Dian Sastro berperan sebagai Dasiyah di serial Gadis Kretek. (Sumber Foto: Netflix)

Hitam Putih Dasiyah, Desainer Hagai Pakan ungkap Makna Kebaya dalam Serial Gadis Kretek

13 November 2023   |   15:44 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Dasiyah atau Jeng Yah panggilannya, meninggalkan kesan yang mendalam di hati para penonton serial Gadis Kretek. Dian Sastrowardoyo begitu apik memerankan karakter wanita pemberani yang memiliki pendirian teguh tersebut, seolah Jeng Yah benar-benar hidup di dunia nyata.

Gadis Kretek langsung menempati peringkat pertama serial terpopuler di Netflix, tak lama sejak penayangan perdananya pada 2 November 2023. Kisahnya diangkat dari novel berjudul sama karya Ratih Kumala. Selain menyuhguhkan alur cerita yang menarik, busana yang dikenakan oleh pemeran utamanya langsung mencuri perhatian penonton.

Baca juga: Jadi Lokasi Syuting Serial Gadis Kretek, Yuk Simak Sejarah Museum Kretek di Kudus

Jeng Yah selalu mengenakan kebaya dengan palet warna monokrom. Paling sering hitam, tapi ada satu adegan ketika dia tampil dengan kebaya putih. Hagai Pakan, desainer yang merancang busana pemeran utama Gadis Kretek, berujar bahwa semua kebaya yang dikenakan Jeng Yah memiliki maknanya tersendiri.

"Sejujurnya, warna hitam adalah warna yang paling saya hindari untuk kostum sebuah film. Saya paling tidak suka hitam. Tapi setelah obrolan pertama saya dengan @kamilandini tentang karakter sentral dalam cerita ini, saya tidak bisa membayangkan warna lain selain hitam yang menjadi cirinya," ujar Hagai Pakan lewat unggahannya di Instagram.

Semua kebaya hitam yang dikenakan Jeng Yah memiliki siluet beskap atau surjan, pakaian adat Jawa yang biasa dipakai laki-laki saat acara formal. Atasan tersebut disematkan bros kecil keemasan dan dipadukannya dengan kain batik cokelat bercorak sederhana.

"Hitam adalah warna yang paling mendasar, selain putih. Berkebaya hitam di tengah dunia yang bergerak maju adalah bentuk keteguhan seorang Dasiyah. Warna hitam tak akan berubah warna walau tersiram berbagai warna, begitupun Dasiyah," ungkap Hagai Pakan,
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by palolopakan (@hagaipakan)



Makna warna hitam tersebut menuntunnya pada pemilihan kebaya yang sangat spesifik. Gabungan surjan, kebaya janggan, dan kebaya klasik merupakan simbol kompleksitas jiwa Dasiyah yang setia pada akar namun siap mengubah dunia.

"Ini merupakan bentuk interpretasi saya terhadap konsep lady boss di Indonesia era itu, powerful tapi bukan maskulin, karena menjadi perempuan kuat bukan berarti menjadi maskulin," paparnya

Adapun untuk bawahannya, Hagai Pakan memilih kain dengan motif batik parang yang melambangkan perlawanan batin Dasiyah. Selain hitam, Jeng Yah juga mengenakan kebaya putih saat menghadiri acara pernikahan. 

Sang desainer memaknai putih sebagai kanvas kosong yang siap dilukis, atau lembaran kosong yang akan diisi cerita baru. Seperti pengantin berbalut warna putih yang melambangkan babak baru kehidupan. Menurutnya memakai baju putih ke acara pernikahan adalah sebuah statement yang cukup tegas.

"Kami memakai momen pernikahan Raja sebagai titik balik dalam hidup Dasiyah dan bagi Dasiyah, kebaya putih mengingatkan nya pada ibu-ibu pelinting yang sangat dia cintai dulu, dia seperti pulang ke rumah," jelasnya.

Penampilan Jeng Yah yang kuat dan megah tak lepas dari kepiawaian Dian Sastrowardoyo dalam menghidupkan karakternya. Aktris cantik tersebut mengenakan kebaya hitam ala Gadis Kretek saat menghadiri Busan International Film Festival 2023.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Libatkan Ahli Keuangan, Begini Proses Produksi Film Gampang Cuan yang Tayang 16 November 2023

BERIKUTNYA

Cara Mengatasi Kulit Belang Akibat Paparan Sinar Matahari

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: