Ilustrasi ibu yang baru melahirkan. (Sumber gambar : Freepik/Jcomp)

Beda dengan Baby Blues, Kenali Gejala Depresi Pasca Melahirkan yang Bisa Berakibat Fatal

22 November 2023   |   17:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Gangguan depresi mengintai semua orang, tidak terkecuali ibu yang baru melahirkan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 10 persen wanita hamil dan baru melahirkan mengalami depresi. Jika tidak ditangani dengan baik, masalah kesehatan mental ini bisa berujung pada tindakan serius seperti bunuh diri. 

Lantas bagaimana ibu yang baru melahirkan bisa mengalami depresi? Kondisi ini tidak terlepas dari perubahan hormon. Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUI dr. Cepi Teguh Pramayadi menerangkan hormon merupakan alat komunikasi antar organ tubuh, berbentuk zat kimia atau biologis yang sifatnya spesifik. 

Baca juga: Kenali Penyebab & Cara Mengatasi Baby Blues Setelah Melahirkan

Pada saat awal kehamilan, kadar hormon beta Human chorionic gonadotropin (HCG) atau hormon yang diproduksi oleh plasenta selama kehamilan, sangat tinggi. Hal ini menyebabkan pengecekan kehamilan dapat dilakukan melalui urin. 

Selain melalui urine, hormon beta HCG juga dapat terdeteksi melalui darah. Setelah minggu ke delapan masa kehamilan, hormon beta HCG akan menurun, sedangkan hormon esterogen dan progesteron akan meningkat sampai masa kelahiran.
 
Cepi menyebut, pasca melahirkan hormon akan berbalik 180 derajat. Artinya, hormon esterogen dan progesteron akan menurun, sementara beta HCG dan proaktif akan meningkat drastis karena sudah waktunya untuk inisiasi menyusui dini. 
 
Nah, penurunan hormon ini berpengaruh ke mood swing atau suasana hati ibu. Keadaan tersebut biasanya berlangsung selama 6-8 minggu atau selesai masa nifas. “Biasanya normalnya seperti itu, apakah berlanjut apa enggak tergantung dari individu” ujarnya dikutip Hypeabis.id, Rabu (22/11/2023).

Spesialis Kedokteran Jiwa RSUI dr. Danti Filiadini memaparkan, perubahan mood akibat perubahan hormon saat masa kehamilan dan pasca melahirkan dapat menyebabkan depresi postpartum. Depresi postpartum atau depresi yang terjadi setelah persalinan sering kali kurang terdiagnosis dan tidak mendapat penanganan.
 
Kondisi depresi ini memengaruhi bagaimana seseorang merasakan, berpikir, dan melakukan sesuatu. “Perasaan yang dialami tidak hanya sedih, bisa juga muncul lebih sensitif misalnya emosi lebih meledak-ledak, mudah marah, mudah tersinggung, atau justru menjadi apatis,” jelasnya.
 
Soal mengapa depresi postpartum kurang terdeteksi karena  ibu yang baru melahirkan ada kecenderungan untuk menutupi apa yang dirasakan. Hal ini bisa dipicu karena kurangnya dukungan dari orang di sekitarnya, atau lingkungannya kurang memadai. Kondisi ini dapat berdampak buruk bila dibiarkan. 

Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk mengenali gejala dari ibu yang mengalami depresi postpartum. Adapun gejalanya bisa berupa mood depresif, hilang minat, insomnia atau hipersomnia, timbul perasaan tidak berharga atau bersalah, penurunan energi, timbul pikiran untuk mengakhiri diri dan muncul pikiran terkait kematian yang berulang.

“Bisa juga muncul gangguan konsentrasi atau sulit mengambil keputusandan adanya perubahan berat badan,” tutur Danti.

Di media sosial beberapa waktu lalu muncul istilah baby blues. Kondisi ini sering dikaitkan dengan depresi postpartum. Namun, keduanya merupakan hal yang berbeda. 

Danti menjabarkan perbedaan dua kondisi tersebut yaitu dari segi durasinya. Baby blues terjadi kurang dari 2 minggu, artinya sifatnya hanya sementara, sedangkan depresi postpartum durasinya lebih dari 2 minggu. 

Sementara itu, gejala baby blues akan muncul dalam 2-3 hari setelah melahirkan, sedangkan depresi postpartum sering kali muncul di bulan pertama hingga tahun pertama setelah melahirkan. Perbedaan yang sangat penting, ibu yang mengalami baby blues tidak ada pikiran untuk mengakhiri diri. Berbeda dengan depresi postpartum yang dampaknya ekstrem hingga memicu niat untuk mengakhiri hidup.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Rekomendasi Game Terbaik di Steam Autumn Sale 2023, Diskon Gede-gedean 

BERIKUTNYA

Begini Cara Atur Gaji UMP DKI Jakarta Menurut Perencana Keuangan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: