Rumah Mode Ganni Visualisasikan Masa Depan Fesyen dengan AI di Copenhagen Fashion Week
15 August 2023 |
08:08 WIB
Setiap musim, peragaan koleksi Ganni di Copenhagen Fashion Week jadi yang paling ditunggu-tunggu, dan musim spring/summer 2024 tak kalah menarik serta unik. Kali ini, Ganni Creative Director Ditte Reffstrup secara luas mengeksplorasi dampak ketidakpastian kecerdasan buatan terhadap kehidupan kita sehari-hari.
Sebagai pelopor inovasi di bidang keberlanjutan, koleksi terbaru Ganni dengan indah mempertimbangkan kemungkinan mode untuk bekerja bersama AI di masa depan. Ini adalah sikap yang menyegarkan di dunia yang telah dikondisikan untuk teknologi yang lebih canggih pada setiap masanya.
Baca juga: Daftar Desainer Fesyen Indonesia yang Bakal Unjuk Koleksi di New York Fashion Week 2023
Melalui laman resminya, Reffstrup mengatakan bahwa Nicolaj yang merupakan salah satu pendiri memiliki latar belakang teknologi. Tak heran jika rencana kolaborsi dengan kecerdasan buatan sudah disusun selama bertahun-tahun.
Menurutnya, baru-baru ini AI terasa seperti sesuatu yang lain untuk membuat diri menjadi panik karena itu sangat jauh dari dunia yang tengah dilakoni. Namun, dia berpikir tentang potensi kecerdasan buatan untuk kebaikan.
Sebagai ibu dari tiga anak dan seorang wanita yang menjalankan bisnis, dia menuturkan banyak berpikir tentang cara membesarkan anak-anak untuk menjadi baik, merasa aman, dan bertanggung jawab.
“Sama halnya dengan Ganni, bagaimana kita menumbuhkan brand ini menjadi bisnis yang paling bertanggung jawab? Jadi kami berbicara tentang bagaimana mungkin menciptakan AI yang lebih baik dan lebih bijaksana, yang baik,” kata Reffstrup.
Dia menuturkan bahwa semua berjalan dengan baik ketika bertemu dengan seniman AI, yakni Cecilie Waagner Falkenstrøm. Menurutnya, sang seniman memiliki pandangan filosofis dan bijaksana tentang kecerdasan buatan.
Rumah mode asal Denmark ini memutuskan bekerja sama dengan Cecilie guna mewujudkan semangat kecerdasan buatan dalam bentuk fisik, sesuatu yang alami. “Pikiran pertama saya adalah pohon. Mereka adalah simbol harapan dan kehidupan,” ujarnya.
Dalam look yang menjadi bagian koleksi Ganni Hello World S/S 2024, penonton peragaan akan teringat dengan film The Matrix dan penampilan karakter Trinity ketika melihat koleksi setelan hitam pekat. Selain itu, rumah mode ini juga menampilkan gaun korduroi dengan warna ungu yang lembut.
Selain itu, terdapat juga denim bersulam dengan ukuran yang besar dengan menapilkan belahan dada. sementara itu, Ganni juga menampilkan gaun dengan motif pohon dan juga binatang seperti macan dengan motifnya yang khas. Selain itu, mereka juga menyajikan tampilan gaun berwarna cokelat yang polos.
Dalam laman Copenhagen Fashion Week, merek tersebut telah meluncurkan rencana aksi keberlanjutannya pada 2020 yang terdiri dari 44 tujuan utama. Dalam koleksi terbaru, 92 persen volume produksi berasal dari gaya yang disebut bertanggung jawab.
Kondisi tersebut berarti setidaknya ada 50 persen komposisi koleksinya bersertifikat daur ulang, memiliki dampak yang rendah terhadap lingkungan, atau organik. Mereka disebut berkomitmen memiliki koleksi yang berkelanjutan hingga 100 persen pada masa yang akan datang.
Sementara itu, dalam laman Ganni, mereka menuliskan bahwa program Fabrics of The Future yang dimiliki merupakan bagian dari merek mengurangi jejak karbon. Mereka menuliskan menggunakan bahan-bahan inovatif melalui perusahaan rintisan untuk membantu pengurangan karbon absolut sebesar 50 persen pada 2027.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Sebagai pelopor inovasi di bidang keberlanjutan, koleksi terbaru Ganni dengan indah mempertimbangkan kemungkinan mode untuk bekerja bersama AI di masa depan. Ini adalah sikap yang menyegarkan di dunia yang telah dikondisikan untuk teknologi yang lebih canggih pada setiap masanya.
Baca juga: Daftar Desainer Fesyen Indonesia yang Bakal Unjuk Koleksi di New York Fashion Week 2023
Melalui laman resminya, Reffstrup mengatakan bahwa Nicolaj yang merupakan salah satu pendiri memiliki latar belakang teknologi. Tak heran jika rencana kolaborsi dengan kecerdasan buatan sudah disusun selama bertahun-tahun.
Menurutnya, baru-baru ini AI terasa seperti sesuatu yang lain untuk membuat diri menjadi panik karena itu sangat jauh dari dunia yang tengah dilakoni. Namun, dia berpikir tentang potensi kecerdasan buatan untuk kebaikan.
Sebagai ibu dari tiga anak dan seorang wanita yang menjalankan bisnis, dia menuturkan banyak berpikir tentang cara membesarkan anak-anak untuk menjadi baik, merasa aman, dan bertanggung jawab.
“Sama halnya dengan Ganni, bagaimana kita menumbuhkan brand ini menjadi bisnis yang paling bertanggung jawab? Jadi kami berbicara tentang bagaimana mungkin menciptakan AI yang lebih baik dan lebih bijaksana, yang baik,” kata Reffstrup.
Dia menuturkan bahwa semua berjalan dengan baik ketika bertemu dengan seniman AI, yakni Cecilie Waagner Falkenstrøm. Menurutnya, sang seniman memiliki pandangan filosofis dan bijaksana tentang kecerdasan buatan.
Rumah mode asal Denmark ini memutuskan bekerja sama dengan Cecilie guna mewujudkan semangat kecerdasan buatan dalam bentuk fisik, sesuatu yang alami. “Pikiran pertama saya adalah pohon. Mereka adalah simbol harapan dan kehidupan,” ujarnya.
Dalam look yang menjadi bagian koleksi Ganni Hello World S/S 2024, penonton peragaan akan teringat dengan film The Matrix dan penampilan karakter Trinity ketika melihat koleksi setelan hitam pekat. Selain itu, rumah mode ini juga menampilkan gaun korduroi dengan warna ungu yang lembut.
Selain itu, terdapat juga denim bersulam dengan ukuran yang besar dengan menapilkan belahan dada. sementara itu, Ganni juga menampilkan gaun dengan motif pohon dan juga binatang seperti macan dengan motifnya yang khas. Selain itu, mereka juga menyajikan tampilan gaun berwarna cokelat yang polos.
Berkesadaran dan Berkelanjutan
Dalam laman Copenhagen Fashion Week, merek tersebut telah meluncurkan rencana aksi keberlanjutannya pada 2020 yang terdiri dari 44 tujuan utama. Dalam koleksi terbaru, 92 persen volume produksi berasal dari gaya yang disebut bertanggung jawab.Kondisi tersebut berarti setidaknya ada 50 persen komposisi koleksinya bersertifikat daur ulang, memiliki dampak yang rendah terhadap lingkungan, atau organik. Mereka disebut berkomitmen memiliki koleksi yang berkelanjutan hingga 100 persen pada masa yang akan datang.
Sementara itu, dalam laman Ganni, mereka menuliskan bahwa program Fabrics of The Future yang dimiliki merupakan bagian dari merek mengurangi jejak karbon. Mereka menuliskan menggunakan bahan-bahan inovatif melalui perusahaan rintisan untuk membantu pengurangan karbon absolut sebesar 50 persen pada 2027.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.