Serial Web Pusaka Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan Lewat Gerakan Siap Darling
29 October 2023 |
13:07 WIB
Konten edukasi mengenai pelestarian alam dalam medium film pendek atau serial menjadi salah satu cara untuk menjangkau generasi muda. Salah satunya melalui serial web bertajuk Pusaka karya produksi Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF).
Sejak 2018, BLDF konsisten mengemas beragam konten positif di media sosial yang memotivasi banyak orang untuk berbagi hal-hal positif dan inspiratif. Pusaka merupakan serial web keempat setelah tiga serial sebelumnya yang berjudul Prince Darling, Jumpa, dan Healing Trip yang telah ditonton lebih dari 12,5 juta kali di YouTube.
Baca juga: Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) Rilis Serial Web Pusaka, Petualangan 3 Sahabat Lindungi Alam
Dibintangi oleh Rezky Mickey sebagai Bima, Audya Ananta sebagai Risa, dan Ucup Klaten sebagai Getuk, serial web Pusaka resmi meuncurkan episode perdananya pada 22 Oktober. Serial ini tayang setiap Jumat, pukul 17.00 WIB di kanal YouTube Siap Darling.
"Pusaka merupakan serial web keempat sejak pertama kami memproduksi konten bertemakan anak muda dan lingkungan," ujar Mutiara Diah Asmara, Director Communication Djarum Foundation, di Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, Rabu (26/10/2023).
Lebih lanjut dia berujar, pesan dari serial web Pusaka adalah ingin menggarisbawahi gagasan bahwa kelestarian lingkungan terwujud dari buah kesadaran kita sebagai manusia untuk bersama-sama menjaga alam termasuk di dalamnya warisan sejarah bangsa.
"Tim produksi Pusaka mengambil latar keindahan alam Yogyakarta yang lekat dengan unsur warisan sejarah yang melegenda, yakni Kawasan Candi Prambanan," jelas Mutiara.
Adapun sinopsis Pusaka dikemas dengan tema menarik, seperti persahabatan, imajinasi, dan petualangan di dalamnya. Mengisahkan tentang tiga sahabat, Bima, Risa, dan Getuk yang mendapatkan mimpi aneh. Mereka didatangi kakek tua misterius yang menyuruhnya untuk mencari pusaka.
Akhirnya tiga sekawan itu berpetualang mencari Pusaka yang dimaksud sang kakek di tiga lokasi di Yogyakarta, yakni Candi Prambanan, Gunung Api Purba Nglanggeran, dan Pantai Watu Lumbung.
Dalam misi mencari pusaka, Bima, Risa, dan Getuk menemukan pelajaran berharga yang mengubah pandangan hidup mereka terhadap alam. Ketiganya mulai sadar dan tergerak untuk menjaga dan melestarikan alam. Dalam film ini juga diperlihatkan aksi gerakan Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling), yakni membersihkan sampah dan menanam pohon.
"Kita semua tentu ingat kisah Roro Jonggrang yang meminta Bandung Bondowoso membuatkan seribu candi dalam semalam, sayangnya menanam dan merawat pohon tidak bisa dilakukan semalam, kita harus melakukannya secara berkelanjutan," ujar Mutiara.
Sebelumnya aksi menanam pohon telah dilakukan oleh gerakan Siap Darling pada 2019 di Kawasan Candi Prambanan yang juga menjadi latar belakang lokasi dalam serial web Pusaka. Selanjutnya yang terbaru pada Agustus 2023, Siap Darling melibatkan sukarelawan muda dari berbagai Universitas untuk menanam 11.000 bibit tanaman di kawasan percandian Muara Jambi.
"Aksi aksi menanam pohon dan beragam jenis tumbuhan yang melibatkan partisipasi generasi muda lewat gerakan siap daring sudah dilakukan sejak 2018, termasuk diantaranya penanaman pohon di 9 kawasan situs warisan sejarah di pulau Jawa dan Sumatera," uajr Muriara.
Mutiara dan BDLF berharap makin banyak generasi muda yang sadar bahwa kegiatan menanam pohon artinya turut berperan dalam melestarikan alam.
"Jika bumi adalah ibu maka pohon adalah anak tercintanya, begitulah kami memandang pepohonan, memupuknya untuk berkembang baik, memeliharanya agar kuat penuh manfaat, dan melestarikan agar tegak bertahan untuk menyebar kebaikan," ujar Mutiara
Melalui peluncuran serial web ini, Bakti Lingkungan Djarum Foundation berharap akan semakin banyak lagi generasi muda yang menyadari bahwa mereka sebenarnya adalah Pusaka bagi kelestarian alam di masa mendatang.
"Diharapkan web series ini bisa menjadi refleksi diri untuk memberikan semangat, motivasi pembelajaran dalam mendorong konten-konten positif, terutama di era teknologi informasi saat ini," ujar Mutiara.
Turut hadir dalam acara tersebut, Nunu Anugrah, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia yang memberikan apresiasi atas peluncuran serial web Pusaka.
"Film tak hanya berperan sebagai media hiburan saja, tapi juga bisa mengedukasi dan menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal bermanfaat yang menuai kebaikan," ujarnya.
Lebih lanjut dia memaparkan, dunia tengah menghadapi triple planetary crisis yaitu, perubahan iklim, pencemaran udara, dan hilangnya keanekaragaman hayati, ketiganya saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi. Sebagai upaya menghadapi situasi krisis ini perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak.
"Keterlibatan aktif generasi muda dalam aksi menjaga lingkungan dapat menjadi modal dasar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hijau yang ramah lingkungan," paparnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Sejak 2018, BLDF konsisten mengemas beragam konten positif di media sosial yang memotivasi banyak orang untuk berbagi hal-hal positif dan inspiratif. Pusaka merupakan serial web keempat setelah tiga serial sebelumnya yang berjudul Prince Darling, Jumpa, dan Healing Trip yang telah ditonton lebih dari 12,5 juta kali di YouTube.
Baca juga: Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) Rilis Serial Web Pusaka, Petualangan 3 Sahabat Lindungi Alam
Dibintangi oleh Rezky Mickey sebagai Bima, Audya Ananta sebagai Risa, dan Ucup Klaten sebagai Getuk, serial web Pusaka resmi meuncurkan episode perdananya pada 22 Oktober. Serial ini tayang setiap Jumat, pukul 17.00 WIB di kanal YouTube Siap Darling.
"Pusaka merupakan serial web keempat sejak pertama kami memproduksi konten bertemakan anak muda dan lingkungan," ujar Mutiara Diah Asmara, Director Communication Djarum Foundation, di Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, Rabu (26/10/2023).
Lebih lanjut dia berujar, pesan dari serial web Pusaka adalah ingin menggarisbawahi gagasan bahwa kelestarian lingkungan terwujud dari buah kesadaran kita sebagai manusia untuk bersama-sama menjaga alam termasuk di dalamnya warisan sejarah bangsa.
"Tim produksi Pusaka mengambil latar keindahan alam Yogyakarta yang lekat dengan unsur warisan sejarah yang melegenda, yakni Kawasan Candi Prambanan," jelas Mutiara.
Adapun sinopsis Pusaka dikemas dengan tema menarik, seperti persahabatan, imajinasi, dan petualangan di dalamnya. Mengisahkan tentang tiga sahabat, Bima, Risa, dan Getuk yang mendapatkan mimpi aneh. Mereka didatangi kakek tua misterius yang menyuruhnya untuk mencari pusaka.
Akhirnya tiga sekawan itu berpetualang mencari Pusaka yang dimaksud sang kakek di tiga lokasi di Yogyakarta, yakni Candi Prambanan, Gunung Api Purba Nglanggeran, dan Pantai Watu Lumbung.
Dalam misi mencari pusaka, Bima, Risa, dan Getuk menemukan pelajaran berharga yang mengubah pandangan hidup mereka terhadap alam. Ketiganya mulai sadar dan tergerak untuk menjaga dan melestarikan alam. Dalam film ini juga diperlihatkan aksi gerakan Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling), yakni membersihkan sampah dan menanam pohon.
"Kita semua tentu ingat kisah Roro Jonggrang yang meminta Bandung Bondowoso membuatkan seribu candi dalam semalam, sayangnya menanam dan merawat pohon tidak bisa dilakukan semalam, kita harus melakukannya secara berkelanjutan," ujar Mutiara.
Sebelumnya aksi menanam pohon telah dilakukan oleh gerakan Siap Darling pada 2019 di Kawasan Candi Prambanan yang juga menjadi latar belakang lokasi dalam serial web Pusaka. Selanjutnya yang terbaru pada Agustus 2023, Siap Darling melibatkan sukarelawan muda dari berbagai Universitas untuk menanam 11.000 bibit tanaman di kawasan percandian Muara Jambi.
"Aksi aksi menanam pohon dan beragam jenis tumbuhan yang melibatkan partisipasi generasi muda lewat gerakan siap daring sudah dilakukan sejak 2018, termasuk diantaranya penanaman pohon di 9 kawasan situs warisan sejarah di pulau Jawa dan Sumatera," uajr Muriara.
Mutiara dan BDLF berharap makin banyak generasi muda yang sadar bahwa kegiatan menanam pohon artinya turut berperan dalam melestarikan alam.
"Jika bumi adalah ibu maka pohon adalah anak tercintanya, begitulah kami memandang pepohonan, memupuknya untuk berkembang baik, memeliharanya agar kuat penuh manfaat, dan melestarikan agar tegak bertahan untuk menyebar kebaikan," ujar Mutiara
Melalui peluncuran serial web ini, Bakti Lingkungan Djarum Foundation berharap akan semakin banyak lagi generasi muda yang menyadari bahwa mereka sebenarnya adalah Pusaka bagi kelestarian alam di masa mendatang.
"Diharapkan web series ini bisa menjadi refleksi diri untuk memberikan semangat, motivasi pembelajaran dalam mendorong konten-konten positif, terutama di era teknologi informasi saat ini," ujar Mutiara.
Turut hadir dalam acara tersebut, Nunu Anugrah, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia yang memberikan apresiasi atas peluncuran serial web Pusaka.
"Film tak hanya berperan sebagai media hiburan saja, tapi juga bisa mengedukasi dan menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal bermanfaat yang menuai kebaikan," ujarnya.
Lebih lanjut dia memaparkan, dunia tengah menghadapi triple planetary crisis yaitu, perubahan iklim, pencemaran udara, dan hilangnya keanekaragaman hayati, ketiganya saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi. Sebagai upaya menghadapi situasi krisis ini perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak.
"Keterlibatan aktif generasi muda dalam aksi menjaga lingkungan dapat menjadi modal dasar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hijau yang ramah lingkungan," paparnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.