Rekam Jejak Karier Bermusik Tony Bennett, dari Tentara Jadi Legenda Jaz Dunia
23 July 2023 |
16:52 WIB
Industri musik dunia tengah berduka. Musisi legendaris Tony Bennett meninggal dunia pada Jumat (27/7) pagi waktu New York. Penyanyi genre jaz dan pop ini meninggal pada usia 96 tahun, tepat dua pekan sebelum dirinya berulang tahun ke-97 pada 3 Agustus 2023.
Tony Bennett meninggal dunia setelah berjuang cukup lama melawan penyakit Alzheimer yang dideritanya dalam beberapa tahun terakhir ini. Sang Musisi diketahui telah menderita penyakit itu sejak 2016. Sejak saat itu, kesehatannya mulai naik dan turun.
Baca juga: Musisi Richie Kotzen Bakal Tampil dalam Konser Dewa 19 feat All Stars
Namun, beberapa kali Tony Bennett juga masih sempat untuk kembali bersuka ria di atas panggung. Pada 2021 misalnya, dia masih bisa tampil bersama penyanyi Lady Gaga. Penampilan itu rupanya jadi yang terakhir baginya di atas panggung musik dunia.
Semasa hidupnya, Tony Bennett dikenal sebagai penyanyi masyhur di genre jaz. Dia berkali-kali melahirkan banyak album hit dan lagu-lagu yang terus dinyanyikan hingga hari ini.
Tony Bennett lahir dengan nama Anthony Dominic Benedetto. Kesukaannya terhadap dunia tarik suara sudah terpupuk sejak remaja. Laman resmi pribadinya Tony Bennet mencatat Sang Musisi bahkan sibuk menyanyi saat dirinya menunggu di meja daftar untuk pendaftaran Angkatan Darat.
Dia juga pernah membuat band militer dan aktif bermusik di dalamnya. Tony kemudian belajar vokal di American Theater Wing School. Pelan-pelan jalur kariernya terus terbentuk.
Namun, karier militernya juga terus berjalan. Saat masih jadi tentara, dia mendapat tugas untuk berperang dan masuk ke dalam prajurit infanteri di Eropa. Hingga kemudian, Perang Dunia II berakhir dan dia bisa mulai fokus kepada hobi dan hal yang dicintainya, yakni musik.
Dia lalu merilis album pertamanya bertajuk Because of You pada 1952. Lagu-lagu yang diciptakannya kala itu berhasil bertengger di tangga lagi Ameria Serikat. Salah satu yang kemudian cukup fenomenal adalah lagu I Left My Heart in San Fransisco pada 1962.
Setelah itu, berbagai album lain juga terus dilahirkannya dari waktu ke waktu. Dia adalah penyanyi jaz yang cukup aktif dalam menelurkan album dan lagu. Bukan hanya itu, karya-karyanya pun seolah terus melintasi zaman dan terus dinikmati hingga kini.
"Tony Bennett adalah salah satu dari segelintir artis yang memiliki album baru di tahun 50-an, 60-an, 70-an, 80-an, 90-an, dan sekarang dalam dua dekade pertama abad ke-21," tulis situs resmi pribadinya dikutip Hypeabis.id, Minggu (23/7).
Dia telah memperkenalkan banyak lagu ke dalam Great American Songbook yang sejak itu menjadi standar musik pop. Dia telah berkeliling dunia untuk penonton yang tersebar di banyak negara.
Bennett diketahui juga menandatangani kontrak ulang dengan Columbia Records pada 1986 dan merilis The Art of Excellence yang diakui secara kritis. Tangga kepopulerannya seolah terus berjalan mulus.
Dengan jutaan rekaman terjual di seluruh dunia dan album platinum serta emas sebagai penghargaannya, Bennett telah menerima sembilan belas Grammy Awards, termasuk Grammy 1995 untuk Record of the Year. Serangkaian single-nya terus dicintai, termasuk pemuncak tangga lagu seperti Because of You, Rags to Riches, dan remake dari Cold, Cold Heart karya Hank Williams.
Dia juga memiliki 24 lagu di Top 40, termasuk "I Wanna Be Around," "The Good Life," "Who Can I Turn To (When Nobody Needs Me)," dan lagu andalannya, "I Left My Heart In San Francisco," yang memberinya dua Grammy Awards.
Baca juga: Musisi David Foster Tampil di Private Concert pada 11 Agustus 2023
Keberhasilannya terus menjaga eksistensi merupakan hal yang sulit dilakukan banyak penyanyi lain. Namun, selain konsisten menciptakan hit keren, dia juga kerap mencoba berbaur dengan para penyanyi pendatang baru, seperti Lady Gaga. Hal-hal seperti ini yang kemudian membuat namanya terus bertahan di industri musik hingga ajal menjemputnya.
Editor: Fajar Sidik
Tony Bennett meninggal dunia setelah berjuang cukup lama melawan penyakit Alzheimer yang dideritanya dalam beberapa tahun terakhir ini. Sang Musisi diketahui telah menderita penyakit itu sejak 2016. Sejak saat itu, kesehatannya mulai naik dan turun.
Baca juga: Musisi Richie Kotzen Bakal Tampil dalam Konser Dewa 19 feat All Stars
Namun, beberapa kali Tony Bennett juga masih sempat untuk kembali bersuka ria di atas panggung. Pada 2021 misalnya, dia masih bisa tampil bersama penyanyi Lady Gaga. Penampilan itu rupanya jadi yang terakhir baginya di atas panggung musik dunia.
Semasa hidupnya, Tony Bennett dikenal sebagai penyanyi masyhur di genre jaz. Dia berkali-kali melahirkan banyak album hit dan lagu-lagu yang terus dinyanyikan hingga hari ini.
Tony Bennett lahir dengan nama Anthony Dominic Benedetto. Kesukaannya terhadap dunia tarik suara sudah terpupuk sejak remaja. Laman resmi pribadinya Tony Bennet mencatat Sang Musisi bahkan sibuk menyanyi saat dirinya menunggu di meja daftar untuk pendaftaran Angkatan Darat.
Dia juga pernah membuat band militer dan aktif bermusik di dalamnya. Tony kemudian belajar vokal di American Theater Wing School. Pelan-pelan jalur kariernya terus terbentuk.
Namun, karier militernya juga terus berjalan. Saat masih jadi tentara, dia mendapat tugas untuk berperang dan masuk ke dalam prajurit infanteri di Eropa. Hingga kemudian, Perang Dunia II berakhir dan dia bisa mulai fokus kepada hobi dan hal yang dicintainya, yakni musik.
Dia lalu merilis album pertamanya bertajuk Because of You pada 1952. Lagu-lagu yang diciptakannya kala itu berhasil bertengger di tangga lagi Ameria Serikat. Salah satu yang kemudian cukup fenomenal adalah lagu I Left My Heart in San Fransisco pada 1962.
Setelah itu, berbagai album lain juga terus dilahirkannya dari waktu ke waktu. Dia adalah penyanyi jaz yang cukup aktif dalam menelurkan album dan lagu. Bukan hanya itu, karya-karyanya pun seolah terus melintasi zaman dan terus dinikmati hingga kini.
"Tony Bennett adalah salah satu dari segelintir artis yang memiliki album baru di tahun 50-an, 60-an, 70-an, 80-an, 90-an, dan sekarang dalam dua dekade pertama abad ke-21," tulis situs resmi pribadinya dikutip Hypeabis.id, Minggu (23/7).
Dia telah memperkenalkan banyak lagu ke dalam Great American Songbook yang sejak itu menjadi standar musik pop. Dia telah berkeliling dunia untuk penonton yang tersebar di banyak negara.
Bennett diketahui juga menandatangani kontrak ulang dengan Columbia Records pada 1986 dan merilis The Art of Excellence yang diakui secara kritis. Tangga kepopulerannya seolah terus berjalan mulus.
Dengan jutaan rekaman terjual di seluruh dunia dan album platinum serta emas sebagai penghargaannya, Bennett telah menerima sembilan belas Grammy Awards, termasuk Grammy 1995 untuk Record of the Year. Serangkaian single-nya terus dicintai, termasuk pemuncak tangga lagu seperti Because of You, Rags to Riches, dan remake dari Cold, Cold Heart karya Hank Williams.
Dia juga memiliki 24 lagu di Top 40, termasuk "I Wanna Be Around," "The Good Life," "Who Can I Turn To (When Nobody Needs Me)," dan lagu andalannya, "I Left My Heart In San Francisco," yang memberinya dua Grammy Awards.
Baca juga: Musisi David Foster Tampil di Private Concert pada 11 Agustus 2023
Keberhasilannya terus menjaga eksistensi merupakan hal yang sulit dilakukan banyak penyanyi lain. Namun, selain konsisten menciptakan hit keren, dia juga kerap mencoba berbaur dengan para penyanyi pendatang baru, seperti Lady Gaga. Hal-hal seperti ini yang kemudian membuat namanya terus bertahan di industri musik hingga ajal menjemputnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.