Kutu Busuk Menyerang Paris, Bagaimana Cara Menanggulanginya?

Wabah kutu busuk menyerang Paris dan kota-kota di Prancis lainnya baru-baru ini. Fenomena aneh ini telah menjadi perhatian pemerintah setempat, Namun, hewan berukuran kecil itu terus menyebar ke seluruh kota hingga memenuhi transportasi umum, seperti bus dan kereta.

Kota Paris kini harus berjuang melawan wabah kutu busuk tersebut. Terlebih, kota yang mendapat julukan City of Light ini sebentar lagi akan menjadi tuan rumah Olimpiade. Oleh karena itu, pemerintah setempat tak ingin wabah ini menghambat atau bahkan menganggu persiapan ajang bergengsi tersebut yang akan dibuka kurang dari satu tahun lagi.

Baca juga: Apa Itu Sindrom Paris? Turis Asal Negara Ini Sering Mengalaminya

Melansir National Institutes of Health, kutu busuk merupakan salah satu jenis serangga dengan bentuk pipih dan lonjong. Binatang kecil ini perlu diwaspadai karena kerap bersembunyi di tempat-tempat sempit dan tak terduga, dari perabotan rumah hingga kasur yang menjadi tempat tidur.

Bentuknya yang kecil juga memungkinkan mereka menempel di lipatan tirai, pegas kotak, alas tiang, bantal sofa, dan sambungan furnitur. Mereka akan senantiasa menanti manusia-manusia datang, lalu menempel di kulitnya.

Walau sebenarnya tidak terlalu bahaya, efek gigitannya tetap saja akan membuat siapa saja terganggu. efeknya umumnya hanya berupa bekas gigitan kecil atau ruam, meski pada beberapa kasus bisa memicu reaksi alergi khusus.

Salah satu ciri utama seseorang telah terkena gigitan biasanya akan muncul bintik merah. Pada area sekitar gigitan, akan ada rasa gatal yang cukup parah. Namun, jika gigitannya banyak, ada risiko seseorang akan mengalami gejala sistemik, termasuk demam dan rasa tidak enak badan.
 
Mengutip dari Healthline, kutu busuk termasuk serangga cerdas dan tangguh. Dia bisa berkembang biak dengan cepat ketika situasinya telah membuatnya nyaman. Seekor betina bisa bertelur 500 butir seumur hidupnya.

Hal ini pula yang bisa memunculkan fenomena wabah. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pengisap darah kecil ini bisa menyebabkan banyak malasah di dalam rumah atau bahkan di sebuah kota.

Namun, tenang, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengusir kutu busuk dari lingkungan sekitar. Langkah pertama ialah dengan mengidentifikasi semua area yang berpotensi jadi tempat hidup si pengisap darah tersebut.

Jika menemukan kutu busuk, sebaiknya langsung dicari sumber tempat asal hewan tersebut. Akan lebih baik membasmi serangga ketik masih dalam jumlah sedikit, sebelum akhirnya menjadi sebuah koloni. Genhype bisa mencarinya di bantal sofa, stop kontak, kasur kamar, bahkan hingga lukisan atau poster dinding.

Langkah kedua ialah dengan menjebak kutu busuk tersebut. bagian-bagian rumah yang dicurigai segera ditandai. Lalu, seseorang bisa memakai penyedot debu untuk membersihkan area tersebut. Setelah itu, cobalah untuk mencuci perabotan rumah tersebut secara bersih.

Penghuni rumah mesti memastikan kutu telah hilang. Setelah perabotan rumah tangga dibersihkan, pastikan barang tersebut benar-benar tidak lagi menjadi tempat kutu busuk. Jika kalian ragu, tak ada salahnya untuk menggantinya langsung dengan yang baru.

Lalu, benahi rumah sedemikian rupa secara menyeluruh. Mulailah dengan menata buku atau pakaian yang tergeletak tak beraturan di rumah. Bersihkan mereka dengan benar sebelum dirapikan.

Langkah ketiga ialah dengan membunuh kutu busuk. Cara menghilangkan kutu busuk cukup mudah. Untuk langkah pertama, sebaiknya hindari bahan kimia terlebih dahulu.

Serangga ini akan cukup mudah dibunuh dengan suhu panas 46,11 Celcius atau sangat dingin 0 Celcius. Untuk di Indonesia, rasanya akan lebih mudah membunuhnya dengan suhu panas.

Caranya gampang, cukup dengan rendam perabotan rumah non-elektrik ke air panas selama 30 menit. Masukkan ke pengering dan atur suhu panas tertinggi selama 30 menit.

Jika cara ini kurang, barulah memakai penghilangan dengan cairan kimia. Carilah produk yang terdaftar untuk membasmi kutu busuk. Bahan piretrin dan piretroid cukup efektif. Namun, jika ragu, segera hubungi petugas terkait untuk melakukan pembersihan secara lebih aman.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla