Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Olahraga Bela Diri Karate dan Taekwondo
17 November 2024 |
11:11 WIB
Bela diri, salah satu olahraga yang mengutamakan kemampuan fisik, seni, dan teknik untuk melindungi diri serta melatih aspek mental dan emosional. Karate dan taekwondo adalah dua seni bela diri yang paling populer dan sering dipelajari, termasuk di Indonesia.
Meskipun keduanya sama-sama merupakan seni bela diri, ada beberapa perbedaan mendasar antara karate dan taekwondo yang cukup mencolok, terutama dalam teknik, asal-usul, dan fokus gerakannya.
Baca juga: Jadi Olahraga Populer, Segini Biaya untuk Belajar Seni Bela Diri Karate
Dilansir dari Healthline, hal pertama yang biasanya dipelajari saat memulai latihan bela diri adalah sikap atau posisi dasar, termasuk cara memukul, menendang, dan bertahan dari serangan lawan. Gerakan-gerakan ini kemudian dipelajari secara bertahap sampai seseorang dapat melakukannya dengan benar dan efektif.
Perbedaan utama antara karate dan taekwondo terletak pada gerakan dan teknik yang diajarkan. Karate lebih banyak mengutamakan teknik pukulan dan pertahanan menggunakan tangan, sedangkan taekwondo menonjolkan tendangan tinggi dan teknik kaki yang cepat.
Karate awalnya dikenal dengan sebutan tote (tangan China). Namun, seiring perkembangan istilah ini diadaptasi ke dalam tulisan kanji Jepang menjadi karate (tangan kosong). Perubahan ini dilakukan untuk meningkatkan penerimaan masyarakat Jepang terhadap seni bela diri tersebut, dengan menghilangkan konotasi asing dari nama aslinya.
Karate adalah seni bela diri yang mengutamakan teknik pukulan dengan tangan sebagai gerakan utama, sedangkan tendangan digunakan sebagai pelengkap atau pendukung. Di Jepang, olahraga ini dinaungi oleh Zen-Nippon Karatedo Renmei atau Japan Karatedo Federation (JFK), sementara secara global berada di bawah naungan World Karatedo Federation (WKF).
Ada empat gaya utama dalam karate, yaitu Shotokan, Goju-Ryu, Shito-Ryu, dan Wado-Ryu. Keempat aliran ini diakui sebagai gaya utama karena berperan dalam pembentukan JFK dan WKF.
Pakaian karate dikenal sebagai gi, berwarna putih polos tanpa tambahan warna lain, kecuali pada bagian badge. Gi terdiri atas tiga bagian utama: uwagi (atasan), zubon (celana), dan sabuk. Memiliki delapan tingkatan sabuk terdiri dari sabuk putih, kuning, oranye, hijau, biru, ungu, cokelat, dan hitam, yang merupakan sabuk tertinggi.
Selain itu, terdapat gaya karate lainnya yang terkenal di dunia, seperti Shorin-Ryu, Uechi-Ryu, dan Kyokushin. Di antara semua gaya ini, Kyokushin dikenal sebagai aliran karate yang sangat kuat dan sering dianggap sebagai salah satu seni bela diri paling tangguh dan mematikan.
Latihan dasar karate terbagi menjadi tiga:
Taekwondo berasal dari kata tae (menendang), kwon (tinju), do (seni). Secara keseluruhan tekwondo diartikan sebagai seni menggunakan tangan dan kaki, untuk menyerang maupun mempertahankan diri. Seni bela diri asal Korea ini telah mendunia, termasuk di Indonesia. Di masa lalu, taekwondo dikenal dengan nama-nama seperti subak, taekkyon, dan taeyon, yang digunakan pada era Dinasti Koguryo.
Pakaian taekwondo disebut dobok, terinspirasi dari pakaian tradisional Korea seperti hanbok atau han dobok. Seragam ini terdiri atas atasan, celana, dan sabuk (ti),warna kerah menyesuaikan tingkat sabuk yang telah diraih. Penyandang sabuk warna (putih hingga dua strip) mengenakan dobok berkerah putih, sementara pemain tingkat poom menggunakan kerah hitam-merah, dan pemegang sabuk hitam atau tingkat dan memakai kerah hitam.
Adapun, taekwondo memiliki enam tingkatan sabuk yang dibedakan berdasarkan warna yakni putih, kuning, hijau, biru, merah, dan hitam.
Seni bela diri ini memiliki ciri khas teknik tendangan tinggi yang cepat dan bertenaga, menjadikannya unik di antara berbagai seni bela diri lainnya. Dalam lingkup internasional, taekwondo bernaung di bawah organisasi World Taekwondo Federation (WTF), bertugas mengatur regulasi dan kompetisi taekwondo di tingkat global.
Sementara itu, di Indonesia, taekwondo dinaungi oleh organisasi resmi Federasi Taekwondo Indonesia (FTI), bertanggung jawab atas pembinaan atlet dan pengembangan olahraga ini di dalam negeri. Popularitas taekwondo terus meningkat, tidak hanya sebagai olahraga kompetitif tetapi juga sebagai cara menjaga kesehatan dan membela diri.
Teknik dasar taekwondo terbagi menjadi empat:
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Meskipun keduanya sama-sama merupakan seni bela diri, ada beberapa perbedaan mendasar antara karate dan taekwondo yang cukup mencolok, terutama dalam teknik, asal-usul, dan fokus gerakannya.
Baca juga: Jadi Olahraga Populer, Segini Biaya untuk Belajar Seni Bela Diri Karate
Dilansir dari Healthline, hal pertama yang biasanya dipelajari saat memulai latihan bela diri adalah sikap atau posisi dasar, termasuk cara memukul, menendang, dan bertahan dari serangan lawan. Gerakan-gerakan ini kemudian dipelajari secara bertahap sampai seseorang dapat melakukannya dengan benar dan efektif.
Perbedaan utama antara karate dan taekwondo terletak pada gerakan dan teknik yang diajarkan. Karate lebih banyak mengutamakan teknik pukulan dan pertahanan menggunakan tangan, sedangkan taekwondo menonjolkan tendangan tinggi dan teknik kaki yang cepat.
Karate
Karate awalnya dikenal dengan sebutan tote (tangan China). Namun, seiring perkembangan istilah ini diadaptasi ke dalam tulisan kanji Jepang menjadi karate (tangan kosong). Perubahan ini dilakukan untuk meningkatkan penerimaan masyarakat Jepang terhadap seni bela diri tersebut, dengan menghilangkan konotasi asing dari nama aslinya.Karate adalah seni bela diri yang mengutamakan teknik pukulan dengan tangan sebagai gerakan utama, sedangkan tendangan digunakan sebagai pelengkap atau pendukung. Di Jepang, olahraga ini dinaungi oleh Zen-Nippon Karatedo Renmei atau Japan Karatedo Federation (JFK), sementara secara global berada di bawah naungan World Karatedo Federation (WKF).
Ada empat gaya utama dalam karate, yaitu Shotokan, Goju-Ryu, Shito-Ryu, dan Wado-Ryu. Keempat aliran ini diakui sebagai gaya utama karena berperan dalam pembentukan JFK dan WKF.
Pakaian karate dikenal sebagai gi, berwarna putih polos tanpa tambahan warna lain, kecuali pada bagian badge. Gi terdiri atas tiga bagian utama: uwagi (atasan), zubon (celana), dan sabuk. Memiliki delapan tingkatan sabuk terdiri dari sabuk putih, kuning, oranye, hijau, biru, ungu, cokelat, dan hitam, yang merupakan sabuk tertinggi.
Selain itu, terdapat gaya karate lainnya yang terkenal di dunia, seperti Shorin-Ryu, Uechi-Ryu, dan Kyokushin. Di antara semua gaya ini, Kyokushin dikenal sebagai aliran karate yang sangat kuat dan sering dianggap sebagai salah satu seni bela diri paling tangguh dan mematikan.
Latihan dasar karate terbagi menjadi tiga:
- Kihon (teknik dasar), dimulai dengan pembelajaran tentang pukulan, tendangan, dan bantingan.
- Kata (jurus), terdiri dari rangkaian gerakan karate yang mencerminkan prinsip-prinsip dalam bertarung.
- Kumite, latihan tanding dengan lawan yang dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut.
Taekwondo
Taekwondo berasal dari kata tae (menendang), kwon (tinju), do (seni). Secara keseluruhan tekwondo diartikan sebagai seni menggunakan tangan dan kaki, untuk menyerang maupun mempertahankan diri. Seni bela diri asal Korea ini telah mendunia, termasuk di Indonesia. Di masa lalu, taekwondo dikenal dengan nama-nama seperti subak, taekkyon, dan taeyon, yang digunakan pada era Dinasti Koguryo.Pakaian taekwondo disebut dobok, terinspirasi dari pakaian tradisional Korea seperti hanbok atau han dobok. Seragam ini terdiri atas atasan, celana, dan sabuk (ti),warna kerah menyesuaikan tingkat sabuk yang telah diraih. Penyandang sabuk warna (putih hingga dua strip) mengenakan dobok berkerah putih, sementara pemain tingkat poom menggunakan kerah hitam-merah, dan pemegang sabuk hitam atau tingkat dan memakai kerah hitam.
Adapun, taekwondo memiliki enam tingkatan sabuk yang dibedakan berdasarkan warna yakni putih, kuning, hijau, biru, merah, dan hitam.
Seni bela diri ini memiliki ciri khas teknik tendangan tinggi yang cepat dan bertenaga, menjadikannya unik di antara berbagai seni bela diri lainnya. Dalam lingkup internasional, taekwondo bernaung di bawah organisasi World Taekwondo Federation (WTF), bertugas mengatur regulasi dan kompetisi taekwondo di tingkat global.
Sementara itu, di Indonesia, taekwondo dinaungi oleh organisasi resmi Federasi Taekwondo Indonesia (FTI), bertanggung jawab atas pembinaan atlet dan pengembangan olahraga ini di dalam negeri. Popularitas taekwondo terus meningkat, tidak hanya sebagai olahraga kompetitif tetapi juga sebagai cara menjaga kesehatan dan membela diri.
Teknik dasar taekwondo terbagi menjadi empat:
- Dwi chagi, teknik tendangan ke belakang.
- Ap chagi, teknik tendangan ke depan.
- Yeop chagi, teknik tendangan ke samping.
- Twie ap chagi, teknik tendangan ke depan yang dilakukan sambil melompat.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.