Mercusuar Bukit Lampu Padang, Sumatra Barat (dok: Hypeabis/Rezha Hadyan)

Menikmati Indahnya Samudra Hindia Sambil Belajar Sejarah di Mercusuar Bukit Lampu Padang

10 August 2021   |   15:33 WIB
Image
Rezha Hadyan Hypeabis.id

Apabila berkunjung ke Padang, Sumatra Barat tak ada salahnya kalian mampir ke situs bersejarah Mercusuar Bukit Lampu. Tak hanya berfungsi menavigasi kapal laut yang berlayar di sekitar bangunan itu, mercusuar tersebut ternyata menyimpan sejarah panjang pendudukan Jepang di Padang. 

Sesuai dengan namanya, Mercusuar Bukit Lampu berada di sebuah bukit di Pantai Barat Sumatra, tepatnya di Jalan Lintas Barat Sumatra atau Jalan Raya Padang-Painan KM17, Kelurahan Gates Kecamatan Lubuk Begalung, Padang.  Situs ini berada di daerah ketinggian sekitar 15 meter sampai dengan 30 meter di atas permukaan laut.

Mengutip situs resmi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mercusuar Bukit Lampu dibandung oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada 1916 untuk keperluan navigasi kapal di Pelabuhan Emma Haven atau Pelabuhan Teluk Bayur. Sebagai catatan, pelabuhan tersebut merupakan salah satu dari lima pelabuhan tersibuk di Hindia Belanda hingga Perang Dunia II meletus. 

Pada masa pendudukan Jepang, tepatnya pada 1942, Mercusuar Bukit Lampu diambil alih oleh Jepang dan dijadikan sebagai bagian dari sistem pertahanan mereka. Di sekitar bangunan mercusuar dibangun benteng pertahanan lengkap dengan lubang-lubang untuk bertahan dan meriamnya.

Mercusuar Bukit Lampu sempat hancur akibat serangan tentara Inggris. Hal itu tidak terlepas dari kelicikan Jepang yang menjadikan mercusuar tersebut sebagai tempat untuk menembaki kapal-kapal musuh.

Menurut peraturan internasional, sebenarnya kawasan navigasi punya status yang sama seperti kawasan rumah sakit atau fasilitas medis, dianggap sebagai daerah damai yang tidak boleh diserang atau digunakan sebagai tempat untuk menyerang musuh.
 

Mercusuar Bukit Lampu, Padang, Sumatra Barat (dok: Hypeabis/Rezha Hadyan)

Mercusuar Bukit Lampu, Padang, Sumatra Barat (dok: Hypeabis/Rezha Hadyan)


Mercusuar Bukit Lampu akhirnya dipugar kembali pada masa Orde Baru lewat proyek Pembangunan Lima Tahunan (Pelita) pada 1974 hingga akhirnya rampung pada 1976. Lokasi mercusuar baru sedikit bergeser dari reruntuhan mercusuar lama yang masih tersisa.

Walaupun bangunannya baru, lampu yang digunakan oleh mercusuar dengan diameter atas 2 meter dan diameter bawah 4 meter itu masih sama seperti yang digunakan Belanda. Lampu produksi 1916 itu dibuat oleh Opperman GLARS LTD Well.

Seperti yang disampaikan sebelumnya, di sekitar mercusuar kalian bisa menemukan benteng dan lubang peninggalan Jepang yang terbuat dari beton. Terdapat empat pintu yang bisa digunakan untuk masuk ke dalam lubang dengan panjang mencapai 250 meter itu. 
 


Di dalamnya terdapat ruangan berlindung atau bunker yang tingginya terbilang rendah. Tak lebih dari 170 cm atau menyesuaikan dengan postur tubuh orang Jepang yang tak begitu besar.

Selain di dalam area Mercusuar Bukit Lampu, di perkebunan masyarakat yang ada di sekitarnya juga terdapat lubang-lubang serupa. Bahkan, ada yang menyebut lubang tersebut jauh lebih panjang dan tembus ke Pantai Nirwana dan Painan.

Di sekitar lubang, kalian juga bisa menemukan meriam peninggalan Jepang yang berukuran besar. Meriam yang ukurannya lebih kecil kabarnya sudah lama menghilang dicuri lantaran tak ada yang menjaga.

Boleh dikatakan benteng dan lubang peninggalan Jepang ini terlihat tidak terawat. Situs bersejarah ini dibiarkan begitu saja oleh pemerintah setempat tanpa penjagaan dan perawatan.

Terlihat dari banyaknya coretan di dinding dan sampah-sampah yang menumpuk di sekitarnya. Bahkan, situs bersejarah ini sempat digunakan sebagai tempat mesum sebelum akhirnya ditertibkan.

Mercusuar Bukit Lampu nasibnya jauh lebih beruntung karena dikelola dengan baik oleh Kementerian Perhubungan melalui Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur.
 

Panorama Samudra Hindia dari Mercusuar Bukit Lampu, Padang, Sumatra Barat (dok: Hypeabis/Rezha Hadyan)

Panorama Samudra Hindia dari Mercusuar Bukit Lampu, Padang, Sumatra Barat (dok: Hypeabis/Rezha Hadyan)

Berkunjung ke Mercusuar Bukit Lampu kalian tak hanya belajar sejarah saja tetapi juga disuguhi oleh pemandangan indah Samudra Hindia beserta lalu lalang kapal yang masuk dan keluar dari Pelabuhan Teluk Bayur. Memasuki sore hari kalian juga bisa menikmati matahari terbenam yang begitu indah dari sini.



Editor: Indyah Sutriningrum

 

SEBELUMNYA

Seru! Lomba 17-an Virtual di Rumah Digital Indonesia untuk Rayakan Kemerdekaan

BERIKUTNYA

Tak Lagi Buku Fisik, Pasutri Baru akan Dapat Kartu Nikah Digital

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: