Beragam varian jajanan Kylafood (Dok. Kylafood.com)

Hobi Kulineran Mendatangkan Cuan, Ini Kisah Sukses Pebisnis Jajanan Instan

31 July 2021   |   10:23 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Genhype pasti setuju tak afdol jika kita tidak mencicipi suatu kuliner yang khas ketika berkunjung ke suatu tempat atau daerah. Namun, hal itu tentunya memerlukan usaha yang besar dari segi waktu, biaya, dan tenaga. Ternyata hal itu ditangkap sebagai peluang oleh salah satu pebisnis sukses asal Bandung, Jawa Barat, Galih Ruslan.

Berawal dari kegemaran Galih dan istrinya untuk mencoba ragam kuliner pinggir jalan yang mereka unggah di media sosial, menimbulkan banyak respon dari orang-orang di sekitar mereka yang tertarik untuk mencicipinya juga. Itulah yang menjadi cikal bakal Shakyla Foodstore yang bertujuan untuk mengenalkan jajanan khas Jawa Barat.

“Inspirasi awal dan idenya itu gimana sih caranya supaya jajanan tradisional Jawa Barat yang sangat beragam ini bisa dinikmati oleh orang lain di luar kota tanpa mereka harus datang ke Bandung. Salah satunya ya dengan dibuat instan,” kata Galih dalam suatu diskusi virtual, baru-baru ini.

Memulai bisnis pada tahun 2017, Kylafood berawal dengan tiga varian produk jajanan instan yaitu baso aci, batagor kuah dan seblak. Galih mengatakan ketika itu persaingan jajanan semacam itu masih sedikit. Namun, dengan perkembangan tren jajanan tradisional instan, persaingan menjadi semakin ketat.

Dengan kondisi tersebut, Galih percaya bahwa menjaga kualitas merupakan salah satu dasar untuk terus mempertahankan perkembangan bisnisnya. Dia percaya bahwa salah satu faktor penting untuk mendapatkan kualitas terbaik bergantung dengan SDM yang dimiliki. Hal itu direalisasikan dengan beberapa pelatihan dan implementasi SOP yang diberikan untuk para karyawannya.

“Ada beberapa pelatihan dan implementasi SOP yang kami berikan untuk karyawan mengenai kualitas produk, proses produksi, hingga kebersihan produk,” imbuhnya.
 

Proses produksi dari Kylafood (Dok. Kylafood)

 

Proses produksi dari Kylafood (Dok. Kylafood)

Selain memiliki visi dan misi untuk memperkenalkan kuliner Indonesia, Kylafood juga menggunakan 100 persen bahan baku lokal yang sebagian langsung didapatkan dari petani di daerah Subang, Jawa Barat. Galih percaya dengan memproduksi secara lokal dan membeli bahan baku lokal, Kylafood akan ikut serta membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat dan berkontribusi untuk memberdayakan para petani.

“Penggunaan bahan baku lokal justru menambah citarasa dari produk yang notabene adalah produk makanan tradisional. Termasuk memastikan bahan baku yang digunakan adalah bahan baku terbaik yang diolah dan diproses dengan mengutamakan kebersihan (hygiene) dan sanitasi,” jelasnya.

Berkat kegigihannya dalam menjalankan bisnis, Kylafood kini kian berkembang. Pada tahun 2017 Kylafood hanya mempekerjakan 3 orang karyawan dan berjualan di area kosong dalam garasi rumah dan kini telah memiliki lebih dari 30 karyawan berkat jangkauan produknya yang kian meluas terutama penjualan secara online.

Selain itu, produk yang ditawarkan juga semakin variatif dengan total 10 kategori produk jajanan khas Jawa Barat dengan 50 varian rasa. Harga yang dibanderol pun relatif ramah kantong, mulai dari Rp 11.000 sampai Rp 30.000.

Ke depannya, sesuai dengan visi misi yang dipegang teguh, Galih mengatakan Kylafood akan terus menghadirkan inovasi dan inisiatif terbaru, baik dalam rangkaian produk maupun strategi pemasaran, sehingga jajanan tradisional dapat semakin dikenal di daerah sendiri maupun  di kancah internasional.

“Harapannya, makanan instan asli Indonesia seperti Kylafood ini dapat dinikmati oleh masyarakat di luar negeri dan mengobati kerinduan masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri,” tutupnya.


 

SEBELUMNYA

Cerita tentang Kejujuran, Naff Rilis Single Sakit Tapi Tak Berdarah

BERIKUTNYA

Single Karya Kolaborasi Rapper Singapura, Malaysia, dan Indonesia ini Eksis di Asia Tenggara

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: