Profil Penyanyi Tulus, Melodi Hangat yang Penuh Isi
14 September 2023 |
13:30 WIB
2
Likes
Like
Likes
Siapa yang tidak kenal dengan musisi hebat asal Indonesia yang satu ini? Dengan suaranya yang merdu dan lagu-lagu nya yang candu, Tulus berhasil memikat hati jutaan manusia. Penyanyi sederhana dengan suara yang luar biasa ini mampu membuat siapa saja merasa nyaman dan terhanyut di setiap penampilannya.
Muhammad Tulus atau kerap dikenal Tulus lahir pada 20 Agustus 1987 di Bukittinggi, Sumatra Barat. Dengan memiliki gelar sarjana di bidang arsitektur, Tulus adalah bukti nyata bahwa bakat musik bisa tumbuh di mana saja. Tidak hanya itu, lirik-lirik dalam lagunya yang dikemas secara apik dan mampu menggambarkan perasaan.
Tulus memulai perjalanan musiknya pada September 2011, merilis album perdananya yang bertajuk TULUS. Bersamaan dengan konser pertamanya, cetakan pertama album TULUS yang berjumlah 1000 keping ludes terjual habis saat konser berlangsung.
Baca juga: Wow, Lagu Hati-Hati di Jalan Milik Tulus Cetak Rekor di Spotify
Lagu Sewindu dalam albumnya, seolah-olah membawa pendengarnya kembali ke masa lalu yang penuh kenangan. Dengan melodi yang easy-listening dan lirik yang penuh nostalgia, langsung mencuri perhatiaan publik dan menjadikannya terkenal.
Setelah Sewindu, album Gajah yang dilahirkannya pada awal 2014 semakin mendongkrak popularitasnya. Lagu Gajah dalam album ini menjadi lagu paling berarti buat Tulus, liriknya yang memiliki arti mendalam menggambarkan cerita masa kecilnya. Di mana Gajah adalah panggilan yang diberikan teman-temannya.
Tidak berhenti disitu, album Gajah ini berhasil mencatat prestasi yang luar biasa sebagai satu-satunya album berbahasa Indonesia yang menduduki posisi 10 teratas penjualan album terbaik di iTunes Asia.
Salah satu lagunya dalam tracklist album ini juga diadaptasi ke dalam Bahasa Jepang dengan judul Kutsu yang berarti sepatu. Kutsu yang resmi dirilis Tulus via iTunes Jepang pada 10 Oktober 2015, diterjemahkan langsung oleh seniman Jepang yang bertempat di Indonesia yang juga memiliki profesi sebagai penerjemah profesional, Hiroaki Kato.
Setelah 2 tahun perilisan album Gajah, pada 3 Agustus 2016 Tulus kembali luncurkan album ketiganya yang bertajuk Monokrom. Album ini memiliki 10 daftar lagu yang ditulis oleh Tulus bersama dengan sang produser Ari Renaldi yang membantunya membangun aransemen musiknya. Album dengan melodi yang simpel namun mendalam ini berhasil meraih penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) untuk kategori Album Terbaik.
Tidak kalah dengan Monokrom, single-single lainnya seperti Labirin, Adaptasi, Ingkar dan album Manusia yang dirilisnya pada 3 Maret 2022 lalu juga berhasil menggaet para penggemar dengan kekuatan Tulus dalam menyentuh hati para pendengarnya melalui lirik-lirik yang memikat.
Tidak hanya bakat dan karisma yang dimilikinya, Tulus juga terkenal dengan lagu-lagunya yang penuh inspiratif, menggambarkan perasaan cinta dan perpisahan dengan begitu emosional. Pesan-pesan positif yang disisipkan dalam lagunya membuat para pendengar merasa tersentuh dan terinspirasi untuk lebih semangat dalam menghadapi hidup.
Dilansir dari situstulus.com, 97,01 juta kali lagu-lagu Tulus telah didengarkan di platform digital, Spotify. Dalam kesederhanaannya, Tulus berhasil menciptakan keajaiban musik yang tak terlupakan. Dan siapapun yang mendengarkan alunan melodi dan musiknya tidak bisa tidak jatuh hati pada pesona indah instrumen dan lirik yang dia bawakan.
Baca juga: Mantap, Tulus Sabet 7 Piala di AMI Awards 2022 Berkat Album Manusia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Muhammad Tulus atau kerap dikenal Tulus lahir pada 20 Agustus 1987 di Bukittinggi, Sumatra Barat. Dengan memiliki gelar sarjana di bidang arsitektur, Tulus adalah bukti nyata bahwa bakat musik bisa tumbuh di mana saja. Tidak hanya itu, lirik-lirik dalam lagunya yang dikemas secara apik dan mampu menggambarkan perasaan.
Tulus memulai perjalanan musiknya pada September 2011, merilis album perdananya yang bertajuk TULUS. Bersamaan dengan konser pertamanya, cetakan pertama album TULUS yang berjumlah 1000 keping ludes terjual habis saat konser berlangsung.
Baca juga: Wow, Lagu Hati-Hati di Jalan Milik Tulus Cetak Rekor di Spotify
Lagu Sewindu dalam albumnya, seolah-olah membawa pendengarnya kembali ke masa lalu yang penuh kenangan. Dengan melodi yang easy-listening dan lirik yang penuh nostalgia, langsung mencuri perhatiaan publik dan menjadikannya terkenal.
Tur Sewindu Tulus, Yogyakarta (Sumber: situstulus.com)
Setelah Sewindu, album Gajah yang dilahirkannya pada awal 2014 semakin mendongkrak popularitasnya. Lagu Gajah dalam album ini menjadi lagu paling berarti buat Tulus, liriknya yang memiliki arti mendalam menggambarkan cerita masa kecilnya. Di mana Gajah adalah panggilan yang diberikan teman-temannya.
Tidak berhenti disitu, album Gajah ini berhasil mencatat prestasi yang luar biasa sebagai satu-satunya album berbahasa Indonesia yang menduduki posisi 10 teratas penjualan album terbaik di iTunes Asia.
Salah satu lagunya dalam tracklist album ini juga diadaptasi ke dalam Bahasa Jepang dengan judul Kutsu yang berarti sepatu. Kutsu yang resmi dirilis Tulus via iTunes Jepang pada 10 Oktober 2015, diterjemahkan langsung oleh seniman Jepang yang bertempat di Indonesia yang juga memiliki profesi sebagai penerjemah profesional, Hiroaki Kato.
Setelah 2 tahun perilisan album Gajah, pada 3 Agustus 2016 Tulus kembali luncurkan album ketiganya yang bertajuk Monokrom. Album ini memiliki 10 daftar lagu yang ditulis oleh Tulus bersama dengan sang produser Ari Renaldi yang membantunya membangun aransemen musiknya. Album dengan melodi yang simpel namun mendalam ini berhasil meraih penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) untuk kategori Album Terbaik.
Tidak kalah dengan Monokrom, single-single lainnya seperti Labirin, Adaptasi, Ingkar dan album Manusia yang dirilisnya pada 3 Maret 2022 lalu juga berhasil menggaet para penggemar dengan kekuatan Tulus dalam menyentuh hati para pendengarnya melalui lirik-lirik yang memikat.
Tidak hanya bakat dan karisma yang dimilikinya, Tulus juga terkenal dengan lagu-lagunya yang penuh inspiratif, menggambarkan perasaan cinta dan perpisahan dengan begitu emosional. Pesan-pesan positif yang disisipkan dalam lagunya membuat para pendengar merasa tersentuh dan terinspirasi untuk lebih semangat dalam menghadapi hidup.
Dilansir dari situstulus.com, 97,01 juta kali lagu-lagu Tulus telah didengarkan di platform digital, Spotify. Dalam kesederhanaannya, Tulus berhasil menciptakan keajaiban musik yang tak terlupakan. Dan siapapun yang mendengarkan alunan melodi dan musiknya tidak bisa tidak jatuh hati pada pesona indah instrumen dan lirik yang dia bawakan.
Baca juga: Mantap, Tulus Sabet 7 Piala di AMI Awards 2022 Berkat Album Manusia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.