Rawon Jadi Sup Terenak di Dunia Versi Taste Atlas, Ini Daftar Lengkapnya

Masakan tradisional Indonesia memiliki cita rasa yang khas, lezat, dan tentunya menggugah selera. Tak pelak kuliner asal Tanah Air ini banyak disukai bukan hanya daru masyarakat lokal namun juga penduduk dunia. Terbukti, salah satu sup asal Jawa Timur, Rawon masuk ke dalam daftar rekomendasi Taste Atlas.

Panduan online untuk rekomendasi kuliner internasional itu baru saja merilis daftar 100 sup terbaik di dunia. Ternyata, Rawon menempati posisi teratas mengalahkan Ramen Tonkotsu dari Jepang, loh. Bisa dikatakan Rawon menjadi sup terenak di dunia.

Baca juga: Warung Mak Beng Sanur Dinobatkan Sebagai Restoran Legendaris Ketiga Dunia Versi Taste Atlas

Adapun peringkat makanan Taste Atlas didasarkan pada serangkaian mekanisme penilaian dari pengguna nyata yang telah diverifikasi oleh sistem. Untuk daftar 10 Sup Terbaik di Dunia yang dirilis pada 28 Juli 2023, tercatat ada 29.002 ulasan, sebanyak 16.337 ulasan dinyatakan sah. Nah, berikut 10 Sup Terbaik di Dunia versi Taste Atlas.

10. Zurek, Polandia

Nilai : 4,6

Zurek adalah sup tradisional Polandia yang memiliki ciri khas rasa asam, yang berasal dari ragi asam, atau fermentasi roti dan tepung gandum hitam. Supnya juga berisi daging seperti sosis, bacon, atau ham, dan sayuran seperti kentang dan jamur.

Meskipun sangat populer di seluruh Polandia, setiap daerah memiliki versi hidangannya sendiri. Sup ini biasanya disajikan dalam mangkuk yang dapat dimakan yang terbuat dari roti dan ditambahkan setengah telur rebus di atas sup sebagai hiasan. Zurek secara tradisional disiapkan dan dikonsumsi selama Paskah. 

9. Ramen Shoyu, Tokyo-Jepang

Nilai : 4,6

Ramen shoyu merupakan salah satu dari empat kelompok utama ramen, hidangan mie yang dipuji karena rasanya yang istimewa. Mie, kuah kaldu, dan aneka topping adalah tiga elemen penting dalam setiap mangkuk ramen. Kuahnya yang berwarna gelap dan asin inilah yang membedakan shoyu dari jenis lainnya.

Ramen Shoyu biasanya menggunakan kaldu daging atau seafood, yang dicampur dengan kombinasi kaldu kombu dan kecap yang harum. Mi gandum keriting segar digunakan dalam shoyu ramen. Dimasak secara terpisah, Ramen disajikan dalam mangkuk dan disiram dengan kaldu yang kaya. 

8. Ramen, Jepang

Nilai : 4,6

Ramen adalah sup mie yang pertama kali muncul di Jepang pada 1910, ketika juru masak Cina menggabungkan mie dengan kaldu asin. Mie keriting ini berwarna kuning cerah dan lebih elastis daripada mi Jepang yang dibuat pada saat itu. Adonannya diremas dengan air mineral yang mengandung natrium karbonat yang disebut kansui.

Pada 1958, namanya berasal dari pengucapan kata dalam bahasa Mandarin, lamian yang berarti mie tarik, dan pada tahun yang sama, Nissin Foods memproduksi mie instan versi pertama dengan kaldu rasa ayam yang disebut Chicken Ramen.

7. Bodi-bori, Paraguay

Nilai : 4,7

Bori-bori (vori-vori) adalah sup hangat Paraguay yang diisi dengan daging (biasanya daging sapi atau ayam), pangsit lembut yang terdiri dari tepung jagung dan keju, serta sayuran seperti wortel, seledri, dan bawang bombay. Supnya secara tradisional dibumbui dengan daun salam, cengkeh, dan peterseli, sedangkan kunyit memberikan warna keemasan yang kaya.

Bori-bori sering dikonsumsi selama musim dingin. Disajikan dalam kondisi hangat, bori-bori ditaburi peterseli dan parutan keju parmesan di sampingnya. Kuahnya sangat kaya nutrisi, dan ada banyak variasi seperti yang ada tambahan potongan ayam bakar. 

6. Ciorba Radauteana, Rumania

Nilai : 4,7

Ciorba Radauteana adalah sup tradisional Rumania. Sup ini dibuat dengan kombinasi ayam, bawang merah, paprika merah, seledri, wortel, jus lemon, bawang putih, peterseli, dan krim asam. Bahan-bahan tersebut direbus dengan api sedang hingga daging dan sayuran menjadi empuk.

Rasa supnya cukup asam karena penambahan perasan lemon. Di Rumania, ciorba Radauteana sangat dihargai karena menjadi obat mabuk dan memiliki khasiat penyembuhan. Sering juga digunakan sebagai obat untuk gejala flu.