Suasana Museum Nasional saat terjadinya kebakaran di Jakarta, Sabtu (16/9/2023). (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Begini Nasib Koleksi Pusaka Pangeran Diponegoro di Museum Nasional Usai Insiden Kebakaran

18 September 2023   |   17:30 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Manajemen Museum Nasional Indonesia mengeklaim bahwa koleksi pusaka Pangeran Diponegoro aman dari amuk si jago merah, yang terjadi pada Sabtu (17/9/2023). Mengingat koleksi itu tidak berada di gedung yang menjadi titik lokasi kebakaran. 

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) Ahmad Mahendra mengatakan bahwa keberadaan koleksi Pangeran Diponegoro, termasuk keris yang dikembalikan Belanda pada 2020 aman. Menurutnya, keris yang dijuluki Kiai Nogo Siluman itu tidak termasuk koleksi terdampak insiden kebakaran. Dengan demikian, kondisinya pun dipastikan masih baik.

Baca juga: 5 Kasus Kontroversial di Museum Nasional Indonesia, dari Kusni Kasdut hingga Si Jago Merah

“Kalau keris Diponegoro, saya pastikan aman. Itu beda gedung. Kalau benda khusus kayak gitu, beda gedung,” jelas Mahendra kepada Hypeabis.id saat ditemui di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Senin (18/9).
 

(Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Suasana Museum Nasional (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Mahendra mengatakan bahwa insiden kebakaran di Museum Nasional hanya terjadi di sebagian gedung A. Ada enam ruangan yang terdampak di gedung tersebut. Adapun 15 ruangan lain yang ada di gedung yang sama juga masih aman.

Sementara itu, gedung B dan C yang masih ada di satu kompleks juga tidak terkena dampak. Dengan demikian, Mahendra memastikan koleksi pusaka Pangeran Diponegoro masih dalam kondisi yang aman.

Di sisi lain, Mahendra juga menyebutkan sebenarnya enam ruangan yang terdampak tersebut juga tak sepenuhnya terkena kobaran api. Oleh karena itu, dia berharap koleksi yang ada di dalam enam ruangan terdampak masih banyak yang bisa diselamatkan juga.

“Dilihat dari beberapa ruangan, sebenarnya koleksi tidak terbakar langsung. Tapi, kerusakan mungkin ada karena ambruk [atap ruangan]. Semoga ini juga yang membuat koleksi tidak terlalu rusak,” imbuhnya.

Sampai hari ini, Senin (18/9/2023), proses investigasi dan penyelamatan benda-benda bersejarah terus dilakukan. Pihaknya terus berkoordinasi dengan kepolisian, kurator, dan konservator untuk bahu membahu menyelesaikan insiden ini.

Sebelumnya, berdasarkan keterangan resmi Museum Nasional Indonesia, insiden kebakaran terjadi pada Sabtu, 16 September 2023, sekitar pukul 20.08 WIB. Kebakaran bermula dari munculnya titik api di belakang gedung A. Saat itu juga, upaya pemadaman dengan berbagai stakeholder terkait dilakukan.

Api dinyatakan padam pada pukul 22.40 WIB. Situasi mulai terkendali meski api sempat memasuki beberapa ruang yang ada di gedung A. Sementara itu, Kapolres Metro Jaya Jakarta Pusat Komarudin terus menyelidiki adanya kemungkinan unsur pidana dari insiden kebakaran ini.

Pihaknya memastikan proses hukum akan ditegakkan mana kala ditemukan tindakan yang berpotensi memenuhi unsur pidana. Akan tetapi, fokusnya saat ini ialah tentang penyebab kebakaran dan munculnya titik api. Di sisi lain, juga berfokus mengevakuasi barang-barang yang bisa diselematkan.

Museum Nasional yang juga disebut Museum Gajah memiliki koleksi sekitar 190.000-an benda bersejarah yang penting bagi Indonesia. Benda-benda bernilai sejarah yang tersimpan di dalam terbagi ke dalam tujuh jenis koleksi yang berbeda-beda.

Gedung ini menjadi rumah dari benda-benda bernilai zaman prasejarah, arkeologi masa klasik atau Hindu-Budha, numismatik dan heraldik, keramik, etnografi, geografi, dan sejarah. Selain itu, koleksi Pangeran Diponegoro menjadi satu dari ratusan ribu benda bersejarah yang tersimpan di Museum Nasional.

Baca juga: 7 Fakta Kebakaran Museum Nasional yang Hanguskan Sejumlah Koleksi

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Bertabur Bintang, Cek Lineup Asia Artist Awards 2023 di Filipina

BERIKUTNYA

Tren Organic Parenting, Gaya Pengasuhan Ramah Lingkungan yang Populer di Skandinavia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: