4 Destinasi Liburan Konsep Nostalgia di Indonesia

 

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyebutkan bahwa saat ini, wisatawan cenderung mencari kegiatan liburan yang lebih sederhana, tetapi berkesan dibandingkan dengan mencari penginapan terbaik untuk staycation. "Hal inilah yang akhirnya menumbuhkan kembali tren nostalgic gateways di sektor pariwisata," tulis Kemenparekraf. 

 

Kemunculan tren nostalgic gateways diawali dengan keinginan wisatawan untuk kembali ke masa yang lebih sederhana. Mereka ingin menjalani kegiatan liburan yang terasa sangat seru dan intim seperti masa sebelum digital begitu masif.  Berbeda dengan staycation, pariwisata nostalgic gateways memiliki fokus mengajak wisatawan mengenang kembali kesenangan pada masa lalu atau masa kecil. 

 

Dengan begitu, individu bisa liburan sekaligus menikmati masa-masa nostalgia waktu kecil. Nah, Genhype yang hendak menjalani liburan dengan konsep nostalgic gateways, ada banyak pilihannya. Berikut tempat-tempat tersebut:


1. Pantai Tanjung Tinggi, Bangka Belitung

 

Pantai Tanjung Tinggi yang ada di Bangka Belitung merupakan salah satu tujuan wisata yang dapat menjadi pilihan untuk menjalani liburan dengan konsep nostalgia. Selain memiliki pasir putih yang halus dan air laut jernih yang memanjakan mata, baru granit raksasa yang ada di tempat ini juga menjadi daya tarik tersendiri. 

 

Pantai ini bisa menjadi tujuan wisata nostalgia karena pantai ini merupakan tempat syuting film Laskar Pelangi yang rilis pada 2008. Bagi kalian yang sudah berusia tidak muda lagi, karya ini tentu akan melekat dalam ingatan karena pada saat itu begitu digandrungi. 

 

Selain jalan-jalan di Tanjung Tinggi, Genhype juga bisa bernostalgia di sekitar pantai dengan mengunjungi Pantai Laskar Pelangi, Pantai Mabai, dan Pantai Paonggarona. Kalian juga bisa mengunjungi beberapa lokasi syuting Laskar Pelangi di Bangka Belitung, seperti replika SD Muhammadiyah atau ke Museum Kata Andrea Hirata.

Baca juga: 4 Destinasi Wisata Island Hopping di Indonesia Paling Eksotis
 

 

Genhype yang beberapa waktu lalu menyaksikan film Petualangan Sherina 2 (2023) pasti menyaksikan salah satu adegannya yang berada di Pulau Kelor, Kepulauan Seribu. Untuk melengkapi rasa nostalgia menonton film garapan sutradara Riri Riza itu, pergi ke pulau yang masuk dalam wilayah administrasi Jakarta itu bisa menjadi pilihan.

 

Salah satu pulau kecil yang terletak di gugusan Kepulauan Seribu ini tidak hanya identik dengan pasir putih dan air laut yang jernih. Namun, pulau itu juga terkenal dengan benteng batu bata berwarna merah yang dinamakan Benteng Martello. Benteng yang dibangun pada 1850 tersebut menjadi benteng pertahanan Belanda. 
 

 

 

Cara lain menikmati wisata nostalgia di Indonesia adalah dengan mengunjungi sejumlah tempat makan tematik yang sudah terkenal sejak lama. Salah satu di antaranya, yakni Kopi Klotok yang ada di Yogyakarta. 

 

Identik dengan bangunan rumah tradisional yang dikelilingi suasana pedesaan, Kopi Klotok menghadirkan suasana layaknya di rumah nenek yang hangat dan asri.

 

Selain Kopi Klotok, Genhype juga bisa mampir ke Mangut Lele Mbah Marto yang terletak di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Saat tiba di tempat ini, kalian akan langsung diarahkan ke pawon (dapur), dan mengambil makanan sesuai keinginan layaknya mengambil makan di rumah sendiri. Setelah itu, kita bisa langsung menyantap hidangan mangut lele dengan cita rasa yang autentik dan suasana yang tidak mungkin didapatkan ketika berada di perkotaan. 
 

 

 

Taman bermain umumnya merupakan tempat yang menyenangkan bagi banyak anak-anak lantaran di tempat ini mereka bisa memainkan sejumlah permainan yang menyenangkan. 

 

Genhype yang telah beranjak dewasa dapat tetap mengunjungi taman bermain atau theme park untuk menjalani wisata nostalgia. Jika sudah berkeluarga, kalian juga bisa mengajak anak ke theme park itu. 

 

Di taman bermain, Genhype bisa menjajal permainan yang paling berkesan, seperti naik roller coaster yang pertama kali dinaiki bersama dengan keluarga, mengenang masa-masa indah sambil naik komidi putar, atau sekadar membeli permen kapas dan makanan manis lainnya sebagai obat rindu masa kecil.