Ilustrasi war tiket konser. (Foto: John Schnobrich/Unsplash)

Duh, War Tiket Konser Kalah Sama Bot Calo

31 August 2023   |   14:18 WIB
Image
Fajar Sidik Hypeabis.id

Industri hiburan di Indonesia makin bergema dalam dua tahun terakhir, terutama ajang konser dan festival musik. Hal itu, ditandai dengan maraknya pergelaran panggung konser bertaraf internasional mulai dari idola  populer asal Korea Selatan (K-Pop) hingga musisi dan grup musik top dunia.

Data Asosiasi Promotor Musik Indonesia mengindikasikan bahwa sepanjang 2022 saja setidaknya telah digelar sekitar 100 event konser, dan festival musik, yang diestimasi bakal makin melonjak dua kali lipat pada 2023.

Hampir semua konser tersebut berhasil mencuri perhatian publik, terutama dengan tingginya permintaan tiket. Misalnya, rencana konser Coldplay pada November 2023 nanti mampu menarik sambutan para panggemarnya di Tanah Air, di mana 70.000 tiket ludes dalam waktu kurang dari 1,5 jam saat dirilis perdana pada Mei lalu.

Baca juga: 6 Jadwal Fanmeeting dan Konser Artis K-Pop September 2023, dari Kim Bum sampai SMTOWN

Namun, pencapaian itu juga menuai keluhan dari para penggemar yang gagal saat nge-war tiket. Belakangan, terungkap bahwa ada aksi pembelian besar-besaran oleh calo tiket dengan menggunakan bot.

Tak heran, setelah fase penjualan awal, tiket-tiket tersebut kembali dijual dan dibanderol dengan harga sangat tinggi. Jika dilihat lebih seksama, berbagai taktik licik digunakan oleh para calo tiket, dengan menggunakan bot yang telah diprogram.

Hanya dengan mengandalkan bot, para calo mampu memborong tiket dengan harga ritel standar atau promo secara cepat, dibandingkan dengan secara manual oleh manusia. Lalu, hasilnya dijual kembali dalam tempo singkat di pasar sekunder dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Sejumlah bot yang dioperasikan oleh para calo juga memiliki kapabilitas secara otomatis menjelajahi berbagai situs penjualan tiket (pre-bot), mengisi data pengguna untuk pembayaran yang lebih cepat (pengisian formulir otomatis), hingga melakukan penyegaran otomatis pada situs web.

Bahkan, bot calo tiket ini bisa mengakses data melalui API untuk mengotomatisasi berbagai aktivitas, termasuk mengirim spam, masuk ke akun, dan melakukan pembelian.

Adapun, bot calo beroperasi melalui serangkaian langkah yang terstruktur seperti berikut ini:
  • Membuat beberapa akun palsu atau mengakuisisi akun pengguna yang sudah ada, untuk membeli produk yang ditargetkan.
  • Dengan menggunakan skrip yang telah diprogram, bot mulai melakukan pencarian di bagian depan antrean segera setelah penjualan daring dimulai.
  • Otomatisasi itu memberikan kemampuan kepada penyerang untuk menambahkan jumlah produk hingga batas maksimum ke dalam keranjang belanja, yang jauh melampaui kapasitas pelanggan manusia.
  • Kemudian, bot menggunakan informasi kartu kredit yang diperoleh dari akun yang telah diinfiltrasi sebelumnya untuk menyelesaikan proses pembayaran. Hal ini mengakibatkan produk yang dicari tidak lagi tersedia untuk pengguna asli.

Mendeteksi Bot Calo Tiket
Platform penjual tiket online yang beroperasi secara daring perlu mengambil langkah pencegahan terhadap ancaman bot calo tersebut. Serupa dengan ancaman keamanan siber lainnya, memang tidak terdapat solusi tunggal untuk membasmi bot calo tersebut.

Sebaliknya, terdapat beberapa teknik yang bisa digunakan secara bersamaan, seperti mengimplementasikan captcha, menetapkan batasan pada jumlah permintaan koneksi masuk ke situs web, melakukan pemblokiran manual terhadap penyedia hosting dan proxy yang umumnya digunakan oleh calo.

Lalu, penting juga memvalidasi peramban (browser) dengan memastikan bahwa setiap peramban yang digunakan oleh pengguna sesuai dengan klaimnya.

Adapun, pendekatan paling komprehensif dalam menggagalkan bot calo tiket adalah dengan menerapkan solusi manajemen bot yang tidak hanya mampu mengawasi aktivitas bot, tetapi juga mencegah bot agar tidak dapat mengakses situs web tiket online.

Head of Sales SSEA and ANZ at CDNetworks, Yien Wu menjelaskan bahwa dengan variasi jenis bot dan ragam taktik yang digunakan para calo, paltform tiket online  memerlukan pendekatan komprehensif dalam pengelolaan bot yang dapat membedakan antara lalu lintas yang berasal dari manusia dan bot, serta mampu mengidentifikasi bot yang bersifat konstruktif dan bot yang bermaksud jahat.

Baca juga: Siap-siap, TWICE Bakal Gelar Konser di Jakarta International Stadium Desember 2023

“Dalam berbagai sektor industri, manfaat dari penerapan solusi pengelolaan bot berbasis cloud sangat relevan untuk mendeteksi serta merespons serangan dan penyalahgunaan, termasuk praktik-praktik seperti skimming tiket, pengurasan konten, manipulasi inventaris, tindakan kekerasan, hingga usaha pengambilalihan akun," katanya dalam keterangan tertulis.


Editor: Indyah Sutriningrum

SEBELUMNYA

Perjalanan Didiet Maulana dari Garasi Rumah Hingga Melenggang di New York Fashion Week

BERIKUTNYA

Jisoo BLACKPINK Bakal Adu Akting dengan Park Jeong-min di Drakor Influenza

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: