Satu minggu setelah tragedi Itaewon. (Sumber gambar: Unsplash/John Ko)

4 Fakta di Balik Film Crush, Dokumenter Tragedi Pesta Halloween Mematikan di Itaewon

17 October 2023   |   17:23 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Like
Tepat setahun lalu, Itaewon membawa kabar duka kepada dunia. Pesta Halloween yang seharusnya suka cita berubah menjadi tragedi. Ratusan orang menjadi korban dan sejumlah acara dibatalkan sebagai bentuk penghormatan. Tragedi itu diangkat ke dalam bentuk film dokumenter berjudul Crush: Overcrowded Overwhelmed.

Tragedi Halloween di Itaewon terjadi pada 29 Oktober 2022. Kala itu, sekitar 100.000 orang yang didominasi kalangan remaja dan berusia dua puluhan, menghadiri pesta perayaan Halloween yang memang rutin digelar di pusat kota tersebut. Perayaan itu menjadi gelaran pertama kalinya dimana pengunjung tidak dibatasi termasuk bebas syarat menggunakan masker sejak pandemi Covid-19.

Baca juga: Astaga, Tragedi Pesta Halloween Itaewon Renggut 149 Korban Jiwa

Antusiasme yang sangat besar, banyaknya orang yang berdatangan, serta minimnya pengaturan dari petugas berwenang keamanan, membuat kawasan permukiman yang terletak di distrik Yongsan-gu, Seoul, Korea Selatan itu chaos dan tidak terkendali. Itaewon kala itu seketika berubah menjadi lautan manusia.
 

Poster film Crush: Overcrowded Overwhelmed. (Sumber gambar: Paramount+)

Poster film Crush: Overcrowded Overwhelmed. (Sumber gambar: Paramount+)

Seiring waktu, orang-orang mulai berdesakan, jatuh pingsan, bahkan kehabisan napas. Satu per satu korban pun mulai berjatuhan. Pemerintah setempat melaporkan bahwa tragedi mengenaskan yang terjadi di Itaewon itu memakan korban meninggal sebanyak 159 orang, sementara 196 lainnya luka-luka. Angka ini termasuk kematian di kemudian hari setelah kejadian tersebut.

Lantas, apa yang dikisahkan dalam film dokumenter Crush: Overcrowded Overwhelmed dari peristiwa tersebut? Berikut adalah beberapa fakta menariknya.
 

1. Dibuat menjadi dua bagian

Menurut laporan Korea JoongAng Daily, dokumenter Crush: Overcrowded Overwhelmed akan ditayangkan menjadi dua bagian. Fokus utamanya adalah menelusuri kejadian-kejadian mengganjal yang terjadi di malam perayaan Halloween yang berubah menjadi bencana itu.

Pasalnya, berbeda dengan bencana massal yang terjadi di negara lainnya, tidak ada pihak penyelenggara resmi yang berkaitan atau bertanggung jawab langsung dengan perayaan Halloween di Itaewon. Hal ini yang membuat publik Korea berpendapat bahwa insiden tersebut terjadi lantaran kurangnya persiapan dan aksi tanggap dari pemerintah untuk mengendalikan kemungkinan kerumunan massa, pasca dilonggarkannya aturan pembatasan Covid.

Terlebih, beberapa media lokal melaporkan bahwa Seoul sebenarnya memiliki sistem prediksi jumlah pengunjung secara real-time berdasarkan data ponsel, sehingga publik bisa memantau tingkat keramaian suatu lokasi tertentu. Namun, saat itu, sistem tersebut tidak diaktifkan pada malam terjadinya peristiwa di Itaewon.
 

2. Hadirkan kesaksian para korban

Film dokumenter Crush akan menampilkan sejumlah kesaksian dan cerita dari para saksi kejadian tragedi Halloween di Itaewon. Mulai dari seorang pelajar AS yang tinggal di Korea, dua tentara AS yang sedang tidak bertugas, hingga seorang eksekutif mode dan ilustrator Korea yang terjebak dalam kerumunan massa dan akhirnya selamat tapi tubuhnya menjadi lumpuh sebagian.

Dokumenter serial ini akan menyelami momen demi momen secara mendalam tentang bagaimana tragedi Itaewon terjadi, dan kekuatan yang membuat banyak orang panik. Ini akan mencakup cerita dan arsip dari narasumber pertama yang langka, dan belum pernah diungkap publik.

Selain itu, film tersebut juga menyoroti kisah perjuangan keluarga korban tragedi Itaewon yang menuntut penyelidikan menyeluruh atas kejadian malam itu termasuk tanggapan pemerintah setelahnya.

Banyak keluarga korban yang menuntut keadilan sepenuhnya dari tragedi tersebut, sebab mereka menilai bahwa pihak kepolisian gagal untuk meminta pertanggung jawaban ke pejabat yang lebih tinggi, dalam hal ini kepala kepolisian atau Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan.
 
 

3. Digarap oleh sutradara Amerika

Crush: Overcrowded Overwhelmed digarap oleh sutradara Amerika yakni Jeff Zimbalist. Dia adalah sutradara peraih Emmy Awards yang paling dikenal karena film-film panjangnya seperti Favela Rising, The Two Escobars, Youngstown Boys, Bollywood: The Greatest Love Story Ever Told, dan The Scribe of Urabá.

Sementara Stu Schreiberg, Terence Wrong. Susan Zirinsky, Josh Gaynor bertindak sebagai poduser eksekutif, Aysu Saliba sebagai produser pengawas dan Alana Saad sebagai produser. Film ini juga didukung oleh tiga rumah produksi sekaligus yakni See It Now Studios, Triage Entertainment, dan All Rise Films.

Seet It Now Studios adalah rumah produksi yang dipimpin oleh mantan Presiden CBS News, Susan Zirinsky. Rumah produksi yang berdiri pada September 2021 itu dikenal berkat proyek dokumenter mereka, 11 Minutes, yang menceritakan kisah penembakan massal di festival musik Route 91 Harvest di Las Vegas, AS.
 

4. Bencana massal paling mematikan

Tragedi pesta Halloween di Itaewon yang menelan banyak korban menjadi bencana paling mematikan di Korea Selatan, sejak tenggelamnya kapal MV Sewol pada 2004, dan peristiwa korban massal terbesar di Seoul sejak runtuhnya Sampoong Department Store pada 1995. Termasuk, menjadi aksi massa yang paling mematikan di negara tersebut melampaui insiden 1959 di Stadion Kota Busan yang membuat 67 orang tewas.

Oleh karena itu, film dokumenter ini menarik untuk diikuti lebih lanjut kisah dan narasinya, untuk menelusuri akar penyebab dari tragedi di Itaewon menurut kesaksian para korban dan saksi mata yang terlibat. Adapun, film Crush: Overcrowded Overmhelmed mulai tayang pada hari ini di layanan streaming Paramount+.

Baca juga: Film Dokumenter Crush Tayang di Paramount+, Kisah Kelam Tragedi Halloween 2022 Itaewon

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Kala Santapan Khas Rempah Nusantara Bertemu dengan Menu Modern di Antarasa

BERIKUTNYA

Mengenal Motif-motif Kain Tenun Ikat "Tama Lu'a" dari Palue

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: