Masak dengan Minyak Terlalu Panas Picu Kolesterol, Kok Bisa?
27 July 2021 |
09:49 WIB
Genhype mungkin adalah salah satu orang yang gemar mengonsumsi gorengan. Makanan yang digemari banyak orang itu memang memiliki rasa yang gurih dan tekstur yang cripsy ketika dimakan. Namun, proses pembuatannya yang digoreng dalam minyak yang sangat panas dengan jumlah yang banyak, perlu menjadi perhatian lho. Pasalnya, sebuah penelitian menjelaskan bahwa minyak yang sangat panas bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Sebuah studi yang diterbitkan di National Library of Health menganalisis hubungan efek minyak yang terlalu panas saat memasak terhadap kolesterol.
Hasil studi itu menyebutkan bahwa pemanasan minyak dan lemak untuk waktu yang cukup lama menghasilkan reaksi kimia yang mengarah pada peningkatan proses radikal bebas, yang pada akhirnya berkontribusi pada aterosklerosis atau penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah.
“Selama proses penggorengan, banyak terjadi perubahan kimia seperti oksidasi, polimerisasi, dan hidrolisis yang dapat menyebabkan menciptakan produk teroksidasi,” tulis penelitian tersebut dikutip dari Express UK, Selasa (27/7/2021).
Selain itu, penelitian itu juga melaporkan bahwa mengonsumsi minyak yang teroksidasi dalam jangka panjang bukan hanya mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan, tetapi bisa juga menyebabkan pembesaran hati dan meningkatkan kadar kolesterol. Oleh sebab itu, penting untuk memahami titik asap minyak ketika mencoba menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Titik asap adalah suhu di mana minyak mulai menghasilkan asap, tanda minyak sedang rusak dan dapat melepaskan radikal bebas dan bahan kimia yang dapat membahayakan tubuh dan memberi makanan rasa seperti terbakar atau pahit.
Sebagai alternatif, disarankan untuk memilih minyak yang memiliki titik asap yang relatif rendah misalnya minyak zaitun extra virgin atau minyak safflower. Selain itu, minyak canola, jagung, zaitun, dan minyak bunga matahari juga bisa menjadi pilihan lain yang bisa menyehatkan jantung.
Sebab, beberapa jenis minyak itu mengandung lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang membantu menurunkan kolesterol jahat dan sebaliknya, meningkatkan kolesterol baik.
Editor: Fajar Sidik
Sebuah studi yang diterbitkan di National Library of Health menganalisis hubungan efek minyak yang terlalu panas saat memasak terhadap kolesterol.
Hasil studi itu menyebutkan bahwa pemanasan minyak dan lemak untuk waktu yang cukup lama menghasilkan reaksi kimia yang mengarah pada peningkatan proses radikal bebas, yang pada akhirnya berkontribusi pada aterosklerosis atau penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah.
“Selama proses penggorengan, banyak terjadi perubahan kimia seperti oksidasi, polimerisasi, dan hidrolisis yang dapat menyebabkan menciptakan produk teroksidasi,” tulis penelitian tersebut dikutip dari Express UK, Selasa (27/7/2021).
Ilustrasi makanan yang digoreng- Tareq Ismail (Dok. Unsplash)
Titik asap adalah suhu di mana minyak mulai menghasilkan asap, tanda minyak sedang rusak dan dapat melepaskan radikal bebas dan bahan kimia yang dapat membahayakan tubuh dan memberi makanan rasa seperti terbakar atau pahit.
Sebagai alternatif, disarankan untuk memilih minyak yang memiliki titik asap yang relatif rendah misalnya minyak zaitun extra virgin atau minyak safflower. Selain itu, minyak canola, jagung, zaitun, dan minyak bunga matahari juga bisa menjadi pilihan lain yang bisa menyehatkan jantung.
Sebab, beberapa jenis minyak itu mengandung lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang membantu menurunkan kolesterol jahat dan sebaliknya, meningkatkan kolesterol baik.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.