Melihat Keindahan Sentuhan Motif Wastra Nusantara dalam Balutan Modest Fesyen
02 October 2023 |
16:00 WIB
Dalam setiap penampilan di ajang pekan mode dunia, para desainer Indonesia kerap menghadirkan keindahan dan pesona wastra Nusantara. Keindahan wastra tersebut juga dieksplorasi secara detail oleh sejumlah desainer saat membawakan tren modest fashion koleksi Spring-Summer 2024.
Baik itu dalam perhelatan Indonesia Internasional Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) di ajang Front Row Paris maupun London Fashion Week, yang diselenggarakan di London pada September 2023.
Baca juga: Mengintip Koleksi Modest Fesyen Spring-Summer 8 Desainer Tanah Air yang Tampil di Paris
Salah satu jenama modest fashion yang membawa koleksi berbahan wastra Nusantara dengan desain modern, stylish, dan fashionable adalah Kami. Bukan kali pertama, brand yang didirikan pada 2009 ini telah beberapa kali unjuk gigi di panggung mode internasional. Sebelumnya, mereka sempat tampil di Seoul Fashion Mode dan New York Fashion Week, dan yang terbaru adalah Front Row Paris dan London Fashion Week.
Istafiana Candarini, Chief Executive Officer (CEO) Kami. mengatakan kehadirannya di pekan mode internasional ini menjadi wadah untuk memperkenalkan fesyen Indonesia di kancah internasional, terutama untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai kiblat modest fesyen dunia.
Adapun koleksi yang dibawa dalam perhelatan Front Row Paris dan London Fashion Week ini mengangkat tema Orva Collection dibalut dengan motif bunga Rain Lily yang melambangkan “harapan” dari perjalanan 14 tahun perjalanan sebagai modest fashion brand.
Pada Front Row Paris, Kami. membawa warisan budaya lokal dengan sentuhan magis warna-warni kain Endek khas Bali, yang diaplikasikan dalam siluet feminim. Wanita yang akrab disapa Irin ini mengatakan pemilihan ini didasari oleh presensi kain Endek yang mewujudkan sebuah romantisme khidmat dan sakral.
“Terlebih dari beragam Kain Endek, kami mempelajari bahwa romantisme bukan hanya tentang cinta tetapi keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, alam, dan sesamanya,” tuturnya.
Untuk memperkuat simbol romantisme dan gaya feminim, Kami. juga menyelipkan motif bunga rain lili yang dipadukan dengan keindahan Kain Endek dari Agung Bali Collection. Adapun material yang digunakan antara lain linen, katun, silk, tulle, hingga organza.
Orva Collection kali ini juga menampilkan palet warna-warni yang khas sehingga menghasilkan 10 looks dinamis yang disempurnakan oleh ornament payet sehingga memberi kesan yang lebih dramatis dan elegan. “Koleksi ini menampilkan detail pleats, draped layers, dan potongan asymmetrical yang melengkapi perpaduan rumit kain Endek dengan keanggunan gaya Paris yang modern,” tuturnya.
Sementara itu, dalam pekan mode London Fashion Week, Kami. menghadirkan siluet elegan dalam 12 looks yang diperkaya dengna sentuhan modern seperti potongan asimetris, pleats, potongan oversize, dan yoke, terinspirasi dari siluet trench coat yang identik dengan Inggris.
“Semua elemen ini dipercantik dengan adanya beadings, membuat tampilan semakin memikat,” tambahnya.
Detailed craftsmanship yang menjadi ciri khas Kami. juga terlihat dari motif bunga Rain Lily yang dieksplorasi dalam permainan material, mulai dari shantung yang memberi kesan formal, diikuti dengan satin, sutra, chiffon, yang melambai elegan.
Seperti halnya koleksi di Paris yang membawa wastra nusantara, di London pun Kami. mengeksplorasi keindahan wastra berupa Kain Tenun Garut dengan dominasi tiga warna yang selaras dengan gaya urban dan chic warga London yaitu biru, peach, dan coklat.
“Melalui beragam wastra yang kami tampilkan di Paris dan London dalam balutan modest fesyen bersama sejumlah desainer lainnya, diharapkan menjadi angin segar bagi perkembangan modest fesyen Indonesia di kancah internasional,” tuturnya.
Selain Kami., desainer dan jenama fesyen lainnya yang terbilang cukup sering menonjolkan keanggunan dan keindahan wastra nusantara dalam balutan modest wear adalah Khanaan. Desain busana yang dihasilkannya sering terlihat menghiasi berbagai panggung mode baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Misalnya saja di Jakarta Fashion Week, Indonesia Fashion Week, serta acara internasional seperti Arab Fashion Week, Dubai Fashion Week, dan yang terbaru dalam ajang Front Row Paris dan London Fashion Week Spring/Summer 23-24 melalui group show Indonesia Now.
Khanaan sukses membius mata dunia melalui koleksi modest dengan motif geometris kuno dan motif monogram dengan perpaduan dua wastra nusantara yakni tenun Garut dan batik Pekalongan dalam perhelatan Front Row Paris.
Motif wastra tersebut menjadi sorotan dalam koleksi gaun panjang dan outer yang dikombinasikan dengan warna-warni yang mewakili bangunan arsitektur Paris.
Sementara di London Fashion Week, Khanaan akan berkolaborasi dengan Nada Puspita untuk membawakan koleksi Take a Bow yang menampilkan desain anggun nan feminin.
Keindahan desain tersebut diwujudkan dengan cara menggabungkan watercolor style dan pola bunga yang menjadi ciri khas Nada Puspita dengan motif tambahan textured pixelated ikat milik Khanaan.
Pola bunga pada koleksi ini pun digambarkan dengan unik, yaitu merambat layaknya flow pita yang meliuk-liuk. Tak hanya itu, monogram dari Nada Puspita dan Khanaan pun direimajinasikan dalam bentuk bow atau pita, yang semakin menambah kesan unik dan istimewa pada koleksi ini.
Take A Bow hadir dalam total 10 looks dengan beberapa artikel, mulai dari wrap blouse, flowy skirt, hingga statement dresses, yang dipercantik dengan berbagai macam aksen feminin dan elegan, seperti pleasant sleeves, pleated accents, serta frilled cuffs and collar.
Koleksi inipun dirancang dari beberapa jenis bahan, seperti satin, shimmering organza, dan tile, yang ditampilkan dalam warna-warna ciri khas Nada Puspita dan Khanaan tersendiri, yaitu hitam, ivory, dusty blue, camel, lemon, dan blush. Perwujudan nama koleksi ini tidak hanya dilakukan dengan adanya motif pita belaka.
“Melalui koleksi ini, kami berharap dapat memperkenalkan modest fashion ke industri mode global sebagai sebuah tren yang tak terbatas pada nilai kenyamanan semata. Melainkan juga sebagai pernyataan gaya yang dapat merepresentasikan nilai feminin dan anggun dari seorang wanita,” ujar Khanaan.
Baca juga: Pesona Songket dalam Balutan Modest Wear, Tampak Anggun & Kekinian
Editor: Dika Irawan
Baik itu dalam perhelatan Indonesia Internasional Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) di ajang Front Row Paris maupun London Fashion Week, yang diselenggarakan di London pada September 2023.
Baca juga: Mengintip Koleksi Modest Fesyen Spring-Summer 8 Desainer Tanah Air yang Tampil di Paris
Salah satu jenama modest fashion yang membawa koleksi berbahan wastra Nusantara dengan desain modern, stylish, dan fashionable adalah Kami. Bukan kali pertama, brand yang didirikan pada 2009 ini telah beberapa kali unjuk gigi di panggung mode internasional. Sebelumnya, mereka sempat tampil di Seoul Fashion Mode dan New York Fashion Week, dan yang terbaru adalah Front Row Paris dan London Fashion Week.
Istafiana Candarini, Chief Executive Officer (CEO) Kami. mengatakan kehadirannya di pekan mode internasional ini menjadi wadah untuk memperkenalkan fesyen Indonesia di kancah internasional, terutama untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai kiblat modest fesyen dunia.
Adapun koleksi yang dibawa dalam perhelatan Front Row Paris dan London Fashion Week ini mengangkat tema Orva Collection dibalut dengan motif bunga Rain Lily yang melambangkan “harapan” dari perjalanan 14 tahun perjalanan sebagai modest fashion brand.
Pada Front Row Paris, Kami. membawa warisan budaya lokal dengan sentuhan magis warna-warni kain Endek khas Bali, yang diaplikasikan dalam siluet feminim. Wanita yang akrab disapa Irin ini mengatakan pemilihan ini didasari oleh presensi kain Endek yang mewujudkan sebuah romantisme khidmat dan sakral.
“Terlebih dari beragam Kain Endek, kami mempelajari bahwa romantisme bukan hanya tentang cinta tetapi keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, alam, dan sesamanya,” tuturnya.
Untuk memperkuat simbol romantisme dan gaya feminim, Kami. juga menyelipkan motif bunga rain lili yang dipadukan dengan keindahan Kain Endek dari Agung Bali Collection. Adapun material yang digunakan antara lain linen, katun, silk, tulle, hingga organza.
Orva Collection kali ini juga menampilkan palet warna-warni yang khas sehingga menghasilkan 10 looks dinamis yang disempurnakan oleh ornament payet sehingga memberi kesan yang lebih dramatis dan elegan. “Koleksi ini menampilkan detail pleats, draped layers, dan potongan asymmetrical yang melengkapi perpaduan rumit kain Endek dengan keanggunan gaya Paris yang modern,” tuturnya.
Sementara itu, dalam pekan mode London Fashion Week, Kami. menghadirkan siluet elegan dalam 12 looks yang diperkaya dengna sentuhan modern seperti potongan asimetris, pleats, potongan oversize, dan yoke, terinspirasi dari siluet trench coat yang identik dengan Inggris.
“Semua elemen ini dipercantik dengan adanya beadings, membuat tampilan semakin memikat,” tambahnya.
Detailed craftsmanship yang menjadi ciri khas Kami. juga terlihat dari motif bunga Rain Lily yang dieksplorasi dalam permainan material, mulai dari shantung yang memberi kesan formal, diikuti dengan satin, sutra, chiffon, yang melambai elegan.
Seperti halnya koleksi di Paris yang membawa wastra nusantara, di London pun Kami. mengeksplorasi keindahan wastra berupa Kain Tenun Garut dengan dominasi tiga warna yang selaras dengan gaya urban dan chic warga London yaitu biru, peach, dan coklat.
“Melalui beragam wastra yang kami tampilkan di Paris dan London dalam balutan modest fesyen bersama sejumlah desainer lainnya, diharapkan menjadi angin segar bagi perkembangan modest fesyen Indonesia di kancah internasional,” tuturnya.
Selain Kami., desainer dan jenama fesyen lainnya yang terbilang cukup sering menonjolkan keanggunan dan keindahan wastra nusantara dalam balutan modest wear adalah Khanaan. Desain busana yang dihasilkannya sering terlihat menghiasi berbagai panggung mode baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Khanaan sukses membius mata dunia melalui koleksi modest dengan motif geometris kuno dan motif monogram dengan perpaduan dua wastra nusantara yakni tenun Garut dan batik Pekalongan dalam perhelatan Front Row Paris.
Motif wastra tersebut menjadi sorotan dalam koleksi gaun panjang dan outer yang dikombinasikan dengan warna-warni yang mewakili bangunan arsitektur Paris.
Sementara di London Fashion Week, Khanaan akan berkolaborasi dengan Nada Puspita untuk membawakan koleksi Take a Bow yang menampilkan desain anggun nan feminin.
Keindahan desain tersebut diwujudkan dengan cara menggabungkan watercolor style dan pola bunga yang menjadi ciri khas Nada Puspita dengan motif tambahan textured pixelated ikat milik Khanaan.
Pola bunga pada koleksi ini pun digambarkan dengan unik, yaitu merambat layaknya flow pita yang meliuk-liuk. Tak hanya itu, monogram dari Nada Puspita dan Khanaan pun direimajinasikan dalam bentuk bow atau pita, yang semakin menambah kesan unik dan istimewa pada koleksi ini.
Take A Bow hadir dalam total 10 looks dengan beberapa artikel, mulai dari wrap blouse, flowy skirt, hingga statement dresses, yang dipercantik dengan berbagai macam aksen feminin dan elegan, seperti pleasant sleeves, pleated accents, serta frilled cuffs and collar.
Koleksi inipun dirancang dari beberapa jenis bahan, seperti satin, shimmering organza, dan tile, yang ditampilkan dalam warna-warna ciri khas Nada Puspita dan Khanaan tersendiri, yaitu hitam, ivory, dusty blue, camel, lemon, dan blush. Perwujudan nama koleksi ini tidak hanya dilakukan dengan adanya motif pita belaka.
“Melalui koleksi ini, kami berharap dapat memperkenalkan modest fashion ke industri mode global sebagai sebuah tren yang tak terbatas pada nilai kenyamanan semata. Melainkan juga sebagai pernyataan gaya yang dapat merepresentasikan nilai feminin dan anggun dari seorang wanita,” ujar Khanaan.
Baca juga: Pesona Songket dalam Balutan Modest Wear, Tampak Anggun & Kekinian
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.