Yuk Kenali Risiko Kanker Kepala & Leher
27 July 2021 |
15:54 WIB
Kanker masih menjadi masalah kesehatan serius yang kita hadapi. Salah satu kelompok yang paling banyak jenisnya adalah kanker kepala dan leher yaitu pertumbuhan tumor ganas yang berkembang di jaringan dan organ kepala serta leher, mulai dari mulut, hidung, tenggorokan, laring, sinus hingga kelenjar ludah.
Setidaknya, ada 19 jaringan serta organ pada kepala dan leher yang ditumbuhi sel kanker. Namun yang paling banyak menyerang wanita adalah kanker tiroid, sementara pada laki-laki adalah kanker nasofaring.
Koordinator Pelayanan Kanker Terpadu RSCM Profesor Soehartati Gondhowardjo menerangkan kanker kepala dan leher ini dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Sebab, di kepala dan leher terdapat organ yang memiliki fungsi vital.
“Misal mengunyah, menelan, bernapas, melihat, bicara, ini fungsi vital. Kalau ada kanker fungsi tersebut terganggu,” ujarnya dalam diskusi, Selasa (27/7/2021).
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari risiko dari kanker kepala dan leher ini.
Kata wanita yang akrab disapa Prof Tati ini, ada sejumlah faktor yang meningkatkan kemungkinan terkena kanker. Mulai dari merokok, alkohol, infeksi virus HPV, mengunyah sirih, makanan berpengawet, gigi dan mulut yang tidak terawat, paparan terhadap bahan-bahan kimia. Kemudian radiasi, infeksi virus epstein bar, juga karena faktor keturunan atau genetik.
“30 persen hingga 50 persen kanker dicegah dengan menghindari faktor risiko,” tegasnya.
Selain itu, penting untuk melakukan cek kesehan secara berkala, menghindari asap rokok, rajin beraktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, dan kelola setres.
Editor: Roni Yunianto
Setidaknya, ada 19 jaringan serta organ pada kepala dan leher yang ditumbuhi sel kanker. Namun yang paling banyak menyerang wanita adalah kanker tiroid, sementara pada laki-laki adalah kanker nasofaring.
Koordinator Pelayanan Kanker Terpadu RSCM Profesor Soehartati Gondhowardjo menerangkan kanker kepala dan leher ini dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Sebab, di kepala dan leher terdapat organ yang memiliki fungsi vital.
“Misal mengunyah, menelan, bernapas, melihat, bicara, ini fungsi vital. Kalau ada kanker fungsi tersebut terganggu,” ujarnya dalam diskusi, Selasa (27/7/2021).
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari risiko dari kanker kepala dan leher ini.
Kata wanita yang akrab disapa Prof Tati ini, ada sejumlah faktor yang meningkatkan kemungkinan terkena kanker. Mulai dari merokok, alkohol, infeksi virus HPV, mengunyah sirih, makanan berpengawet, gigi dan mulut yang tidak terawat, paparan terhadap bahan-bahan kimia. Kemudian radiasi, infeksi virus epstein bar, juga karena faktor keturunan atau genetik.
“30 persen hingga 50 persen kanker dicegah dengan menghindari faktor risiko,” tegasnya.
Selain itu, penting untuk melakukan cek kesehan secara berkala, menghindari asap rokok, rajin beraktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, dan kelola setres.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.