Akan Tayang 28 September, Ini Proses di Balik Layar Petualangan Sherina 2
31 August 2023 |
19:00 WIB
Genhype, bagi yang menjadi bagian dari generasi 2000-an, film Petualangan Sherina pasti tidak asing dan masih terkenang kuat di ingatan sampai dengan saat ini. Bukan tanpa sebab, karya dari Sutradara Riri Rizal itu menampilkan cerita yang menghibur bagi para penontonnya.
Kini, setelah 23 tahun berselang, Petualangan Sherina kedua akan tayang dalam bentuk yang berbeda pada 28 September 2023. Namun, dengan pemeran utama yang sama, yakni Sherina Munaf dan Derby Romero.
Dalam prosesnya, Sutradara Riri Riza mengungkapkan banyak hal di balik pembuatan film yang pada awalnya akan tayang pada 2020 silam. Namun, pandemi Covid-19 yang terjadi membuat penayangannya menjadi tahun ini.
Riri mengatakan bahwa karya ini menjadi istimewa lantaran dia menjadi sutradara ketika Serina dan Derby masih kecil dan kembali menjadi pengarah ketika keduanya sudah dewasa. Tidak hanya itu, persiapan untuk membuat film ini juga membutuhkan waktu yang sangat panjang.
“Kami mulai menulis 2 tahun sebelum syuting, mau dijadikan film yang dirilis pada 2020. Namun, kemudian ada pandemi. Jadi, kami harus mengubah schedule,” paparnya di Jakarta.
Dia menuturkan bahwa proses pengambilan gambar Petualangan Sherina 2 sangat menantang lantaran memiliki latar di Jakarta dan Kalimantan. Tidak hanya itu, proses syuting juga dilakukan di daratan kalimantan, sungai, naik kapal boat, dengan adegan musical.
Saat proses mengambil gambar di daerah-daerah yang menantang, persiapan menjadi langkah paling utama. Dengan begitu, maka dia melakukan sejumlah persiapan seperti mengenali lokasi dengan baik dan melakukan sejumlah antisipasi.
Salah satu contohnya adalah ketika melakukan pengambilan gambar di atas perahu di sungai-sungai di Kalimantan. Pada saat itu, dia menggunakan teknik yang proper karena harus memikirkan keamanannya.
Menurutnya, Petualangan Sherina 2 menjadi film yang memiliki persiapan paling panjang. Biasanya, proses syuting film di Indonesia membutuhkan waktu 25 – 30 hari. “Ini kami syuting sampai 50 hari selama 4 bulan dari Desember 2022 sampai dengan Maret 2023,” ujarnya.
Baca juga: Lucu sekaligus Haru, Sherina & Sadam Reuni dalam Trailer Petualangan Sherina 2
Riri menuturkan, Kalimantan menjadi pilhan sebagai latar dalam film Petualangan Sherina 2 sebagai tempat syuting lantaran daerah ini merupakan wilayah yang penting. Kalimantan adalah salah satu wilayah Indonesia yang tidak terlalu dikenal.
“Mungkin nanti kita akan kenal [Kalimantan] lebih banyak. Sekarang, Kalimantan itu adalah salah satu kekayaan Indonesia, hutan tropis terbesar - salah satu di dunia Kalimantan,” katanya.
Dia mengatakan bahwa karater Sherina dalam film pertamanya adalah seorang anak yang menghargai petualangan di alam. Jadi, sekarang 23 tahun kemudian, merupakan sesuatu yang wajar dia ke Kalimantan.
Sementara itu, Produser dan juga penulis naskah Petualangan Sherina 2 Mira Lesmana menuturkan bahwa terdapat sejumlah perubahan yang terjadi dalam proses penulisan naskah yang dilakukan selama 2 tahun.
Petualangan Sherina 2 dimulai dengan cerita terlebih dahulu, yakni sinopsis. Pada awalnya, Sherina, Riri, Jujur Prananto, Virania Munaf, dan Mira membuat sinposis tentang film ini untuk dilihat bersama-sama. Setelah itu, Jujur meramu cerita ini ke arah mana.
“Kami menulis selalu ada istilah writing is rewriting. Jadi, justru harus di-rewrite. Dibaca, ada yang tidak enak. Lalu, diperbaiki. Proses kami panjang, selama 2 tahun penulisan,” ujarnya.
Dia menuturkan bahwa penulisan naskah Petualangan Sherina 2 sebenarnya bisa dilakukan dengan cepat. Namun, pandemi Covid-19 yang terjadi di dalam negeri membuat proses syuting tidak bisa dilakukan.
“Hanya, karena pandemi belum bisa syuting, akhirnya kami gunakan waktunya untuk menulis ulang, baca, menulis ulang, baca,” paparnya.
Proses pembuatan film Petulangan Sherina 2 memasuki tahap persiapan selama 8 bulan setelah naskah selesai. Dalam rentang tersebut terdapat sejumlah kegiatan seperti latihan koreografi, action, dan hunting ke Kalimantan.
Setelah itu, masuk proses syuting selama 50 hari dalam 4 bulan. Proses ini bisa panjang lantaran terdapat beberapa hal seperti musim hujan, Sherina yang sempat cedera saat menjalani adegan aksi, dan sebagainya. Selesai syuting, selanjutnya adalah proses editing. Kemudian, proses memasuki sound mixing, CGI, dan colouring.
Mira mengatakan bahwa biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk film Petualangan Sherina 2 mencapai Rp20 miliar. Biaya tersebut di luar biaya promosi yang harus dilakukan. Terkait besaran biayanya, dia menuturkan tidak sampai dua kali lipat dari biaya produksi.
Dia enggan menyebutkan target jumlah penonton Petualangan Sherina 2. Namun, dengan melihat animo penonton saat ini, maka dia berharap bisa menembus box office. Di Indonesia, film disebut sudah box office ketika memiliki penonton jutaan orang.
“Saya tidak mau memyebutkan angka. Saya berharap penonton datang seperti dahulu Petualngan Sherina pertama. Mereka datang mengajak keluarga menonton Petualangan Sherina 2 dan kembali menemukan kenangan-kenangan yang dahulu mereka miliki dan bisa membuat kenangan baru,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa film Petualangan Sherina 2 dibuat dengan serius dengan proses syuting yang panjang, ada musical, action, adventure. “Ini adalah produksi yang besar, sehingga masyarakat Indonesia bisa memperoleh pengalaman cinema ketika menontonnya,” katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Kini, setelah 23 tahun berselang, Petualangan Sherina kedua akan tayang dalam bentuk yang berbeda pada 28 September 2023. Namun, dengan pemeran utama yang sama, yakni Sherina Munaf dan Derby Romero.
Dalam prosesnya, Sutradara Riri Riza mengungkapkan banyak hal di balik pembuatan film yang pada awalnya akan tayang pada 2020 silam. Namun, pandemi Covid-19 yang terjadi membuat penayangannya menjadi tahun ini.
Riri mengatakan bahwa karya ini menjadi istimewa lantaran dia menjadi sutradara ketika Serina dan Derby masih kecil dan kembali menjadi pengarah ketika keduanya sudah dewasa. Tidak hanya itu, persiapan untuk membuat film ini juga membutuhkan waktu yang sangat panjang.
“Kami mulai menulis 2 tahun sebelum syuting, mau dijadikan film yang dirilis pada 2020. Namun, kemudian ada pandemi. Jadi, kami harus mengubah schedule,” paparnya di Jakarta.
Dia menuturkan bahwa proses pengambilan gambar Petualangan Sherina 2 sangat menantang lantaran memiliki latar di Jakarta dan Kalimantan. Tidak hanya itu, proses syuting juga dilakukan di daratan kalimantan, sungai, naik kapal boat, dengan adegan musical.
Saat proses mengambil gambar di daerah-daerah yang menantang, persiapan menjadi langkah paling utama. Dengan begitu, maka dia melakukan sejumlah persiapan seperti mengenali lokasi dengan baik dan melakukan sejumlah antisipasi.
Salah satu contohnya adalah ketika melakukan pengambilan gambar di atas perahu di sungai-sungai di Kalimantan. Pada saat itu, dia menggunakan teknik yang proper karena harus memikirkan keamanannya.
Menurutnya, Petualangan Sherina 2 menjadi film yang memiliki persiapan paling panjang. Biasanya, proses syuting film di Indonesia membutuhkan waktu 25 – 30 hari. “Ini kami syuting sampai 50 hari selama 4 bulan dari Desember 2022 sampai dengan Maret 2023,” ujarnya.
Baca juga: Lucu sekaligus Haru, Sherina & Sadam Reuni dalam Trailer Petualangan Sherina 2
Riri menuturkan, Kalimantan menjadi pilhan sebagai latar dalam film Petualangan Sherina 2 sebagai tempat syuting lantaran daerah ini merupakan wilayah yang penting. Kalimantan adalah salah satu wilayah Indonesia yang tidak terlalu dikenal.
“Mungkin nanti kita akan kenal [Kalimantan] lebih banyak. Sekarang, Kalimantan itu adalah salah satu kekayaan Indonesia, hutan tropis terbesar - salah satu di dunia Kalimantan,” katanya.
Dia mengatakan bahwa karater Sherina dalam film pertamanya adalah seorang anak yang menghargai petualangan di alam. Jadi, sekarang 23 tahun kemudian, merupakan sesuatu yang wajar dia ke Kalimantan.
Sementara itu, Produser dan juga penulis naskah Petualangan Sherina 2 Mira Lesmana menuturkan bahwa terdapat sejumlah perubahan yang terjadi dalam proses penulisan naskah yang dilakukan selama 2 tahun.
Petualangan Sherina 2 dimulai dengan cerita terlebih dahulu, yakni sinopsis. Pada awalnya, Sherina, Riri, Jujur Prananto, Virania Munaf, dan Mira membuat sinposis tentang film ini untuk dilihat bersama-sama. Setelah itu, Jujur meramu cerita ini ke arah mana.
“Kami menulis selalu ada istilah writing is rewriting. Jadi, justru harus di-rewrite. Dibaca, ada yang tidak enak. Lalu, diperbaiki. Proses kami panjang, selama 2 tahun penulisan,” ujarnya.
Dia menuturkan bahwa penulisan naskah Petualangan Sherina 2 sebenarnya bisa dilakukan dengan cepat. Namun, pandemi Covid-19 yang terjadi di dalam negeri membuat proses syuting tidak bisa dilakukan.
“Hanya, karena pandemi belum bisa syuting, akhirnya kami gunakan waktunya untuk menulis ulang, baca, menulis ulang, baca,” paparnya.
Proses pembuatan film Petulangan Sherina 2 memasuki tahap persiapan selama 8 bulan setelah naskah selesai. Dalam rentang tersebut terdapat sejumlah kegiatan seperti latihan koreografi, action, dan hunting ke Kalimantan.
Setelah itu, masuk proses syuting selama 50 hari dalam 4 bulan. Proses ini bisa panjang lantaran terdapat beberapa hal seperti musim hujan, Sherina yang sempat cedera saat menjalani adegan aksi, dan sebagainya. Selesai syuting, selanjutnya adalah proses editing. Kemudian, proses memasuki sound mixing, CGI, dan colouring.
Mira mengatakan bahwa biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk film Petualangan Sherina 2 mencapai Rp20 miliar. Biaya tersebut di luar biaya promosi yang harus dilakukan. Terkait besaran biayanya, dia menuturkan tidak sampai dua kali lipat dari biaya produksi.
Dia enggan menyebutkan target jumlah penonton Petualangan Sherina 2. Namun, dengan melihat animo penonton saat ini, maka dia berharap bisa menembus box office. Di Indonesia, film disebut sudah box office ketika memiliki penonton jutaan orang.
“Saya tidak mau memyebutkan angka. Saya berharap penonton datang seperti dahulu Petualngan Sherina pertama. Mereka datang mengajak keluarga menonton Petualangan Sherina 2 dan kembali menemukan kenangan-kenangan yang dahulu mereka miliki dan bisa membuat kenangan baru,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa film Petualangan Sherina 2 dibuat dengan serius dengan proses syuting yang panjang, ada musical, action, adventure. “Ini adalah produksi yang besar, sehingga masyarakat Indonesia bisa memperoleh pengalaman cinema ketika menontonnya,” katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.