Jakarta Muslim Fashion Week 2024 Fokus pada Penguatan Ekosistem Modest Fesyen Nasional
13 October 2023 |
14:35 WIB
Agenda fesyen muslim tahunan, Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 kembali digelar Kementerian Perdagangan Republik Indonesia berkolaborasi dengan beberapa asosiasi bidang fesyen. Tahun ini, JMFW 2024 mencoba mengangkat fokus yang krusial dalam industri fesyen muslim di Indonesia.
Salah satunya adalah upaya memperkuat ekosistem modest fesyen nasional melalui gelaran pertunjukkan fesyen. Konsentrasi pada ekosistem modest fesyen ini diupayakan juga melalui dorongan peluang transaksi bisnis yang terjadi selama JMFW 2024 nanti berlangsung.
Untuk memastikan transaksi berjalan, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menjelaskan Kementerian Perdagangan melakukan kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, hingga Asosiasi Perngusaha Ritel Indonesia.
Kolaborasi tersebut dimaksudkan untuk menjaring pembeli termasuk ritel dan distributor di dalam negeri sekaligus membuat peran perwakilan perdagangan lebih optimal. Dalam hal ini, Kementerian Perdagangan juga menjembatani pembeli internasional dengan perusahaan dan jenama-jenama Indonesia.
Didi menjelaskan, Indonesia masih optimis bisa mendominasi distribusi pasar modest feyen dunia. Salah satu faktor yang mendorongnya adalah dukungan tren peningkatan populasi muslim global yang didominasi oleh generasi milenial. Apalagi, generasi muda kini cukup berkosentrasi dengan isu lingkungan dan menuntut fesyen ramah lingungan kepada pelaku industri kreatif.
Baca juga: Melihat Keindahan Sentuhan Motif Wastra Nusantara dalam Balutan Modest Fesyen
“Menurut saya, generasi milenial mempengaruhi tren modest fesyen. Selain itu, Indonesia juga memiliki keunggulan keragaman budaya yang kaya, kearfikan lokal, serta kualitas SDM yang tinggi,” sebut Didi dalam kick-off JMFW 2024 pada Kamis (12/10/2023) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Puncak pelaksanaan JMFW 2024 akan diselenggarakan mulai 19-21 Oktober 202 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, bertepatan dengan Trade Expo Indonesia (TEI) yang diselenggarakan pada 18-22 Oktober 2023. Kegiatan JMFW 2024 akan berfokus pada rangakian cara gelaran dan pertunjukan busana, pemaran dagang, dan penjajak bisnis bagi industri bsnis fesyen terkait.
Di tengah derasnya arus industri kreatif, Didi cukup menyoroti peluang kolaborasi antar sektor yang bisa dimanfaatkan oleh beberapa industri. Misalnya saja industri fesyen dan otomatif yang tampaknya jauh tetapi bisa saling mendukung dalam sebuah event. “Ada paradigma baru dalam industri fesyen dengan otomotif. Di dunia internasional, ada namanya Lamborghini Street Fashion. Jadi perusahaan otomotif dunia sudah mulai kolaborasi menampilkan model mobilnya yang dikaitkan dengan fesyen,” papar Didi.
Didi menjelaskan, kaitan antara kolaborasi industri otomotif dan fesyen ini bisa dieksplorasi dari segi warna dan model yang bisa disesuaikan dengan selera otomotif. Kolaborasi antar sektor ini bisa menjadi ide dan perwajahan baru bagi tiap-tiap industri yang terlibat. Dengan dukungan sektor lain, industri fesyen juga bisa terus terdorong sesuai dengan misi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai trendsetter modest fesyen dunia pada 2024 mendatang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Salah satunya adalah upaya memperkuat ekosistem modest fesyen nasional melalui gelaran pertunjukkan fesyen. Konsentrasi pada ekosistem modest fesyen ini diupayakan juga melalui dorongan peluang transaksi bisnis yang terjadi selama JMFW 2024 nanti berlangsung.
Untuk memastikan transaksi berjalan, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menjelaskan Kementerian Perdagangan melakukan kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, hingga Asosiasi Perngusaha Ritel Indonesia.
Kolaborasi tersebut dimaksudkan untuk menjaring pembeli termasuk ritel dan distributor di dalam negeri sekaligus membuat peran perwakilan perdagangan lebih optimal. Dalam hal ini, Kementerian Perdagangan juga menjembatani pembeli internasional dengan perusahaan dan jenama-jenama Indonesia.
Didi menjelaskan, Indonesia masih optimis bisa mendominasi distribusi pasar modest feyen dunia. Salah satu faktor yang mendorongnya adalah dukungan tren peningkatan populasi muslim global yang didominasi oleh generasi milenial. Apalagi, generasi muda kini cukup berkosentrasi dengan isu lingkungan dan menuntut fesyen ramah lingungan kepada pelaku industri kreatif.
Baca juga: Melihat Keindahan Sentuhan Motif Wastra Nusantara dalam Balutan Modest Fesyen
“Menurut saya, generasi milenial mempengaruhi tren modest fesyen. Selain itu, Indonesia juga memiliki keunggulan keragaman budaya yang kaya, kearfikan lokal, serta kualitas SDM yang tinggi,” sebut Didi dalam kick-off JMFW 2024 pada Kamis (12/10/2023) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Puncak pelaksanaan JMFW 2024 akan diselenggarakan mulai 19-21 Oktober 202 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, bertepatan dengan Trade Expo Indonesia (TEI) yang diselenggarakan pada 18-22 Oktober 2023. Kegiatan JMFW 2024 akan berfokus pada rangakian cara gelaran dan pertunjukan busana, pemaran dagang, dan penjajak bisnis bagi industri bsnis fesyen terkait.
Peluang Kolaborasi Brand Feysen dan Otomotif
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi membuka Kick-off JMFW 2024 (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)
Di tengah derasnya arus industri kreatif, Didi cukup menyoroti peluang kolaborasi antar sektor yang bisa dimanfaatkan oleh beberapa industri. Misalnya saja industri fesyen dan otomatif yang tampaknya jauh tetapi bisa saling mendukung dalam sebuah event. “Ada paradigma baru dalam industri fesyen dengan otomotif. Di dunia internasional, ada namanya Lamborghini Street Fashion. Jadi perusahaan otomotif dunia sudah mulai kolaborasi menampilkan model mobilnya yang dikaitkan dengan fesyen,” papar Didi.
Didi menjelaskan, kaitan antara kolaborasi industri otomotif dan fesyen ini bisa dieksplorasi dari segi warna dan model yang bisa disesuaikan dengan selera otomotif. Kolaborasi antar sektor ini bisa menjadi ide dan perwajahan baru bagi tiap-tiap industri yang terlibat. Dengan dukungan sektor lain, industri fesyen juga bisa terus terdorong sesuai dengan misi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai trendsetter modest fesyen dunia pada 2024 mendatang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.