street di East Village yang tergambar dalam film Kids karya Larry Clark.
Berbagai jenis outerwear, termasuk jaket kulit, mantel panjang dengan lengan ramping dan bahu sempit memberikan sentuhan modern yang mengingatkan pada era 1990-an. Dipadukan celana super longgar dengan ikat pinggang panjang dan ujung yang menjuntai hingga menyentuh lantai. Koleksi ini didominasi oleh warna gelap dan netral seperti hitam, biru tua, dan cokelat. Desainnya memancarkan kesan broken-in elegance, dengan tekstur yang tampak usang tapi autentik.
2. Sabuk besar sebagai statement
Schiaparelli di bawah arahan kreatif Daniel Roseberry, memadukan nuansa western dengan sentuhan surealisme. Koleksi ini menampilkan mantel panjang yang menyapu lantai, denim dan sepatu bot koboi. Aksesori berukuran besar, termasuk tas dan sabuk membuat penampilan lebih menonjol.
Sementara Chemena Kamali, melalui koleksi terbarunya untuk Chloé, menghadirkan mantel bersiluet tajam yang dipadukan dengan rok renda mengalir, dan sabuk besar menciptakan kesan anggun tanpa kehilangan ketegasannya. Secara keseluruhan, penggunaan sabuk besar dalam koleksi-koleksi ini tidak hanya berfungsi sebagai aksesori, tetapi juga sebagai elemen kunci yang mencerminkan perpaduan antara kekuatan dan feminitas.
3. Dominasi warna bold yang berani
Begitupun Prada dengan direktur kreatifnya, Miuccia Prada dan Raf Simons memadukan celana ungu cerah dengan trench coat bermotif kotak, menciptakan perpaduan gaya yang kontras tapi menarik. Penggunaan warna-warna berani ini menambahkan elemen kejutan pada pakaian musim dingin.
4. Motif roset dan kulit ular
Selain itu, cetakan kulit ular menggantikan motif leopard sebagai tren utama musim ini. Stella McCartney, Gabriela Hearst, dan Duran Lantink menampilkan gaun dan setelan dengan cetakan kulit ular, memberikan kesan berani dan edgy.
Baca juga: Hypereport: Prediksi Tren Fashion 2025, Gaya Futuristis sampai Retro Klasik yang Modis
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.