Suhu panas di beberapa kota Indonesia mencapai 40 derajat celsius (Sumber gambar ilustrasi: pexels/ oleksandr p)

Cuaca Panas Ekstrem Masih Mengintai pada Oktober 2023, Simak Penjelasan BMKG

01 October 2023   |   08:30 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Warga di beberapa daerah di Indonesia perlu bersiap menghadapai panas Oktober 2023. AccuWeather memperkirakan sejumlah daerah di Indonesia akan memiliiki cuaca panas yang cukup tinggi, bahkan sampai 42 derajat celsius. Cuaca panas ekstrem ini dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer.

Dikutip dari laman AccuWeather, Surabaya adalah salah satu kota di Pulau Jawa yang memiliki cuaca sangat panas pada Oktober 2023. Daerah yang dikenal sebagai kota Pahlawan itu rata-rata memiliki cuaca berawan.

Baca juga: Suhu Bumi Makin Tinggi, Ini Kiat Mengantisipasi & Menghadapi Cuaca Panas

Laman itu memperkirakan cuaca panas berawan akan berlangsung dari 1 sampai 10 Oktober 2023 dengan suhu berkisar dari 36 derajat celsius sampai 42 derajat celsius. Suhu di kota tersebut akan mencapai 43 derajat celsius ketika memasuki hari ke-13.

Sebelumnya, dari 10 sampai 12 Oktober 2023, cuaca di Surabaya akan memiliki panas 42 derajat celsius. Setelah 13 Oktober, salah satu kota besar di Indonesia itu bercuaca antara 38-39 derajat celsius.

Selain Surabaya, laman itu juga memprediksi kota lainnya yang akan sangat panas pada bulan sepuluh tahun ini adalah Semarang, Jawa Tengah. Ibu Kota Jawa Tengah itu diprediksi akan mencapai suhu 40 derajat celsius pada 10 dan 13 Oktober 2023.

Meskipun begitu, AccuWeather juga memprediksi Semarang akan mengalami hujan dan berawan. Hujan diperkirakan akan turun  pada 6 dan 8 Oktober 2023. Suhu di kota ini diprediksi oleh laman tersebut berada pada kisaran 35–40 derajat celsius.

Kota lainnya dengan cuaca yang sangat panas pada Oktober 2023 juga akan terjadi di Palangkaraya, Kalimantan. Laman ini memperkirakan suhu tertinggi di Palangkaraya mencapai 41 derajat celsius pada 13 Oktober 2023.

Sebelum mencapai suhu tertinggi, kota tersebut akan memiliki panas hingga 40 derajat celsius selama tiga hari berturut-turut, yakni dari 10 sampai 12 Oktober 2023.

Berdasarkan data hasil pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu maksimum terukur selama periode 22-29 September 2023 di beberapa wilayah Indonesia terjadi cukup tinggi dengan kisaran 35-38° C pada siang hari.

Adapun suhu maksimum tertinggi selama periode tersebut ada yang mencapai 38° C yang terukur di Kantor Stasiun Klimatologi Semarang, Jawa Tengah pada 25 dan 29 September 2023, serta di Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Jawa Barat pada 28 September 2023.

Sementara itu suhu maksimum terukur di wilayah Jabodetabek berada pada kisaran 35-37.5° C, di mana suhu maksimumnya terukur di wilayah Tangerang Selatan pada 29 September 2023.

Secara umum, fenomena suhu panas terik tersebut dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer. Saat ini kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di Jawa hingga Nusa Tenggara (termasuk Jabodetabek) didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah dan sangat minimnya tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari.

Kondisi ini tentunya menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer, sehingga suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik.

Seperti diketahui, bahwa saat ini sebagian besar wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator masih mengalami musim kemarau dan sebagian lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada periode Oktober-November ini, sehingga kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.

Pada akhir September, posisi semu matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator, yang berarti bahwa sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator termasuk wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara mendapatkan pengaruh dampak penyinaran matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lainnya di mana pemanasan sinar matahari cukup optimal terjadi pada pagi menjelang siang dan pada siang hari.

Namun demikian, fenomena astronomis ini tidak berdiri sendiri dalam mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem di permukaan bumi. Faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara memiliki dampak yang lebih besar juga terhadap kondisi suhu terik di suatu wilayah seperti yang terjadi saat ini di beberapa wilayah Indonesia.

Baca juga: 7 Tips Pilih Pakaian yang Cocok Saat Cuaca Panas

Fenomena panas terik ini diprediksikan masih dapat berlangsung dalam periode oktober ini, mengingat kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari, sehingga BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Review Petualangan Sherina 2: Cerita Penjelajahan Level Berbeda Sambil Nostalgia

BERIKUTNYA

Hypereport: Mengintip Suka Duka hingga Peluang Besar Profesi Host Live Selling

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: