Jadi Olahraga Populer, Segini Biaya untuk Belajar Seni Bela Diri Karate
21 July 2023 |
15:13 WIB
Ada sederet kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang berguna untuk membela diri. Salah satunya yang populer di Indonesia adalah karate yang saat ini kian banyak yang mempelajarinya guna meningkatkan reflek tubuh terhadap ancaman.
Dikembangkan sekitar abad ke-19 di Jepang, mulanya olahraga ini bernama okinawa-te lalu diubah menjadi karate oleh guru besar Gichin Funakoshi. Adapun, perkembangannya di Tanah Air karate dipelopori mahasiswa asal Indonesia yang melakukan studi di Jepang, seperti Baud Adikusumo yang mengenalkan aliran Shotokan.
Baca juga: 6 Teknik Bela Diri yang Wajib Diajarkan kepada Anak
Ade Aryuningsih (31) telah menggeluti olahraga tersebut selama satu dekade dan sudah banyak merasakan manfaatnya bagi tubuh. Mantan atlet peraih medali perak Karate Open 2017 itu mengaku kesehatan tubuhnya sejak belajar olahraga karate.
"Sejauh ini jadi merasa lebih mawas diri saja terhadap ancaman," papar karyawan KBRI Thailand itu kepada Hypeabis.id.
Adapun, menurutnya fokus olahraga karate adalah latihan kekuatan fisik dengan dua jalur pilihan, yaitu prestasi dan rekreasi. Namun, jika olahraga pada alur pertama pelaku dituntut untuk meraih kejuaraan, tapi yang kedua hanya sebagai bentuk latihan kebugaran atau kesehatan tubuh.
Setali tiga uang, dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas ilmu keolahragaan, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Lita Mulia mengatakan olahraga karate saat ini memang sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Bahkan banyak orang tua yang sudah meminta anak mereka mengenal karate sejak dini.
Menurutnya salah satu yang menjadi indikator populernya olahraga tersebut dengan kian menjamurnya dojo karate yang membuka kelas baik reguler maupun privat pada masyarakat. Tak hanya di kota besar saja, melainkan juga sudah banyak terdapat di beberapa daerah di Tanah Air.
"Karate juga tidak full body contact, jadi untuk level atau segi keamanan dari usia dini sampai senior itu dapat dipastikan aman. Selain itu olahraga ini sudah ada di olimpiade untuk jalur prestasi," kata Lita.
Saat ini tren olahraga karate juga terus berkembang dengan berbagai macam aliran yang dapat menjadi pilihan peminat beladiri. Termasuk shotokan, goju-ryu, shito-ryu, dan wado-ryu. Keempat aliran tersebut juga memiliki teknik dan keunikannya masing-masing.
Sebagai jenis olahraga bela diri, karate juga tergolong unik. Selain membuat tubuh semakin bugar olahraga ini juga turut menanamkan pembentukan karakter, tingkat kedisiplinan, hingga kadar kepercayaan diri yang kuat pada para penikmatnya tanpa memandang rendah orang lain.
Dengan kata lain, karate juga menanamkan sikap kesatria melalui sumpah setia yang ditanamkan dalam benak dan pikiran. Meliputi pemeliharaan kepribadian, patuh pada kejujuran, mempertinggi prestasi, menjaga sopan santun, serta menguasai diri.
"Kalau untuk olahraga bela diri jenis lain kan seringnya dibilang berbahaya, tapi untuk karate ini termasuk yang aman, bahkan untuk anak-anak dan bagi kebiasaan diri juga," jelas perempuan yang akrab disapa Lita ini.
Masuk dalam jenis olahraga populer, biaya kelas untuk belajar karate di berbagai dojo juga cukup ekonomis. Untuk kelas privat biasanya berkisar antara Rp200.000- Rp250.000 per sesi latihan. Biaya tersebut tergantung pada kualifikasi sertifikasi dari sang pelatih.
Sementara itu, untuk latihan kolektif atau reguler secara bersamaan dalam satu kelas biasanya dipatok seharga Rp200.000 perbulan. Namun, harga tersebut belum termasuk seragam dan peralatan personal seperti body protector, shin guard, face mask, hand protect, dan gum shield atau pelindung gigi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Dikembangkan sekitar abad ke-19 di Jepang, mulanya olahraga ini bernama okinawa-te lalu diubah menjadi karate oleh guru besar Gichin Funakoshi. Adapun, perkembangannya di Tanah Air karate dipelopori mahasiswa asal Indonesia yang melakukan studi di Jepang, seperti Baud Adikusumo yang mengenalkan aliran Shotokan.
Baca juga: 6 Teknik Bela Diri yang Wajib Diajarkan kepada Anak
Ade Aryuningsih (31) telah menggeluti olahraga tersebut selama satu dekade dan sudah banyak merasakan manfaatnya bagi tubuh. Mantan atlet peraih medali perak Karate Open 2017 itu mengaku kesehatan tubuhnya sejak belajar olahraga karate.
"Sejauh ini jadi merasa lebih mawas diri saja terhadap ancaman," papar karyawan KBRI Thailand itu kepada Hypeabis.id.
Adapun, menurutnya fokus olahraga karate adalah latihan kekuatan fisik dengan dua jalur pilihan, yaitu prestasi dan rekreasi. Namun, jika olahraga pada alur pertama pelaku dituntut untuk meraih kejuaraan, tapi yang kedua hanya sebagai bentuk latihan kebugaran atau kesehatan tubuh.
Setali tiga uang, dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas ilmu keolahragaan, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Lita Mulia mengatakan olahraga karate saat ini memang sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Bahkan banyak orang tua yang sudah meminta anak mereka mengenal karate sejak dini.
Menurutnya salah satu yang menjadi indikator populernya olahraga tersebut dengan kian menjamurnya dojo karate yang membuka kelas baik reguler maupun privat pada masyarakat. Tak hanya di kota besar saja, melainkan juga sudah banyak terdapat di beberapa daerah di Tanah Air.
"Karate juga tidak full body contact, jadi untuk level atau segi keamanan dari usia dini sampai senior itu dapat dipastikan aman. Selain itu olahraga ini sudah ada di olimpiade untuk jalur prestasi," kata Lita.
Ada Banyak Aliran
Saat ini tren olahraga karate juga terus berkembang dengan berbagai macam aliran yang dapat menjadi pilihan peminat beladiri. Termasuk shotokan, goju-ryu, shito-ryu, dan wado-ryu. Keempat aliran tersebut juga memiliki teknik dan keunikannya masing-masing.Sebagai jenis olahraga bela diri, karate juga tergolong unik. Selain membuat tubuh semakin bugar olahraga ini juga turut menanamkan pembentukan karakter, tingkat kedisiplinan, hingga kadar kepercayaan diri yang kuat pada para penikmatnya tanpa memandang rendah orang lain.
Dengan kata lain, karate juga menanamkan sikap kesatria melalui sumpah setia yang ditanamkan dalam benak dan pikiran. Meliputi pemeliharaan kepribadian, patuh pada kejujuran, mempertinggi prestasi, menjaga sopan santun, serta menguasai diri.
"Kalau untuk olahraga bela diri jenis lain kan seringnya dibilang berbahaya, tapi untuk karate ini termasuk yang aman, bahkan untuk anak-anak dan bagi kebiasaan diri juga," jelas perempuan yang akrab disapa Lita ini.
Masuk dalam jenis olahraga populer, biaya kelas untuk belajar karate di berbagai dojo juga cukup ekonomis. Untuk kelas privat biasanya berkisar antara Rp200.000- Rp250.000 per sesi latihan. Biaya tersebut tergantung pada kualifikasi sertifikasi dari sang pelatih.
Sementara itu, untuk latihan kolektif atau reguler secara bersamaan dalam satu kelas biasanya dipatok seharga Rp200.000 perbulan. Namun, harga tersebut belum termasuk seragam dan peralatan personal seperti body protector, shin guard, face mask, hand protect, dan gum shield atau pelindung gigi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.