Deel IQ Diluncurkan di Indonesia, Siap Bantu Perusahaan Saring Kandidat Karyawan dengan Teknologi AI
09 November 2023 |
17:51 WIB
Integrasi teknologi terhadap aktivitas manusia memang semakin inovatif. Kiwari, bahkan sebagian besar para pekerja dan karyawan di seluruh dunia telah mengaplikasikan teknologi artificial intelligence (AI) untuk memudahkan kinerja mereka.
Di Indonesia, antusiasme pekerja terhadap teknologi tersebut juga terus meningkat. Menurut studi LinkedIn 99 persen para pekerja kerah biru telah mengintegrasikan AI ke dalam pekerjaan mereka, hingga melampaui negara lain di kawasan Asia-Pasifik (APAC).
Baca juga: Artificial Intelligence (AI) Bukan Ancaman buat Pekerja Kreatif, Tetapi Teman
Tak hanya itu, di tengah persaingan yang semakin ketat, sebanyak 82 persen pekerja di Indonesia juga terbuka untuk menggunakan AI. Terutama dalam membantu meringankan permasalahan pekerjaan yang sulit untuk diselesaikan, khususnya saat diburu tenggat waktu pekerjaan.
Melihat peluang tersebut, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Deel meluncurkan platform Deel IQ, sebuah asisten kerja global yang didukung oleh AI. Teknologi ini digadang dapat memungkinkan pebisnis untuk mengakses informasi andal seputar sumber daya manusia (SDM) global dengan mudah.
Karen Ng, Head of Expansion Deel, Asia mengatakan, saat ini dunia usaha dan karyawan di Indonesia telah karib dan mengintegrasikan AI ke dalam pekerjaan sehari-hari mereka. Salah satunya yang mulai masif adalah terhadap departemen SDM.
Menurutnya, berbagai perusahaan di Tanah Air juga telah memanfaatkan potensi AI dalam berbagai tugas. Termasuk menganalisis data untuk mengidentifikasi indikator kepuasan karyawan, mengoptimalkan proses perekrutan dengan menggunakan algoritma untuk meninjau CV kandidat hingga jalur karier bagi karyawan.
Dia menuturkan, peluncuran Deel IQ dilakukan agar dapat digunakan untuk menyaring berbagai informasi untuk memudahkan proses perekrutan kerja. Nantinya, para pemimpin bisnis dan tim SDM hanya tinggal mengajukan pertanyaan yang relevan, hingga dapat membuat keputusan pemilihan kandidat yang tepat.
Lebih lanjut, perusahaan juga dapat menggunakan Deel IQ untuk mengumpulkan poin data secara cepat untuk dapat ditindaklanjuti, seperti total biaya terkait karyawan atau jumlah karyawan di bidang keterampilan tertentu, secara langsung dari data perusahaan mereka melalui platform Deel.
Dengan memanfaatkan data tenaga kerja tersebut, Karen menuturkan para pebisnis juga dapat membuat laporan instan untuk mendapatkan wawasan penting tentang tim mereka tanpa harus bergantung pada proses pelaporan manual berbasis spreadsheet.
“Dengan Deel IQ, bisnis dapat dengan mudah mengakses informasi SDM global yang andal dari Deel, ditambah wawasan yang bersumber dari data tenaga kerja mereka sendiri,” katanya.
Untuk menjamin keamanan, dia mengeklaim bahwa platform tersebut dapat memberikan informasi tentang data kontrak dan faktur. Tak hanya itu, akses ke AI dan database juga akan dibatasi pada lingkungan Virtual Private Cloud (VPC) Deel, sehingga memastikan bahwa data tidak dibagikan secara publik.
Sejauh ini Deel menurutnya juga telah menyediakan alat untuk menemukan talenta dan mengembangkan bisnisnya di negara lain. Deel IQ juga membantu bisnis untuk mencegah kesalahan lebih lanjut dalam perekrutan global dan manajemen karyawan, sehingga perusahaan dapat lebih berfokus dalam pengembangan bisnis dan penerapan strategi jangka panjang.
"Platform ini juga dilindungi oleh kontrol akses, yang menjamin bahwa akses data dibatasi secara eksklusif untuk pengguna dengan izin yang sesuai," terang Karen.
Baca juga: Pentingnya Perlindungan Data Pribadi pada Era Artificial Intelligence
Editor: Indyah Sutriningrum
Di Indonesia, antusiasme pekerja terhadap teknologi tersebut juga terus meningkat. Menurut studi LinkedIn 99 persen para pekerja kerah biru telah mengintegrasikan AI ke dalam pekerjaan mereka, hingga melampaui negara lain di kawasan Asia-Pasifik (APAC).
Baca juga: Artificial Intelligence (AI) Bukan Ancaman buat Pekerja Kreatif, Tetapi Teman
Tak hanya itu, di tengah persaingan yang semakin ketat, sebanyak 82 persen pekerja di Indonesia juga terbuka untuk menggunakan AI. Terutama dalam membantu meringankan permasalahan pekerjaan yang sulit untuk diselesaikan, khususnya saat diburu tenggat waktu pekerjaan.
Melihat peluang tersebut, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Deel meluncurkan platform Deel IQ, sebuah asisten kerja global yang didukung oleh AI. Teknologi ini digadang dapat memungkinkan pebisnis untuk mengakses informasi andal seputar sumber daya manusia (SDM) global dengan mudah.
Karen Ng, Head of Expansion Deel, Asia mengatakan, saat ini dunia usaha dan karyawan di Indonesia telah karib dan mengintegrasikan AI ke dalam pekerjaan sehari-hari mereka. Salah satunya yang mulai masif adalah terhadap departemen SDM.
Menurutnya, berbagai perusahaan di Tanah Air juga telah memanfaatkan potensi AI dalam berbagai tugas. Termasuk menganalisis data untuk mengidentifikasi indikator kepuasan karyawan, mengoptimalkan proses perekrutan dengan menggunakan algoritma untuk meninjau CV kandidat hingga jalur karier bagi karyawan.
Dia menuturkan, peluncuran Deel IQ dilakukan agar dapat digunakan untuk menyaring berbagai informasi untuk memudahkan proses perekrutan kerja. Nantinya, para pemimpin bisnis dan tim SDM hanya tinggal mengajukan pertanyaan yang relevan, hingga dapat membuat keputusan pemilihan kandidat yang tepat.
Lebih lanjut, perusahaan juga dapat menggunakan Deel IQ untuk mengumpulkan poin data secara cepat untuk dapat ditindaklanjuti, seperti total biaya terkait karyawan atau jumlah karyawan di bidang keterampilan tertentu, secara langsung dari data perusahaan mereka melalui platform Deel.
Dengan memanfaatkan data tenaga kerja tersebut, Karen menuturkan para pebisnis juga dapat membuat laporan instan untuk mendapatkan wawasan penting tentang tim mereka tanpa harus bergantung pada proses pelaporan manual berbasis spreadsheet.
“Dengan Deel IQ, bisnis dapat dengan mudah mengakses informasi SDM global yang andal dari Deel, ditambah wawasan yang bersumber dari data tenaga kerja mereka sendiri,” katanya.
Untuk menjamin keamanan, dia mengeklaim bahwa platform tersebut dapat memberikan informasi tentang data kontrak dan faktur. Tak hanya itu, akses ke AI dan database juga akan dibatasi pada lingkungan Virtual Private Cloud (VPC) Deel, sehingga memastikan bahwa data tidak dibagikan secara publik.
Sejauh ini Deel menurutnya juga telah menyediakan alat untuk menemukan talenta dan mengembangkan bisnisnya di negara lain. Deel IQ juga membantu bisnis untuk mencegah kesalahan lebih lanjut dalam perekrutan global dan manajemen karyawan, sehingga perusahaan dapat lebih berfokus dalam pengembangan bisnis dan penerapan strategi jangka panjang.
"Platform ini juga dilindungi oleh kontrol akses, yang menjamin bahwa akses data dibatasi secara eksklusif untuk pengguna dengan izin yang sesuai," terang Karen.
Baca juga: Pentingnya Perlindungan Data Pribadi pada Era Artificial Intelligence
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.