Viral Lagu Helo Kuala Lumpur Diduga Jiplak Halo-Halo Bandung, Seberapa Mirip?
15 September 2023 |
10:57 WIB
1
Like
Like
Like
Sebuah lagu berjudul Helo Kuala Lumpur sedang viral dan menjadi pergunjingan warganet Indonesia. Sebab, lagu berbahasa Melayu Malaysia yang diunggah akun YouTube Lagu Kanak TV tersebut tampak sangat mirip dengan lagu nasional Halo-Halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki.
Kemiripan lagu tersebut sangat identik. Jika diperhatikan, irama lagu Helo Kuala Lumpur sangat mirip dengan Halo-Halo Bandung. Bahkan, liriknya pun hanya diubah sedikit dan nyaris sama.
Baca juga: Mengenal Sosok Ismail Marzuki, Sang Maestro Musik Indonesia
Mari kita bedah. Pada bagian awal lagu, terdengar lirik kota Bandung diubah menjadi kota Kuala Lumpur. Kemudian, sebutan kota Periangan juga diubah menjadi kota Keriangan. Pada lagu versi berbahasa Melayu tersebut, kata sapaan beta juga diubah menjadi aku. Berikut perbandingannya.
Versi bahasa Melayu: “Hello Kuala Lumpur, ibu kota keriangan// Hello Kuala Lumpur, kota kenang-kenangan// Sudah lama aku, tidak berjumpa denganmu, sekarang sudah semakin maju, aku suka sekali//
Versi bahasa Indonesia: “Halo-halo Bandung, Ibu Kota Periangan// Halo-halo Bandung, kota kenang-kenangan// Sudah lama beta, tidak berjumpa dengan kau, sekarang telah menjadi lautan api, mari bung rebut kembali//
Jika diperhatikan, selain mengubah lirik, lagu tersebut juga punya pemaknaan yang berbeda. Pada versi asli Ismail Marzuki, tampak lagu tersebut sedang mengisahkan peristiwa bersejarah Bandung Lautan Api pada 24-24 Maret 1946.
Penggunaan kata yang dipakai pun begitu anthemic dan tampak menggambarkan sebuah lagu perjuangan yang membakar semangat. Adapun, pada versi bahasa Melayu, lagu tersebut tampak diperuntukkan untuk anak-anak. Kanal YouTube itu juga menggunakan animasi anak-anak yang seolah sedang bersenang-senang.
Dalam deskripsi kanal YouTube tersebut, mereka juga sama sekali tidak mencantumkan nama pencipta lagu tersebut. Namun, mereka mengeklaim lagu itu berasal dari Malaysia.
“Lagu tradisional melayu kanak-kanak – Lagu Patriotik Malaysia,” tulis kanal Lagu Kanak TV dikutip Hypeabis.id, Selasa (12/9).
Dalam catatan deskripsi, lagu Helo Kuala Lumpur rupanya sudah diunggah ke YouTube tiga tahun lalu, tepatnya 27 Mei 2020. Per Selasa (12/9), lagu tersebut telah diputar lebih dari 178.410 kali. Ada 330 orang yang memberikan tanda suka.
Sementara itu, kanal YouTube Lagu Kanak TV sudah berdiri sejak 27 September 2016. Kanal mereka banyak berisi lagu khusus untuk anak-anak untuk usia 2 tahun sampai 9 tahun.
Penjiplakan lagu nasional atau lagu daerah dari Indonesia bukan kali ini saja terjadi. Salah satu yang sempat mendapat sorotan besar kala itu adalah lagu Rasa Sayange yang dipakai untuk konten promosi pariwisata bertajuk Malaysia Truly Asia 2017.
Tak jauh berbeda, lagu tersebut pun mendapat protes dari masyarakat Indonesia. Sebab, lagu tersebut dianggap sudah menjadi lagu daerah yang berasal dari Maluku.
Kini, peristiwa hampir mirip terjadi lagi dan menimpa lagu nasional yang diciptakan Ismail Marzuki. Banyak masyarakat Indonesia yang mulai mengecam praktik penjiplakan tersebut. Di platform X, dapat dilihat warganet banyak yang kesal karena sudah kesekian kalinya lagu asal Indonesia diklaim oleh pihak luar.
Baca juga: YouTuber Malaysia Jiplak Lagu Halo Halo Bandung, DJKI Sebut Bisa Digugat
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Kemiripan lagu tersebut sangat identik. Jika diperhatikan, irama lagu Helo Kuala Lumpur sangat mirip dengan Halo-Halo Bandung. Bahkan, liriknya pun hanya diubah sedikit dan nyaris sama.
Baca juga: Mengenal Sosok Ismail Marzuki, Sang Maestro Musik Indonesia
Mari kita bedah. Pada bagian awal lagu, terdengar lirik kota Bandung diubah menjadi kota Kuala Lumpur. Kemudian, sebutan kota Periangan juga diubah menjadi kota Keriangan. Pada lagu versi berbahasa Melayu tersebut, kata sapaan beta juga diubah menjadi aku. Berikut perbandingannya.
Versi bahasa Melayu: “Hello Kuala Lumpur, ibu kota keriangan// Hello Kuala Lumpur, kota kenang-kenangan// Sudah lama aku, tidak berjumpa denganmu, sekarang sudah semakin maju, aku suka sekali//
Versi bahasa Indonesia: “Halo-halo Bandung, Ibu Kota Periangan// Halo-halo Bandung, kota kenang-kenangan// Sudah lama beta, tidak berjumpa dengan kau, sekarang telah menjadi lautan api, mari bung rebut kembali//
Jika diperhatikan, selain mengubah lirik, lagu tersebut juga punya pemaknaan yang berbeda. Pada versi asli Ismail Marzuki, tampak lagu tersebut sedang mengisahkan peristiwa bersejarah Bandung Lautan Api pada 24-24 Maret 1946.
Penggunaan kata yang dipakai pun begitu anthemic dan tampak menggambarkan sebuah lagu perjuangan yang membakar semangat. Adapun, pada versi bahasa Melayu, lagu tersebut tampak diperuntukkan untuk anak-anak. Kanal YouTube itu juga menggunakan animasi anak-anak yang seolah sedang bersenang-senang.
Dalam deskripsi kanal YouTube tersebut, mereka juga sama sekali tidak mencantumkan nama pencipta lagu tersebut. Namun, mereka mengeklaim lagu itu berasal dari Malaysia.
“Lagu tradisional melayu kanak-kanak – Lagu Patriotik Malaysia,” tulis kanal Lagu Kanak TV dikutip Hypeabis.id, Selasa (12/9).
Dalam catatan deskripsi, lagu Helo Kuala Lumpur rupanya sudah diunggah ke YouTube tiga tahun lalu, tepatnya 27 Mei 2020. Per Selasa (12/9), lagu tersebut telah diputar lebih dari 178.410 kali. Ada 330 orang yang memberikan tanda suka.
Sementara itu, kanal YouTube Lagu Kanak TV sudah berdiri sejak 27 September 2016. Kanal mereka banyak berisi lagu khusus untuk anak-anak untuk usia 2 tahun sampai 9 tahun.
Penjiplakan lagu nasional atau lagu daerah dari Indonesia bukan kali ini saja terjadi. Salah satu yang sempat mendapat sorotan besar kala itu adalah lagu Rasa Sayange yang dipakai untuk konten promosi pariwisata bertajuk Malaysia Truly Asia 2017.
Tak jauh berbeda, lagu tersebut pun mendapat protes dari masyarakat Indonesia. Sebab, lagu tersebut dianggap sudah menjadi lagu daerah yang berasal dari Maluku.
Kini, peristiwa hampir mirip terjadi lagi dan menimpa lagu nasional yang diciptakan Ismail Marzuki. Banyak masyarakat Indonesia yang mulai mengecam praktik penjiplakan tersebut. Di platform X, dapat dilihat warganet banyak yang kesal karena sudah kesekian kalinya lagu asal Indonesia diklaim oleh pihak luar.
Baca juga: YouTuber Malaysia Jiplak Lagu Halo Halo Bandung, DJKI Sebut Bisa Digugat
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.