10 Fakta KAWS, Seniman yang Menggeletakkan Patung Raksasa di Candi Prambanan
22 August 2023 |
15:00 WIB
Kehadiran patung raksasa karya seniman KAWS di Candi Prambanan, Yogyakarta, terus menjadi sorotan warganet. Tak sedikit orang yang akhirnya penasaran dan rela terbang ke Yogyakarta untuk menyaksikan langsung patung kelinci Accomplice ikonik KAWS sepanjang 45 meter dan setinggi 15 meter itu.
Patung tersebut dipajang sebagai bagian dari rangkaian tur pameran dunia KAWS yang bertajuk KAWS: Holiday. Menjadi gelaran ke-10, pameran KAWS di Indonesia ini berlangsung pada 19-31 Agustus 2023. Sebelumnya, pameran unik ini telah berkeliling ke sejumlah kota di berbagai negara seperti Korea Selatan, Taipei, Hong Kong, Tokyo, Bristol, Singapura, Gunung Changbai, dan Melbourne.
Baca juga: KAWS Mampir di Candi Prambanan, Cek Juga 10 Karya Termahalnya
Dalam setiap gelarannya, pameran itu selalu menghadirkan karya patung raksasa unik yang disambut riuh oleh penikmat seni dan masyarakat umum setempat.
Namun, pameran KAWS:Holiday di Indonesia diklaim berbeda dari gelaran sebelumnya di sejumlah negara. Sebab, untuk pertama kalinya sepanjang tur ini sejak 2018, sang seniman memperkenalkan kembali Accomplice. Karakter ini pertama kali muncul dalam bentuk figur vinil yang dirilis pada 2002.
"Karya seni sepanjang 45 meter ini menjadi patung terbesar yang pernah dibuat oleh sang seniman hingga saat ini," kata pihak AllRightsReserved (ARR) selaku penyelenggara pameran tersebut dalam keterangan resminya.
Sebagai seniman, KAWS memang telah menjadi salah satu ikon budaya pop dunia. Karakter ikoniknya yang bernama Companion dan berupa kartun menyerupai Mickey Mouse telah hadir di sejumlah karyanya yang mendunia. Untuk lebih mengenal sang seniman, berikut adalah 10 fakta menarik tentang KAWS yang harus kalian ketahui.
KAWS, sejatinya bukanlah nama asli sang seniman. KAWS adalah nama julukan untuk seniman Brian Donnelly. Sebelum dikenal sebagai seniman kenamaan dunia, pria kelahiran Jersey City, New Jersey, pada 4 November 1974 ini memulai perjalanan berkeseniannya di jalanan sebagai seniman grafiti.
Sebelum dikenal lewat karya-karya patung raksasanya, KAWS mengawali kariernya di New York sebagai seniman grafiti pada awal 1990-an. Kala itu, dia kerap memasang logo KAWS di papan reklame, halte bus, dan bilik telepon di lingkungannya.
Dia memiliki gelar Bachelor of Fine Arts (BFA) dari School of Visual Arts di New York. Lalu, dia mulai bekerja sebagai seniman lepas untuk The Walt Disney. Di sana, dia menciptakan latar belakang 2D/3D untuk film-film Disney. Selama beberapa tahun berikutnya, KAWS bekerja sama dengan banyak merek dunia, sebut saja Dior, Calvin Klein, Chanel dan Diesel.
Salah satu karya karakternya yang paling terkenal adalah Companion, patung menyerupai Mickey Mouse dengan tanda X, yang kerap hadir pada bagian tangan, mata atau kakinya. Karakter-karakter kartunnya kerap digambarkan dalam pose pemalu atau tidak berdaya yang ditandai dengan menutupi wajah dengan kedua tangan. Bahkan, beberapa karya patungnya dibuat dengan pose terlentang yang menjadi simbol ketidakberdayaan, alih-alih berdiri tegak.
Sepanjang kariernya sebagai seniman, KAWS pernah berhasil menjual karya lukisan berjudul The Kaws Album (2005) senilai US$14,8 juta pada 2019. Lukisan yang terjual di balai lelang Sotheby's itu menampilkan bentuk tiruan dari Simpson The Yellow Album untuk memparodikan album The Beatles, Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band (1967).
Selain itu, masih ada lagi beberapa karya lukisan KAWS yang terjual dengan harga fantastis di antaranya Untitled (Kimpsons #1) yang dibuat pada 2004 seharga US$7,4 juta, The Walk Home (2012) seharga US$6 juta, In The Woods (2002) seharga US$3,9 juta, dan Armed Away (2014) seharga US$3 juta.
Baca juga: Cek 10 Karya Termahal KAWS yang Pernah Terjual di Balai Lelang
Patung tersebut dipajang sebagai bagian dari rangkaian tur pameran dunia KAWS yang bertajuk KAWS: Holiday. Menjadi gelaran ke-10, pameran KAWS di Indonesia ini berlangsung pada 19-31 Agustus 2023. Sebelumnya, pameran unik ini telah berkeliling ke sejumlah kota di berbagai negara seperti Korea Selatan, Taipei, Hong Kong, Tokyo, Bristol, Singapura, Gunung Changbai, dan Melbourne.
Baca juga: KAWS Mampir di Candi Prambanan, Cek Juga 10 Karya Termahalnya
Dalam setiap gelarannya, pameran itu selalu menghadirkan karya patung raksasa unik yang disambut riuh oleh penikmat seni dan masyarakat umum setempat.
Namun, pameran KAWS:Holiday di Indonesia diklaim berbeda dari gelaran sebelumnya di sejumlah negara. Sebab, untuk pertama kalinya sepanjang tur ini sejak 2018, sang seniman memperkenalkan kembali Accomplice. Karakter ini pertama kali muncul dalam bentuk figur vinil yang dirilis pada 2002.
"Karya seni sepanjang 45 meter ini menjadi patung terbesar yang pernah dibuat oleh sang seniman hingga saat ini," kata pihak AllRightsReserved (ARR) selaku penyelenggara pameran tersebut dalam keterangan resminya.
Sebagai seniman, KAWS memang telah menjadi salah satu ikon budaya pop dunia. Karakter ikoniknya yang bernama Companion dan berupa kartun menyerupai Mickey Mouse telah hadir di sejumlah karyanya yang mendunia. Untuk lebih mengenal sang seniman, berikut adalah 10 fakta menarik tentang KAWS yang harus kalian ketahui.
1. Gunakan Nama Samaran KAWS
KAWS, sejatinya bukanlah nama asli sang seniman. KAWS adalah nama julukan untuk seniman Brian Donnelly. Sebelum dikenal sebagai seniman kenamaan dunia, pria kelahiran Jersey City, New Jersey, pada 4 November 1974 ini memulai perjalanan berkeseniannya di jalanan sebagai seniman grafiti.
2. Berawal dari Grafiti
Sebelum dikenal lewat karya-karya patung raksasanya, KAWS mengawali kariernya di New York sebagai seniman grafiti pada awal 1990-an. Kala itu, dia kerap memasang logo KAWS di papan reklame, halte bus, dan bilik telepon di lingkungannya.Dia memiliki gelar Bachelor of Fine Arts (BFA) dari School of Visual Arts di New York. Lalu, dia mulai bekerja sebagai seniman lepas untuk The Walt Disney. Di sana, dia menciptakan latar belakang 2D/3D untuk film-film Disney. Selama beberapa tahun berikutnya, KAWS bekerja sama dengan banyak merek dunia, sebut saja Dior, Calvin Klein, Chanel dan Diesel.
3. Terpengaruh Ikon Budaya Pop
Karya-karya KAWS selama ini cenderung terinspirasi dari sejumlah ikon budaya pop, seperti Mickey Mouse, The Simpson, dan Michelin Man. Begitu pula dalam lukisannya, KAWS tak jarang mendekonstruksi apropriasi karakter ikonik ke dalam bentuk yang menghasilkan karya seni abstrak.Salah satu karya karakternya yang paling terkenal adalah Companion, patung menyerupai Mickey Mouse dengan tanda X, yang kerap hadir pada bagian tangan, mata atau kakinya. Karakter-karakter kartunnya kerap digambarkan dalam pose pemalu atau tidak berdaya yang ditandai dengan menutupi wajah dengan kedua tangan. Bahkan, beberapa karya patungnya dibuat dengan pose terlentang yang menjadi simbol ketidakberdayaan, alih-alih berdiri tegak.
4. Terjual dengan Harga Fantastis
Sepanjang kariernya sebagai seniman, KAWS pernah berhasil menjual karya lukisan berjudul The Kaws Album (2005) senilai US$14,8 juta pada 2019. Lukisan yang terjual di balai lelang Sotheby's itu menampilkan bentuk tiruan dari Simpson The Yellow Album untuk memparodikan album The Beatles, Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band (1967).Selain itu, masih ada lagi beberapa karya lukisan KAWS yang terjual dengan harga fantastis di antaranya Untitled (Kimpsons #1) yang dibuat pada 2004 seharga US$7,4 juta, The Walk Home (2012) seharga US$6 juta, In The Woods (2002) seharga US$3,9 juta, dan Armed Away (2014) seharga US$3 juta.
Baca juga: Cek 10 Karya Termahal KAWS yang Pernah Terjual di Balai Lelang
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.