Rekam Jejak Guruh Soekarnoputera dalam Dunia Seni Musik, Tari, dan Fesyen
04 August 2023 |
22:34 WIB
1
Like
Like
Like
Guruh Soekarnoputra selama ini dikenal sebagai maestro dalam dunia seni musik, tari, dan fesyen. Kiprahnya dalam pembentukan komunitas seni Swara Maharddhika, membuka peluang bagi para musisi kenamaan Tanah Air untuk berkarya di negeri tercinta.
Sebut saja para alumni Swara Maharddhika seperti Titi DJ, Memes, Denny Malik, dan lainnya yang eksis di industri musik.
Pria pemilik nama lengkap Mohammad Guruh Irianto Soekarnoputra tersebut lahir pada 13 Januari 1953. Dia sendiri merupakan anak bungsu Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno dari pernikahannya dengan Fatmawati. Masa kecilnya sangat dekat dengan seni, baik itu musik, tari, maupun mode.
Baca juga: Profil Guruh Sukarno Putra: Mengabdi dan Berjuang untuk Kesenian
Selain aktif sebagai seniman dia juga terjun ke politik dan tercatat sebagai anggota DPR dari PDIP. Kiprahnya dalam seni musik diawali dengan membentuk grup band The Beat-G pada 1965, saat Guruh berusia 12 tahun. Kemudian band keduanya bernama The Flower Poetman pada 1970 ketika dia berusia 17 tahun.
Pencapaian terbesarnya dalam bermusik adalah saat dia merilis album berjudul Guruh Gipsy (1975-1976) yang memadukan musik tradisional dan barat. Guruh menggarap album tersebut bersama grup Gipsy, dengan personil Keenan Nasution, Chrisye, Roni Harahap, Oding Nasution, dan Abadi Soesman.
Selain itu Guruh juga menciptakan sejumlah lagu populer seperti Renjana, Galih dan Ratna, Gita Cinta, Anak Jalanan, Lenggang Puspita, Sendiri, Marlina, Damai, Kembalikan Bali Padaku, dan lainnya. Selain soal cinta, tak jarang dia juga menyisipkan kritik sosial dalam lirik lagunya.
Kecintaannya terhadap seni tak berhenti disana, Guruh pun kemudian membentuk sebuah organisasi bernama Swara Maharddhika pada 1977 yang bertujuan untuk mewadahi para pemuda dalam melakukan aktivitas kesenian dan kebudayaan.
Swara Maharddhika kerap menampilkan berbagai pertunjukan, dimana Guruh berpartisipasi sebagai koreografer, komposer, atau sutradara. Salah satunya pertunjukan musik bertajuk Sri Mimpi Indonesia pada 2013 yang digelar di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.
Sri Mimpi Indonesia menampilkan 21 lagu yang berisi tentang kecintaan terhadap Indonesia, baik budaya, cinta, kasih manusia, dan cinta Tanah Air. Sejumlah penyanyi ternama Indonesia juga turut mengambil bagian dalam pertunjukan ini. Mulai dari grup vokal wanita Be3, Titi Dj, Sita Nursanti, Haikal Baron, Gabriel Harvianto, Ichsan Akbar, Ary Kirana, dan Nino Garcia.
Selain musik, Guruh juga merambah ke bidang fesyen. Sebagai seniman, dia memiliki kemampuan membatik yang diterapkan pada setiap busana hasil rancangannya. Menurutnya, seni batik adalah salah satu warisan budaya dan kekayaan intelektual yang dimiliki Indonesia. Masyarakat wajib menjaga dan melestarikan batik sebagai produk budaya negeri sendiri.
Hal tersebutlah yang kemudian membuat Guruh mendirikan PT. Guruh Soekarno Persada pada 1999 sebagai pabrik penghasil batik yang punya ciri khasnya tersendiri tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar batik itu sendiri. Produk batik Guruh Soekarno Persada dipasarkan mulai dari kisaran harga Rp800 ribu sampai Rp200 juta.
Dalam bidan fesyen dia juga meraih penghargaan Fashion Icon Awards 2018 untuk Kategori Lifetime Achievement. Penghargaan tersebut mengukugkan Guruh sebagai tokoh yang mengkolaborasikan peragaan busana dengan musik dan tarian berbasis budaya.
Sejumlah penghargaan lainnya di bidang seni misalnya seperti Penghargaan PDA Ilustrasi Musik dan Film dari FFI pada 1978, Chevalier De L dari Pemerintah Perancis pada 1991, Bakti Budaya dari Kebudayaan Jawa Surakarta pada 1995, Anugerah Seni dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan Indonesia pada 1996, dan Anugerah Musik Indonesia untuk kategori Pencipta Lagu Pop Terbaik dengan lagu Kala Cinta Menggoda pada 1998.
Selain itu ada juga penghargaan Live Time Achievement Award dari I Radio pada 2001 dan Anugerah Musik Indonesia Lifetime Achievement Award pada 2010. Kemudian pada 23 Maret 2011, bertepatan dengan Perayaan Hari Musik Nasional, Guruh menerima Penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia (NBMI) dari Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI).
Namanya juga diabadikan oleh majalah Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu dari The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa pada 2008.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Sebut saja para alumni Swara Maharddhika seperti Titi DJ, Memes, Denny Malik, dan lainnya yang eksis di industri musik.
Pria pemilik nama lengkap Mohammad Guruh Irianto Soekarnoputra tersebut lahir pada 13 Januari 1953. Dia sendiri merupakan anak bungsu Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno dari pernikahannya dengan Fatmawati. Masa kecilnya sangat dekat dengan seni, baik itu musik, tari, maupun mode.
Baca juga: Profil Guruh Sukarno Putra: Mengabdi dan Berjuang untuk Kesenian
Selain aktif sebagai seniman dia juga terjun ke politik dan tercatat sebagai anggota DPR dari PDIP. Kiprahnya dalam seni musik diawali dengan membentuk grup band The Beat-G pada 1965, saat Guruh berusia 12 tahun. Kemudian band keduanya bernama The Flower Poetman pada 1970 ketika dia berusia 17 tahun.
Pencapaian terbesarnya dalam bermusik adalah saat dia merilis album berjudul Guruh Gipsy (1975-1976) yang memadukan musik tradisional dan barat. Guruh menggarap album tersebut bersama grup Gipsy, dengan personil Keenan Nasution, Chrisye, Roni Harahap, Oding Nasution, dan Abadi Soesman.
Selain itu Guruh juga menciptakan sejumlah lagu populer seperti Renjana, Galih dan Ratna, Gita Cinta, Anak Jalanan, Lenggang Puspita, Sendiri, Marlina, Damai, Kembalikan Bali Padaku, dan lainnya. Selain soal cinta, tak jarang dia juga menyisipkan kritik sosial dalam lirik lagunya.
Kecintaannya terhadap seni tak berhenti disana, Guruh pun kemudian membentuk sebuah organisasi bernama Swara Maharddhika pada 1977 yang bertujuan untuk mewadahi para pemuda dalam melakukan aktivitas kesenian dan kebudayaan.
Swara Maharddhika kerap menampilkan berbagai pertunjukan, dimana Guruh berpartisipasi sebagai koreografer, komposer, atau sutradara. Salah satunya pertunjukan musik bertajuk Sri Mimpi Indonesia pada 2013 yang digelar di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.
Sri Mimpi Indonesia menampilkan 21 lagu yang berisi tentang kecintaan terhadap Indonesia, baik budaya, cinta, kasih manusia, dan cinta Tanah Air. Sejumlah penyanyi ternama Indonesia juga turut mengambil bagian dalam pertunjukan ini. Mulai dari grup vokal wanita Be3, Titi Dj, Sita Nursanti, Haikal Baron, Gabriel Harvianto, Ichsan Akbar, Ary Kirana, dan Nino Garcia.
Selain musik, Guruh juga merambah ke bidang fesyen. Sebagai seniman, dia memiliki kemampuan membatik yang diterapkan pada setiap busana hasil rancangannya. Menurutnya, seni batik adalah salah satu warisan budaya dan kekayaan intelektual yang dimiliki Indonesia. Masyarakat wajib menjaga dan melestarikan batik sebagai produk budaya negeri sendiri.
Hal tersebutlah yang kemudian membuat Guruh mendirikan PT. Guruh Soekarno Persada pada 1999 sebagai pabrik penghasil batik yang punya ciri khasnya tersendiri tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar batik itu sendiri. Produk batik Guruh Soekarno Persada dipasarkan mulai dari kisaran harga Rp800 ribu sampai Rp200 juta.
Dalam bidan fesyen dia juga meraih penghargaan Fashion Icon Awards 2018 untuk Kategori Lifetime Achievement. Penghargaan tersebut mengukugkan Guruh sebagai tokoh yang mengkolaborasikan peragaan busana dengan musik dan tarian berbasis budaya.
Sejumlah penghargaan lainnya di bidang seni misalnya seperti Penghargaan PDA Ilustrasi Musik dan Film dari FFI pada 1978, Chevalier De L dari Pemerintah Perancis pada 1991, Bakti Budaya dari Kebudayaan Jawa Surakarta pada 1995, Anugerah Seni dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan Indonesia pada 1996, dan Anugerah Musik Indonesia untuk kategori Pencipta Lagu Pop Terbaik dengan lagu Kala Cinta Menggoda pada 1998.
Selain itu ada juga penghargaan Live Time Achievement Award dari I Radio pada 2001 dan Anugerah Musik Indonesia Lifetime Achievement Award pada 2010. Kemudian pada 23 Maret 2011, bertepatan dengan Perayaan Hari Musik Nasional, Guruh menerima Penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia (NBMI) dari Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI).
Namanya juga diabadikan oleh majalah Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu dari The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa pada 2008.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.