Waspada Ancaman Digital Anak di Masa Pendidikan Jarak Jauh
08 August 2021 |
19:30 WIB
Akibat pandemi yang masih berlangsung, sistem pendidikan di banyak tempat masih harus menyesuaikan diri. Salah satu bentuk yang telah berjalan adalah pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah. Kondisi ini, memiliki konsekuensi terkait dengan risiko keamanan digital pada anak-anak.
Komisioner Pornografi dan Cybercrime Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Margaret Aliyatul Maimunah, mengatakan bahwa saat ini masyarakat telah masuk dalam situasi di mana akses anak terhadap internet dan perkembangan teknologi sudah sangat sulit dibendung.
"Kita sadar bahwa ketika anak masuk ke dalam dunia internet, ada sisi positif dan negatif. Dalam hal ini, anak menjadi rentan terhadap konten negatif dan kejahatan siber," katanya.
Dia menyatakan dalam kondisi seperti saat ini, yang mengharuskan anak memanfaatkan perangkat dan platform digital, mereka menjadi sangat rentan terhadap konten negatif yang banyak beredar di dunia maya.
Konten negatif, katanya, terjadi di banyak ranah termasuk media sosial dan gim daring. Menurutnya, KPAI juga telah menerima banyak laporan dari orang tua terkait dampak konten negatif terhadap anak.
Selain itu, anak juga sangat rentan terhadap kejahatan siber yang memiliki berbagai macam bentuk. Salah satu yang paling sering ditemukan adalah kasus perundungan daring atau cyber bullying.
Margaret menuturkan bahwa dampak dari kejahatan siber pada anak bisa menyebabkan tekanan emosional yang menggangu kesehatan mental dan fisik. Hal tersebut pada akhirnya akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran anak.
Untuk mencegah dampak buruk yang bisa ditimbulkan terhadap anak, berikut ini adalah beberapa tips perlindungan anak saat belajar jarak jauh atau belajar dari rumah :
1. Komunikasi secara positif dengan anak, dorong mereka untuk bersuara dan bercerita tentang penggunaan internet
2. Memanfaatkan fitur perlindungan teknologi seperti anti virus
3. Dampingi anak saat menggunakan internet atau saat melakukan pembelajaran jarak jauh
4. Ajarkan anak untuk menggunakan internet dengan baik dan bijak
5. Berikan pemahaman terkait konten yang boleh diakses dan konten yang tidak boleh diakses
6. Ajarkan dan ajak anak untuk memiliki etika yang baik dalam beraktivitas menggunakan internet
7. Beritahu anak keamanan di dunia internet dari berbagai bentuk kejahatan siber
Editor : Indyah Sutriningrum
Komisioner Pornografi dan Cybercrime Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Margaret Aliyatul Maimunah, mengatakan bahwa saat ini masyarakat telah masuk dalam situasi di mana akses anak terhadap internet dan perkembangan teknologi sudah sangat sulit dibendung.
"Kita sadar bahwa ketika anak masuk ke dalam dunia internet, ada sisi positif dan negatif. Dalam hal ini, anak menjadi rentan terhadap konten negatif dan kejahatan siber," katanya.
Dia menyatakan dalam kondisi seperti saat ini, yang mengharuskan anak memanfaatkan perangkat dan platform digital, mereka menjadi sangat rentan terhadap konten negatif yang banyak beredar di dunia maya.
Konten negatif, katanya, terjadi di banyak ranah termasuk media sosial dan gim daring. Menurutnya, KPAI juga telah menerima banyak laporan dari orang tua terkait dampak konten negatif terhadap anak.
Selain itu, anak juga sangat rentan terhadap kejahatan siber yang memiliki berbagai macam bentuk. Salah satu yang paling sering ditemukan adalah kasus perundungan daring atau cyber bullying.
Margaret menuturkan bahwa dampak dari kejahatan siber pada anak bisa menyebabkan tekanan emosional yang menggangu kesehatan mental dan fisik. Hal tersebut pada akhirnya akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran anak.
Untuk mencegah dampak buruk yang bisa ditimbulkan terhadap anak, berikut ini adalah beberapa tips perlindungan anak saat belajar jarak jauh atau belajar dari rumah :
1. Komunikasi secara positif dengan anak, dorong mereka untuk bersuara dan bercerita tentang penggunaan internet
2. Memanfaatkan fitur perlindungan teknologi seperti anti virus
3. Dampingi anak saat menggunakan internet atau saat melakukan pembelajaran jarak jauh
4. Ajarkan anak untuk menggunakan internet dengan baik dan bijak
5. Berikan pemahaman terkait konten yang boleh diakses dan konten yang tidak boleh diakses
6. Ajarkan dan ajak anak untuk memiliki etika yang baik dalam beraktivitas menggunakan internet
7. Beritahu anak keamanan di dunia internet dari berbagai bentuk kejahatan siber
Editor : Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.